Fortin

4.3K 182 17
                                    

Jangan lupa follow terlebih dahulu sebelum membaca❤️

Ig:ynwlx19

.


.

.

Happy reading❤️

•••

Pukul 19.00

Alodia dan Kevin baru saja selesai mengerjakan tugas prakarya.

"Akhirnya selesai juga. Untung aja lo sekelompok sama gue, jadi gak perlu capek-capek deh ngerjain tugas bangke ini. Bersyukur Di," Alodia menatap datar ke arah Kevin.

"Enak banget bacot lo ngomong! Yang ada lo tuh dari tadi nonton TV, main hp, gak ngerjain sama sekali,"

Alodia memang berkata jujur, sedari awal mereka mulai mengerjakan tugas, di sini hanya Alodia yang mengerjakannya. Sedangkan Kevin dia hanya bersantai ria dengan main game di ponselnya, tiduran di sofa sambil ngemil makanan dengan mata yang terfokus pada pertandingan bola di layar televisi.

"Enak bener lo ngomong, tadi gue bantuin, ya!" kata Kevin tak terima.

"Bantuin apa?"

"Bantuin do'a supaya cepet selesai dan hasilnya memuaskan, sama bantuin ngawasin lo, takut entar salah nganyam gara-gara gak fokus diliatin gue." Ucap Kevin dengan tingkat percaya diri yang tinggi. "Sebenarnya kalo buat kayak ginian mah. Gampang," ucap Kevin menyentil udara.

"Halah bacot," Alodia membereskan sampah-sampah yang tersisa dan menyampirkan tas di kedua bahunya. "Udah ah, gue mau pulang,"

"Tunggu bentar," Kevin naik ke lantai atas.

Tak lama lelaki itu turun dengan jaket yang membalut tubuhnya.

"Mau kemana?" tanya Alodia.

"Ke Bromo," kata Kevin meniru salah satu iklan televisi.

"Bodo amat, serah lo." Kevin terkekeh. "Nyokap lo mana? Gue mau pamit," tanya Alodia.

"EMAKKK!!!"

"Astaga tong, gausah jerit-jerit napa? Ini bukan utan. Ngapain lu manggil gue?" Kevin hanya cengengesan tidak jelas, sedetik kemudian dia menunjuk Alodia lewat isyarat mata.

"Tante, aku mau pamit pulang." Pamit Alodia menyalimi tangan Alisha.

"Sama siapa pulangnya?" tanya Alisha.

"Naik ojek online, Tan,"

"Eh gak usah, biar si Kepin aja yang nganterin kamu,"

"Gak usah tan, ini udah mau pesen kok," tolak Alodia.

"Gak apa-apa Di, gausah takut. Walaupun Kepin orangnya begajulan kek gini, tapi tenang aja, kamu gak bakalan diapa-apain. Kalo sampe dia ngapa-ngapain kamu, tenang aja, besoknya pasti tinggal nama." Alodia terkekeh mendengar penuturan Alisha.

"Pin, anterin sana," perintah Alisha.

"Tanpa Emak suruh pun, Babang Kevin bakalan anterin," kata Kevin. "Ayok,"

"Tante aku pulang, ya. Makasih makanannya," ujar Alodia.

"Ih gak perlu bilang makasih soal makanan. Oh iya, lain kali mampir lagi ya, kesini." Alodia menganggukkan kepalanya.

"Tante boleh peluk?" Alodia diam sejenak, kemudian dia menganggukkan kepala.

Tinnn... tinnn....

Alodia ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang