Fiftin

4.5K 186 12
                                    

Jangan lupa follow terlebih dahulu sebelum membaca❤️

Ig:ynwlx19

.


.

.

Happy reading❤️

•••

"Maaf bos kita gagal buat nyulik cewek itu," ucap pria berambut gondrong.

"Ngapain juga sih kalian mau ngerampas harta mereka? Kan gue bilang culik cewek itu!" geram si perempuan bertudung hitam.

"Kan sekalian bos, lumayan," Kali ini pria berkepala plontos yang angkat bicara.

"Halah kerja gituan aja gak becus," Perempuan itu pergi dengan emosi yang dipendam. "Awas aja lo, Alodia. Mungkin hari ini lo selamat, tapi liat aja besok," Perempuan itu menyeringai.

•••

Minggu. Pasti siapa saja yang mendengar kata itu merasa senang. Hari kebebasan bagi kaum pelajar. Hari dimana mereka bisa jalan-jalan bareng pacar, dan hari dimana para jomlo berdo'a supaya turun hujan yang lebat.

Hari ini Alodia memiliki janji bersama Alfa, dia diperintahkan nyonya besar untuk berkunjung ke rumahnya.

Alfa yang menjemput Alodia untuk ke rumahnya dan kini mereka telah sampai di kediaman Alfa.

"Ya ampun, awas jatoh, Quey!" peringat Alfa, dia merasa was-was melihat Queisha yang turun dari tangga sambil berlari demi menghampiri Alodia.

Dan yang diperingati tidak menghiraukan perkataan Abangnya, dia terus berlari dan memeluk pinggang Alodia. "Kak Alo, Quey kangen banget sama Kakak," Alodia merenggangkan pelukan dan berjongkok di depan nyonya besar.

"Kakak juga kangen sama kamu, " ujar Alodia. Dia mengacak rambut Queisha yang tergerai indah.

"Quey kamu mam—eh, ada tamu ya?!" kata Delina—Ibu Alfa.

Alodia menghampiri Delina dan menyalimi tangan wanita itu.

"Nama kamu siapa?" tanya Delina, dia mengelus rambut Alodia.

"Alodia, Tan," Alodia tersenyum canggung.

"Oh, pacarnya Alfa ya?!" tebak Delina. Alodia tersenyum canggung. Sedangkan Alfa, dia mengalihkan pandangan ke arah lain, berusaha menyembunyikan senyumnya.

"Panggil Mama aja!"

"Hmmm ... iya Tan—eh Mama maksudnya," Delina terkekeh mendengar ucapan Alodia yang mendadak gugup.

"Kak Alo main sama Quey, yuk!" Queisha menyeret Alodia naik ke atas tangga.

"Quey, jangan kayak gitu dong, kasihan Kak Alodianya!" peringat Delina. "Yaudah mama mau ke dapur dulu,"

Alfa mengikuti keduanya sampai mereka berada di depan kamar Queisha.

Queisha memutar knop pintu dan masuk dengan tangan yang masih menggenggam tangan Alodia.

"Abang mau ngapain?!" Alfa memang berniat masuk, ingin mengetahui apa saja yang akan mereka lakukan di dalam.

"Mau ikut masuk lah! Yakali pergi ke kandang kebo,"

"Jadi Abang nganggep kamar Quey itu kandang kebo?!" tanya Queisha emosi.

"Ee—enggak lah mana mung—" Bunyi pintu yang dibanting membuat Alfa berhenti berbicara dan menghembuskan napas kasar.

Alodia ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang