Terty Wan

3.5K 149 11
                                        

Jangan lupa follow terlebih dahulu sebelum membaca❤️

Ig:yuni_wulandari1964
.

.

.

Happy reading❤️

•••

Alfa keluar dari kamar Alodia dan turun lewat anak tangga. Matanya menelusuri tiap rumah, mencari sosok Adit untuk pamit pulang.

"Mau pulang?" Adit muncul dari arah dapur dengan kedua tangan yang dimasukkan dalam kantung celananya.

Alfa mengangguk dan menghampiri Adit yang masih berdiri di tempat.

"Buru-buru?"

Alfa menggeleng, "enggak sih. Kenapa emang?"

"Bisa ngomong sebentar?"

"Soal?" Alfa bertanya balik.

"Alodia," Alfa mengangguk. Semua itu karena hal yang ingin Adit sampaikan tentang Alodia terlihat penting. Tercetak jelas di retina mata Adit.

"Ayo ikut gue!" Adit berjalan mendahului Alfa yang masih berdiri tegap di tempatnya semula.

"Kemana?" Adit menghentikan langkahnya dan berbalik menatap Alfa.

"Taman," dia menyuruh Alfa untuk ikut bersama dirinya lewat isyarat mata yang menunjuk ke arah taman.

Alfa mengekor di belakang Adit. Keduanya sama-sama diam, tak ada yang membuka percakapan terlebih dahulu. Mereka hanya fokus kepada arah depannya.

"Apa yang mau lo omongin?" Alfa bertanya, saat mereka telah sampai di taman yang terletak berdampingan dengan kolam renang.

"Lo suka sama Adek gue?" Alfa mengangguk.

"Lo benar-benar tulus sama dia?" Untuk yang kedua kalinya, Alfa mengangguk.

"Benar-benar gak mainin perasaan dia?" Alfa menghela napas, jengah. Dan lagi-lagi ia mengangguk.

"Ngapain lo nanya begituan?" Tanya Alfa menatap Adit.

"Kalau lo serius sama dia, tolong jangan pernah sakitin hatinya," ucap Adit dengan wajah sendu.

"Alodia itu ibarat tulang. Luarnya doang yang keliatan kuat, tapi dalamnya rapuh." Adit duduk di bangku yang berada tak jauh dari tempatnya berdiri sekarang.

"Maksudnya?" Alfa ikut duduk di samping Adit, tubuhnya menghadap Adit sepenuhnya. Cowok itu mulai tertarik dengan arah pembicaraan Adit.

"Sebenarnya dia tuh gak dingin kayak gini. Dulu dia itu anaknya ceria. Tapi karena Je—" ucapan Adit terhenti saat Alodia datang dan bertanya kepada Alfa.

"Loh, belum pulang?" Tanya Alodia. "Pulang sana, udah mau sore,"

"Jadi lo ngusir gue ni?" Alfa tersenyum geli.

"Iya, pulang sana," Alodia menarik tangan Alfa dan menuntun cowok itu untuk keluar dari rumahnya.

"Udah sana pulang," Alfa tersenyum senang.

"Oke, gue pulang. Tapi—"

"Gak usah tapi-tapian. Pulang sana," usir Alodia.

"Gimana gue mau pulang, kalo tangan lo masih megang tangan gue?" Alfa melirik tangannya yang digenggam Alodia. Cowok itu terkekeh, saat Alodia tiba-tiba melepaskan genggaman dengan kedua pipi yang memerah.

Alodia ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang