Twenti Tri

3.5K 156 5
                                    

Jangan lupa follow terlebih dahulu sebelum membaca ❤️

Ig: yuni_wulandari1964
.

.

.

Happy reading❤️

•••

Alodia turun dengan memakai dress berwarna peach selutut. Terlihat sangat manis.

Gadis itu menghampiri Adit yang tengah menatap layar ponsel dengan serius. Alodia tersenyum miring, dia berniat ingin mengejutkan Adit.

Alodia berjalan dengan mengendap-endap ke belakang sofa yang ditempati Adit.

Dia menghitung tanpa suara.

Satu

Dua

Tiga

Alodia menepuk bahu Adit, "BANG!"

Adit menoleh dan terkekeh, "mau ngagetin ya?"

"Kok Abang gak kaget sih?" Alodia mengerjapkan matanya, terlihat lucu di mata Adit.

"Sebelumnya Abang udah liat bayangan kamu," ucap Adit diakhiri kekehan ringan.

Lelaki jangkung itu mengapit leher Alodia.

Merasa tak bisa bernapas, Alodia memukul-mukul lengan Adit dengan brutal.

"Ala gak bisa napas Bang!" Kali ini apitan di leher Alodia mengendur, lengan Adit berpindah ke bahu Alodia. Lelaki itu merangkul Alodia dengan gemas.

"Biarin abis lucu. Coba aja kalau kamu bukan Adik Abang, udah Abang nikahin pasti," Adit tertawa melihat ekspresi Alodia yang terkejut. Matanya membulat dengan sempurna.

"Ihhh, Abang!" Alodia mencubit pinggang Adit, yang terdengar bukan ringisan, melainkan tawa yang begitu renyah.

Alodia mengerucutkan bibirnya dan besedekap dada. Membuang pandangannya ke arah lain.

"Udah ah ayo, keburu malem entar!"

"Ala gak jadi ikut!"

"Ciah ngambek, Abang cuma bercanda La. Baperan amat Bu! Kalo sama si siapa itu? Eummm..." Adit berusaha mengingat. "Oh iya Al...Alfa, iya Alfa."

Alodia mengernyitkan dahi. " Kenapa Alfa?"

"Kalo sama Alfa baperan gak nih?" Goda Adit, menaik turunkan alisnya.

"Apasih Bang! Gak jelas banget. Tiba-tiba ke Alfa,"

"Udahlah ayo udah jam tujuh nih!"

"Ala gak ikut Bang!"

"Kenapa?"

"Males ah,"

"Abang minta maaf deh. Sebagai permohonan maaf gimana kalo kita nonton? Mau gak? Abang yang bayarin!"

Alodia menoleh dengan cepat, matanya berbinar. Namun, seketika kembali membuang pandangannya ke arah lain.

"Dibeliin pop corn gak nih?"

Adit menghela napas, "iya, iya, semua yang kamu mau Abang beliin deh!"

Kini sepasang mata kecoklatan itu kembali berbinar.

Alodia memeluk Adit dengan kencang, membuat Adit tak bisa bernapas.

"Makasih Abang ganteng!" Adit memutar bola matanya dan mendengus.

Alodia ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang