part 22

336 11 0
                                    

Di pagi hari semua anggota keluarga sudah selesai sarapan swara, utara, dan sanskar terlihat sedang duduk di balkon kamar swasan kebetulan sanskar hari ini tidak ke kantor, mereka sedang bermain bersama jiya tertawa bersama
"Kakak bagai mana kalau orang tua jiya menjemput nya dari sini pasti rumah ini akan sepi kembali
" Utara itu memang sudah pasti dan jiya juga pasti merindukan orangtua nya
"Lihat kak swara dia sangat menyayangi jiya entah bagai mana reaksi kak swara jika ibu nya jiya mengambil nya
Tok,,,, tok,,, tok,, tuan ada tamu ingin bertemu dengan nyonya swara,,,
" Baik lah kami akan turun
Mereka bertiga saling memandang
"Ohhhh tidak apa yg aku takut kan terjadi juga(ucap utara pelan) sanskar memandang swara terlihat swara memegang tangan jiya, seolah tak ingin berpisah
Mereka menuju ke bawah ruang tamu
Di ruang tamu swara mengenal orang itu dia adalah dari pihak Mall yg waktu itu membantu mencari ibu jiya
Salam nyonya(ucap tamu tersebut sambil menyatukan tangan memberi salam)
"Salam,,,, kau
Ya nyonya saya ke sini untuk mengantara ibu dari anak itu
Swara terdiam seperti nya ia tidak senang dengan ke dagangan orang tua jiya
" Baik lah pak mana orang nya???
Dengan langkah nya seorang wanita masuk ke ambang pintu rumah maheswari dan semua orang terkejut melihat nya semua orang hanya mengucap kan satu nama dengan kaget
"Kavita,,,,,,,,,
Swara sangat syok begitu pun dengan sanskar dan anggota keluarga lain nya,,,
Ya setelah sekian tahun kavita menghilang bagai di telan bumi lagi lagi dia muncul dengan tiba tiba
______
" Maaaaaa,,,, teriak jiya memeluk kavita
Begitu pun kavita membalas nya dengan hangat
Sontak membuat seluruh keluarga semakin tak percaya
"Jiya,,,, anak kavita??? Seru swara(kini swara tidak bisa menyeimbangkan tubuh nya, dan hendak terjatuh namun sepasang tangan kekar milik sanskar dengan sigap menahan nya
" Swaraaa,,,,,,
Swara pun melangkah mendekati kavita, yg sedang memeluk jiya,,
"Dia anak mu,,, kau sudah menikah!!!
" Ya swara dia anak ku(ucap kavita berdiri)
"Bibi kau mengenal ibu ku?? (Swara memandang jiya)
Suasana sangat hening,
" Ma'af kan aku swara aku sudah banyak menyusahkan kan keluarga mu, sampai kini anak ku pun menyusahkan kalian
(Apakah benar kavita berubah) sanskar berbicara dalam hati
Swara hanya mengangguk heran dan masih tidak percaya
"Baik lah kalau begitu terimakasih kalian sudah menjaga jiya sekarang kami permisi salam,, (kavita menyatukan ke dua tangan nya) kavita pun hendak pergi menuntun jiya menuju keluar dari rumah maheswari
" Tunggu kavita,,,, (ucapan swara menghentikan langkah kavita seluruh keluargaemandang swara dengan penuh bingung
"Swara berjalan menuju ruang tamu dan di bawa nya tas dan boneka di tangan nya
" Jiya kau melupakan sesuatu ini milik mu(swara menyodorkan sebuah boneka sambil berjongkok)
"Jiya memandang swara dan mengambil boneka nya, jiya memeluk swara
" Trimakasih bibi,, (jiya pun melepaskan pelukan nya
"Jiya ayo,,,, (ajak kavita sambil menuntun tangan jiya)
"Ibu tunggu,,,,,, (jiya berlari menghampiri sanskar yg sedang berdiri dan memeluk nya sontak membuat sanskar tidak bisa menolak nya walau jujur sanskar sangat benci pada kavita tapi ia sadar kalau jiya tidak bersalah dalam hal ini sanskar pun membalas pelukan jiya dengan hangat
"Paman aku akan sangat merindukan paman,,
" Aku juga dan jangan nakal ok,, jangan buat ibu mu Ha watir ku mau kan berjanji pada paman,, (sambil menyodorkan jari kelingking nya tanda berjanji)
Jiya mengangguk dan membalas nya,,
Bolehkah aku memeluk kalian karna aku tidak punya keluarga sebanyak ini (ucap jiya pada seluruh keluarga maheswari) semua orang tersenyum karna ucapan jiya,,,, dan semua orang satu persatu memeluk nya bergiliran
Jiya pun pergi dari rumah maheswari bersama kavita,,,,
Di kamar swasan swara melamun ia memikirkan jiya,,, ia sangat merindukan nya ia merasa kehilangan walau pun baru sehari jiya barada di rumah maheswari tapi bagi nya sangat berkesan swara sangat menyayangi jiya,,,
"Kau baik baik saja(ucap sanskar sambil memeluk swara dari arah belakang)
" Sanskar aku sangat kehilangan aku merindukan jiya aku ingin sekalih bertemu dengan nya sanskar,,,
"Swara aku mengerti tapi bagai mana pun jiya harus pergi dan bersama ibu nya kita tidak punya hak menahan nya di sini
" Ya sanskar kau benar(ucap swara sambil terlihat lemas sedih)
''Bagai mana kalau kita pergi keluar kita kita cari udara segar kau mau???
Swara menggelengkan kepala nya mau) mereka pun pergi menaiki mobil pitih milik sanskar
       Di dalam mobil
"Sekarang katakan kau mau pergi kemana nyonya swara sanskar mahes!!!
" Aku ingin ke taman dan makan es krim di sana,,
"Baik lah aku siap mengantar mu nyonya
Swara pun senyum manis pada sanskar begitu pun sanskar mereka menuju taman
Di jalan tiba tiba mata swara tertuju pada se kerumunan orang di pinggir jalan
" Sangkar stop,,, berhenti
Sanskar pun menghentikan mobil nya
"Ada apa swara apa kau baik baik saja
" Sanskar ada apa itu kenapa merek mereka,,
"Entah lah swara,,,
" Ayo kita kesan dan melihat nya
"Tapi swara,,,
Swara dengan segera melihat nya,, sedangkan sanskar yg masih berada di mobil
" Swara kau selalu saja,,,,, (sambil  membuka pintu mobil dan menghampiri swara
Swara pun tiba di kerumunan 
Terdengar seorang perempuan menangis dan meminta tolong
"Tolong aku tolong panggilkan taxi untuk membawa putri ku ke rumah sakit,,,,
Swara melihat nya seketika mata swara membulat,,,,
" Jiya,,,,,,, (dengan kaget nya swara memegang kepala jiya yg ia simpan di pangkuan nya mata swara berkaca kaca,
"Jiya kau kenapa,,, bangun jiya,,,, apa yg terjadi,,,,
" Swara jiya tertabrak sa'at aku meninggalkan nya untuk membeli eskrim,,, aku mohon tolong selamatkan anak ku
"Sanskar,,,,,,,,
Sanskar pun tiba dan ia lihat anak kecil tergeletak,,,
" Swara,,,,,, jiya,,,, kenapa dia
"Sanskar ayo angkat dia ke mobil kita kerumah sakit( sanskar pun dengan sigap menggendong tubuh jiya ke dalam mobil, di susul oleh swara dan kavita, sanskar pun melajukan mobil nya dengan kencang,,
Tiba di rumah sakit
" Suster,,,,,,,, suster,,,, tong selamatkan dia,,,,,
(Ucap swara panik dengan derawan air mata) sanskar menidurkan tubuh mungil jiya, ia tidak menghiraukan kan baju nya yg penuh dengan darah,,,
"Sanskar jiya,,,,,hiks,,,hiks,,hiks ucap swara sambil menengelam kan wajah nya di dada sanskar yg penuh dengan darah
Di sisi lain kapitalis menangis ia benar benar lemah ia merasa khawatir dengan keada'an jiya,
" Ini semua salah ku, seharus nya  aku tidak meninggalkan nya sendirian seharus nya aku membawa nya,,, aku yg salah,,, sambil terduduk di kursi rumah sakit(swara menghampiri nya dan memegang pundak nya
"Kavita tenang lah semua akan baik baik saja jiya akan selamat dokter sedang memeriksa nya ka tenangkan dirimu
" Swara bagai mana aku bisa tenang jiya sedang bertaruh nyawa di dalam dan ini di sebab kan karna kecerobohan ku hiks,,, hiks,,,  hikss

        Duhhh jadi deg d Egan deh gimana kelanjutan nya ya
Di part selanjut nya bakal ada kejadian yg lebih seru lagi moga aja pada suka

KESETIA'ANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang