Jangan lupa follow terlebih dahulu sebelum membaca ❤️
..
.
Happy reading❤️
•••
"Gue ikut!" seru Alodia sedikit berteriak.
Untung Alfa belum terlalu jauh, sehingga kini lelaki itu berbalik menatap Alodia.
"Oke, tunggu situ. Gue ambil motor dulu!" Setelah mengucapkan perkataan tersebut, Alfa langsung berlari untuk mengambil motor miliknya yang terparkir di parkiran khusus siswa.
•••
Disinilah Alodia berada, duduk di atas jok motor dengan wajah dingin yang menjadi ciri khas dirinya. Tepat di depan Alodia saat ini, seorang lelaki tengah fokus mengendarai motor yang sekarang tengah dinaikinya, lelaki sokap yang paling Alodia benci. Alfa.
Tadi saat mereka keluar gerbang dengan menaiki motor sport milik Alfa, banyak pasang mata yang memperhatikan keduanya. Ada yang menatap suka dan pastinya ada juga yang menatap tidak suka. Tetapi, Alodia tidak menghiraukannya. Dia hanya cuek dan pura-pura tidak melihat.
Alodia menjadi malu sendiri saat mengingat kejadian tadi.
"Gue ikut!" Ucap Alodia sedikit berteriak.
Untung Alfa belum terlalu jauh, sehingga kini lelaki itu berbalik menatap Alodia.
"Oke, tunggu situ. Gue ambil motor dulu!" Setelah mengucapkan perkataan tersebut, Alfa langsung berlari untuk mengambil motor miliknya yang terparkir di parkiran khusus siswa.
"Rumah lo dimana?" tanya Alfa.
"Hah?!" Suara bising yang disebabkan kendaraan lain, membuat dirinya sulit untuk mendengar perkataan lelaki di depannya.
"Rumah lo dimana?" ulang Alfa.
"Di Perumahan Citra Indah!" balas Alodia setengah berteriak.
"Hah?!"
"Perumahan Citra Indah," ulangnya dengan suara lebih keras dari sebelumnya.
"Apa?"
"Perumahan Citra Indah," dibalik helm full face yang Alfa kenakan, lelaki itu terkekeh pelan. Sebenarnya ia sudah mendengar jelas apa yang diucapkan gadis di belakangan. Namun, mengerjai Alodia sepertinya seru, pikir Alfa.
Samar-samar Alodia mendengar kekehan keluar dari bibir Alfa.
"Lo ngerjain gue!" kesal Alodia. Lagi-lagi Alfa terkekeh. Namun, kali ini lebih keras dari sebelumnya.
"Eh, rumah gue belok kanan," teriak Alodia. Pasalnya Alfa malah labas, dan itu bukan arah jalan ke rumahnya.
"Gue laper. Jadi kita mampir ke rumah makan yang ada di deket-deket sini ya. Lo juga pasti laper kan?" jelas Alfa.
Alodia hanya membalasnya dengan dehaman pelan. Ia malas menanggapi lelaki di depannya.
Tak lama mereka sampai di salah satu rumah makan terdekat. Alfa memarkirkan motornya di tempat yang telah disediakan, setelah itu Alodia turun dari atas jok motor Alfa dan melepas helm yang dipakainya.
Tadinya dia tidak memakai helm, tapi karena takut ada sesuatu yang tidak diinginkan saat dijalan, Alfa pun membelikan Alodia helm yang menurut lelaki itu lucu. Helm berwarna pink yang dihiasi dengan motif polkadot.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alodia ✓
Teen FictionAlodia. Cewek cantik, pinter, tapi dingin dan jutek. Terkenal dengan omongannya yang terkadang pedas, sebab itu dia diberi julukan 'Mulut Cabe' dan satu lagi julukannya yaitu 'Si Cewek Es' karena sikap dinginnya yang melebihi kutub selatan. Alfa. Co...