part 21

369 11 0
                                    

Di rumah semua keluarga sedang berkumpul menunggu swara pulang, sanskar memandang ke arah pintu dan di lihat nya swara yg baru datang
"Swara akhirnya kau pulang
Lalu bagai mana dengan anak yg bibi bicarakan
" Sanskar anak itu,,,, aku tidak menemukan ibu nya
"Lalu bagai mana nasibnya sekarang apa kau meninggalkan nya begitu saja(ucap anapurna)
" Tidak ibu mana mungkin aku meninggalkan nya
"Lalu di mana di(sahut sanskar) swara pun mengulurkan tangan di ambang pintu,,, dan terlihat tangan mungilnya melenggang tangan swara,,, anak itu pun menampakan wajah nya dengan polos,,
Sanskar yg melihat nya begitu menyukai anak itu, dia tersenyum dan memandang nya dengan gemas,, semua orang menyambut nya
" Hay,,,,,, kau kah tuan putri yg di ceritakan bibi ku???
Anak itu tersenyum pada sanskar,,,
"Ya ampun manis sekali, kenapa orangtuanya sangat teledor hingga anak nya menghilang tidak di hiraukan nya(ucap sujana)
" Sudah lah sekarang bawa dia masuk ( ucapan anapurna)
"Bibi apakah ini keluarga mu!!!
" Ya mereka semua keluargaku
"Boleh kah aku tau siapa saja,
" Tentu saja
Swara pun memberi tahu satu persatu angota keluarga nya pada jiya,,
"Dan yg itu paman sanskar dia suami bibi,
" Tampan,,,, (ucap jiya kecil ke telinga swara swara pun tersenyum geli)
"Kau menyukai nya
" Tpi lebih tampan ayah ku, kata ibu ayah ku sangat tampan dan baik
Swara pun mencium pipi jiya
"Ya sudah ayo kita kekamar bibi kau istirahat lah dulu dan kau bersihkan badan  mu kau mau
Swara membawa jiya ke kamar di ruang tamu mereka memandang swara dan jiya
" Swara lihat lah dia begitu akrab dengan anak itu padahal mereka baru bertemu tpi swara sangat menyayanginya(ucap anapurna) " Kau benar kaka swara sudah pantas menjadi ibu, tpi entah kenapa dia belum juga,,,,
"Sudahlah ibu hentikan jangan mulai jika swara mendengar nya lagi bagai aman (ucap sanskar memotong pembicara'an sujana yg belum selesai)
Semua orang seketika terdiam sanskar pergi ke kamar,,,
" Swara kau siap kan baju ku aku mau mandi
Langkah nya terhenti melihat sesosok anak di tempat tidur nya yg sudah cantik
Anak itu pun memandang sanskar
Sanskar menghampiri nya
"Hay,,,,,
" Halo kau mencari bibi??
"Ya (sanskar mengangguk dan duduk di tempat yg sama)
Bibi sedang mandi dia bilang aku jangan ke mana mana dan menunggu nya
" Baik lah daritadi kau datang ke sini tpi belum berkenalan
Jadi siapa nama mu tuan putri(tanya sanskar mencubit pelan pipi jiya,,)
"Nama ku jiya,,, dan aku sudah tau nama mu
" Benarkah siapa yg memberi tahu mu!
"Bibi swara,, diya yg memberi tahu ku semua orang yg ada di rumah ini termasuk kau(jiya dengan polos mengatakan nya)
" Baik lah kalau begitu mau kah kau menjadi teman ku(ucapan sanskar menyodorkan tangan nya
"Tentu saja,,, membalas nya
Mereka berdua tersenyum dan terlihat akrab merka bercanda tawa dengan akrab nya,, tidak berselang lama swara keluar dari kamar mandi
" Ohhhh kau sudah menemukan teman baru(ucap swara menghampiri mereka
Jiya hanya tersenyum
"Tentu saja jiya anak yg manis cantik, baik pasti dia menemukan banyak teman dan orangtua mu pasti orang baik benarkan,,, (tanya sanskar)
" Tidak aku tidak mempunyai banyak teman ibu ku melarang ku untuk bermain bersama teman ku, dan aku belum pernah bertemu dengan ayah ku, tpi ibu bilang ayah ku sangat baik, tampan, dan juga sangat menyayangi ku(seketika swara dan sanskar saling memandang mereka tidak menyangka anak yg periang seperti dia mempunyai beban yg begitu besar
"Sudah lah sekarang kau mempunyai banyak tenan di sini kami semua teman mu, bahkan kau bisa menganggap kami keluarga mu kami juga menganggap mu seperti anak kami sendiri ok,,, (ucap swara memegang tangan jiya
" Benarkah itu kalian semua mau menjadi teman ku???
"Tentu saja (ucap sanskar)
Dengan tiba tiba jiya memeluk swasan mereka terlihat sangat bahagia
" Kakak,,,,,, (ucap utara tiba tiba sambil berlari,,,)
"Apa kau tidak akan membiarkan jiya bermain dengan yg lain nya,, apa kalian saja yg akan terus bermain dengan nya
" Tentu saja jiya kau akan bermain dengan nya
"Ayo lah jiya kita ke bawah dan bertemu dengan yg lain kau mau(ucap utara menuntun tangan jiya)
" Swara melihat dri atas seluruh keluarga nya sangat bahagia dengan kedatangan jiya,,, (tidak terasa air mata nya mengalir) "sanskar kau lihat betapa bahagia nya mereka dengan ada nya anak kecil di rumah ini
(Sanskar hanya memandang dan melirik ke arah swara)
"
Ya kau benar,,,, tpi sudah lah swara kau jangan mulai membahas nya
"Tapi sanskar,,,, (sanskar yg melangkah berlalu terhenti oleh perkata'an swara)
" Apakah kau tidak menginginkan nya!!!
Sanskar tanpa kau mengatakan nya aku sangat memahami nya,,, swara pun melangkah kan kaki nya meninggalkan sanskar ke bawah
Sanskar menghela kan napas nya dan menfikuri swara ke bawah
"Swara apa sudah ada yg menghubungi mu dari pihak mall
" Tidak bibi tidak ada yg menghubungi ku aku juga tidak tau harus mencari nya ke mana
"Sudah lama mungin mereka masih belum menanyakan nya
" Bibi aku sangat mengantuk
"Kau mengantuk jiya ayo kita kekamar kau tidur di kamar bibi
" Tidak kakak biar jiya tidur di kamar ku(ucap utara)
"Tidak utara biar jiya tidur di kamar ku(gertak sanskar)
Kakak swara ayo lah biarkan jiya tidur bersama ku ya,,
" Utara,,,,
"Tidak ayo swara kita bawa jiya ke kamar kita(sanskar menggendong jiya sedangkan utaran hanya bisa cemberut melihat tingkah kakak nya yg tidak menuruti nya
Semua orang memandang heran dengan tingkah sanskar yg serasa tidak ingin berpisah dari jiya
" Sudahlah utaran kau ini mengalah lah pada kakak mu itu kau tau kan ia sangat keras kepala
"Tapi bu,,,
" Sudah pergi lah ke kamar mau
Di kamar swasan sanskar menidurkan jiya yg sudah tertidur, di ranjang yg kokoh nya,
"Sanskar kenapa kau harus bedebat dengan adik mu, setidak nya kau biarkan jiya tidur di kamar utaran,
" Tidak swara kau tau kan utaran itu kalau tidur seperti kuda mengamuk tidak mau diam, bagai mana jika jiya jatuh ke bawah hahh apa kau mau bertanggung jawab???
"Sanskar kau ini,,,
" Sudah lah kau jangan berisik nanti jiya bangun sebaik nya kau juga tidur ayo,,,
Sanskar pun hendak merebahkan tubuh nya di ranjang tiba tiba
"Sanskarrrr apa kau juga tidur di sini(heran swara)
" Tentu saja apa ada masalah
Swara mengerutkan alis nya tanda tak percaya
Tapi sanskar sebaik nya kau tidur di sofa supaya jiya tidur dengan leluasa
"Swara bukan kah tempat tidur ini sangat luas sudah lah swara jangan mengajarku berdebat malam malam(sanskar merebahkan tubuh nya
Tapi sansk,,,,,,
" Paman kau mau kan memeluk ku aku tidak bisa tidur karena ocehan bibi( dengan mata terpejam)  sanskar pun memandang jiya dan menoleh swara, sedangkan swara membuka mulut nya dan membulat kan mata nya(sanskar tersenyum devil merasa puas
Mereka pun tidur

KESETIA'ANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang