Terty Seven

2.9K 137 19
                                    

Jangan lupa follow terlebih dahulu sebelum membaca❤️

Ig:yuni_wulandari1964
.

.

.

Happy reading❤️

•••

Hampa. Itulah yang dirasakan Alodia saat ini. Ia tak bersemangat untuk melakukan suatu hal. Mager, begitulah sebutannya.

Gadis itu berbaring di atas kasur, pandangannya menatap langit-langit kamar yang putih polos dan terdapat sebuah cahaya di tengahnya.

Alodia bangkit dari kasur dan berjalan menuju meja rias. Dia mengambil sebuah kaca kecil dan dibawanya ke arah balkon.

"Mata gue bengep," gumamnya, saat kaca kecil itu menampilkan maya dari kedua matanya.

Alodia kembali masuk ke dalam kamar, untuk mengambil concealer yang akan dia pakai untuk menyamarkan kantung matanya. Supaya tak terlihat, jika gadis itu sehabis menangis.

Namun, tak sengaja saat dirinya kembali ke lantai balkon, lengannya menyenggol kaca kecil yang ia taruh di bibir atas meja.

Pranggg...

Entah mengapa, otomatis gadis itu menutup kedua telinganya menggunakan telapak tangan. Matanya terpejam erat.

Kejadian beberapa tahun yang lalu berputar bagaikan kaset film yang tengah rusak. Namun, anehnya yang Alodia lihat di dalam otaknya hanyalah sebuah kejadian buram, tak terlalu jelas, dan dia juga mendengar sebuah teriakan melengking dari seorang gadis kecil.

Otaknya serasa berputar dan tak lama pandangannya berubah menjadi gelap.

Alodia pingsan.

•••

Cklek

Pintu terbuka menampilkan sosok Adit yang sedang berdiri di tengah pintu. Mata lelaki itu menyusuri setiap bagian kamar, berusaha menemukan adik perempuannya.

Namun, yang ia temukan hanyalah keadaan kamar yang berantakan. Seperti kapal pecah. Dimana si pemilik kamar berada?

Adit masuk ke dalam kamar Alodia. Tadi, Freda menyuruh Adit memanggil Alodia untuk segera turun dan ikut bergabung di meja makan, menyantap masakan yang dibuat Freda.

"La! Ala!" Panggil Adit.

Tak ada sahutan.

"Ala!"

"Abang!" Alodia tiba-tiba muncul dari bawah tempat tidur. Gadis itu memeluk Adit dengan erat.

"Ngapain nyari Nelka?" Kening Adit bergelombang, menandakan jika lelaki itu bingung.

Tadi Alodia bilang Nelka? Siapa Nelka? Apakah Adit salah dengar?

"Ayo turun La. Makan malam,"

"Nelka Bang, not Ala!" Ucap Alodia, penuh penekanan.

Adit menghela napas, "iya deh. Terserah kamu,"

Alodia melompat dengan girang dan hal itu membuat Adit bingung. Ada apa dengan Alodia? Dia terlihat berbeda.

"Ayo, Mama udah nungguin di bawah," Alodia jalan terlebih dahulu untuk menuju meja makan.

Saat hendak berbalik, mata Adit tak sengaja menangkap sebuah benda berkilau, yang terpantul cahaya lampu.

Alodia ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang