Forty

3K 131 18
                                    

Jangan lupa follow terlebih dahulu sebelum membaca❤️

Ig:yuni_wulandari1964
.

.

.

Happy reading❤️

•••

"Abang punya hubungan spesial sama Syifa?"

Secara mendadak Adit memberhentikan mobil. Untung saat ini mobil Adit sudah memasuki perumahan, jadi jalanan sanagt sepi.

Adit menoleh, "Kok kamu mikir kayak gitu?"

"Ya, abis, Abang aneh." Kilah Alodia, sarkas.

"Kamu yang aneh, Abang tuh gak ada hubungan apa-apa sama Syifa," Alodia menatap Adit dengan tatapan mengintimidasi.

"Yakin?"

Adit menghela napas, "Iya Ala," ucapnya penuh penekanan.

"Kok Abang bisa kenal sama Syifa?"

"Kamu lupa? Abang kan sekelas sama dia," Alodia baru ingat, memang benar Adit satu kelas dengan Syifa.

Gadis itu menunjukan deretan giginya, "Ala lupa,"

"Terus, Abang tahu kalau peneror itu bukan Syifa darimana?"

•••

"Mau kemana lu tong?" Tanya Alisha kepada putra tunggalnya.

"Mau jalan-jalan," Kevin mengendus-endus ketiaknya.

"Sip, Kepin udah wangi. Kepin berangkat dulu Mak,"

"Jalan ama siapa? Kemana?"

"Sama ... sama ... sama ... sama—"

"Sama siapa? Oh, gue tahu, lu mau ke club kan? Astaga Kepin. Lu mau ngapain disana tong? Mau ganjen ama cewek-cewek cakep, hah?" Alisha berkacak pinggang.

"Astagadragon. Mak ini su'uzon aja, ih. Kata guru Kepin gak boleh su'uzon, Mamah Dedeh juga bilang gitu. Makanya Mak, tiap pagi nonton tuh Mamah dan Aa Beraksi. Jangan Masha and The Bear mulu dah," celoteh Kevin panjang lebar.

"Ya pan Mak suka anak perempuan. Pengen gitu punya anak perempuan, eh yang keluar malah anak macem lu,"

"Makanya buat lagi Mak. Yang banyak kalau perlu, biar Kepin punya Adik banyak." Kevin menyalimi tangan Alisha dan pergi keluar rumah.

"Dasar anak durhaka," Alisha menghembuskan napasnya.

•••

"La, Abang tadi udah nyari di internet!" Adit berjalan menghampiri Alodia yang sedang fokus menatap layar laptop di meja belajar berwarna pastel.

"Nyari apa?" Tanya Alodia, kedua bola matanya masih menatap layar laptop. Malas untuk sekedar menoleh ke arah Adit.

"Tentang gejala-gejala yang kamu alami. Yang tadi siang kamu bilang, di mobil."

"Oh ... terus? Ala kenapa, Bang?"

"Eummm, lebih baik kita ke psikiater buat mastiin benar apa enggak sama artikel yang Abang dapat di internet," Alodia menoleh ke arah Adit yang tengah duduk di bibir kasurnya.

"Emang menurut artikel yang Abang baca, Ala sakit apa?"

"Kamu mau tahu?" Alodia mengangguk. "Makanya ayo ikut Abang ke psikiater!"

Alodia ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang