Naintin

3.9K 173 15
                                        

Jangan lupa follow terlebih dahulu sebelum membaca.

Ig:yuni_wulandari1964

🎆🎆HAPPY NEW YEAR🎆🎆
WELCOME 2️⃣0️⃣1️⃣9️⃣🎉🎉🎉
.

.

.

•••

Entah mengapa hari ini saat bel pulang sekolah berbunyi Alfa langsung menyeret Alodia. Lelaki itu mendesak Alodia untuk ikut bersamanya dan mengancam jika Alodia tidak menurutinya maka Alfa akan mendiamkannya selama 1 bulan. Jadi mau tak mau, Alodia ikut bersama Alfa.

"Oke fine, gue ikut. Puas lo?!" Alfa tersenyum. Dia memutari mobil dan masuk ke dalamnya, tepat di kursi pengemudi. "Mau kemana sih emangnya?"

Alfa menjalankan mobil dan melirik ke arah Alodia yang saat ini terlihat bete. "Suatu tempat yang indah,"

Alodia bersedekap dada dan memutar bola mata. Merasa bosan dia mengalihkan pandangannya ke luar jendela.

Perjalanan terasa lumayan lama, terlihat suasana yang sepi, kebanyakan lingkungan di sekitar mereka didominasi pohon-pohon yang besar nan lebat.

Alodia menjadi bingung, kemana Alfa akan membawanya. Tempat ini belum pernah dia kunjungi sebelumnya.

Masih sama, Alodia tetap memandang ke arah luar jendela.

Setelah menempuh waktu yang tak sedikit, akhirnya Alfa menepikan mobilnya di dekat suatu gubuk kecil. Dia mematikan mesin mobil dan mengajak Alodia untuk turun.

Keduanya turun dari mobil dan berjalan beriringan. Tapi tak ada dari keduanya yang membuka pembicaraan. Sunyi, itulah yang mendeskripsikan mereka saat ini.

Hanya ada desir angin yang membelai kulit dengan lembut dan untaian-untaian rambut yang menari seperti tergelitik.

Alfa berjalan terlebih dahulu, dia yang memimpin. Mereka mendaki bukit yang lumayan menjulang tinggi. Tanaman berduri banyak menempel di celana dan rok masing-masing. Tapi tak mereka hiraukan.

Akhirnya mereka sampai di atas bukit, dengan napas yang sama-sama memburu. Alodia membungkuk dan menjadikan lututnya sebagai tumpuan badan, sesekali dia menghirup oksigen dan membuangnya.

Sedangkan Alfa, dia tersenyum. Sepertinya Alodia belum menyadari keadaan sekitar.

Setelah napasnya menjadi stabil, Alodia berdiri tegak dan langsung terkejut. Dia terkejut karena saat ini mereka sudah berada di puncak bukit dan pemandangan kota terlihat sangat mengagumkan. Terlihat dari matanya yang berbinar, hal itu membuat Alfa terkekeh.

"Biasa aja liatnya," lelaki itu berjalan ke pinggir bukit, dimana terdapat kursi panjang yang diapit dua pohon nan rindang. Membuat siapa saja yang duduk di kursi tersebut merasa nyaman.

Alodia ikut menyusul dan duduk di samping Alfa. Mereka berdua menikmati pemandangan dengan ekspresi yang terpancar sama persis. Bahagia.

"Lo tau tempat ini darimana? Secara lo kan orang Bali dulunya!"

"Sebelumnya, gue tuh orang Jakarta, cuma waktu gue SMP pindah ke Bali. Karena nenek tinggal disana." Alodia mengangguk. "Waktu itu gue diajak sama bonyok jalan-jalan, tenyata mereka ngajak gue piknik di bukit ini. Gue masih ingat betul saat itu gue masih umur 10 tahun dan nyokap lagi ngandung Queisha."

Alodia tersenyum mendengar penuturan Alfa. Mereka kembali diam. Suara terpaan angin yang mengusik dedaunan terdengar seperti lagu penghantar tidur, sangat rileks.

Alodia ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang