part 28

355 15 0
                                    

Sawada menutup kaca kamar dan berlalu menuju ranjang ia membayangkan kebersamaan dengan sangkar sekian tahun ia hidup dengan sanskar ia tidak bisa hidup tanpanya,ia merasa sangat egois tanpa tahu yg sebenar nya ia mengabay kan kewajiban nya,ia teringat akan keluarga nya yg slalu mendukung nya
"SE egois itu kah aku,,,aku mengabaikan semuanya tanpa berpikir panjang,seharusnya nya aku tidak melakukan ini,(Swara menghapus air mata nya dengan telapak tangan nya)
" tidak semua nya belum berakhir,aku akan perbaiki semua ini,,ibu berkata benar seharusnya nya aku tidak melakukan ini,,,
Di sisi lain sanskar duduk di sofa ruangan apartemen nya ia terlihat sangat Depresi,mata nya merah,sambil menggenggam gelas yg berisi minuman beralkohol,ia terus meminum nya,,,
"Kenal,,,,,,seberapa banyak aku meminum nya aku tetap tidak bisa melupakan Mu,bahkan aku lebih sering melihat bayangan Mu,,owwwwhhhh,,Sholah swaraaaaaa,,,,praaakkkk,,,(sangkar membanting gelas yg ia pegang,mata nya berkaca kaca,ia mulai terlelap tidur

,,,,,di pagi hari yg masih gelap terlihat seorang perempuan sedang merias diri nya dengan mengunakan baju sari biru,ia mengulas kan bubuk merah di belahan rambut nya,tidak Liap ia juga memasangkan kalung Manggala sutra di leher nya ia terlihat begitu cantik,dan ia pun bangkit dari duduk nya,dan melangkah ke luar kamar menuruni anak tangga dan menuju ke dapur,ya,,Swara memulai hari nya ia kembali memasak dan ia mencoba untuk memperbaiki semuanya,para asisten rumah tangga begitu kaget dengan kedatangan Swara ke dapur"Nyonya,,,Swara(serentak para asisten rumah tangga terdiam memandang)
"Hari ini biar aku yg masak kalian kerjakan pekerjaan lain(ucap Swara mengumpulkan bahan siap memasak,semua nya mengangguk dan mengerjakan pekerjaan masing masing,tidak lama kemudian semua masakan sudah tersaji di meja makan,dan terlihat satu persatu anggota keluarga mulai datang ,dan mereka begitu senang kala melihat menantu nya mulai bisa menerima kenyataan,
"Swara kau,,,,,(ucap Sujaya menghampiri Swara di meja makan)
Swara tersenyum pada ibu mertua nya
" ada apa ini(Ana purna datang ia begitu sumringah melihat Swara yg terlihat sangat pres,,,
"Sumur lah kau sudah mau kembali beraktifitas,,
Di susul dengan ke datang a Rragini,Utara,parinita,dan para lelaki,mereka begitu bahagia melihat Swara sudah muali membaik,
" lihat kah kakak menantu ku sudah kembali(Sujata tersenyum)namun senyum nya mulai memudar dan ia memalingkan muka dari Swara
"Sujaya sudah lah semua ini sudah terjadi,,,mangan sampai Swara mengingat nya lagi,(Ana purna memegang tangan Sujaya,)
Sujaya mengelengkan kepala,dan muali menyantap sarapan nya,,,
Swara terhenti melihat kursi yg kosong ia membayangkan pemilik kursi itu yg selalu duduk di sisi nya, ,,Swara tersadar kala tangan Rag ini memegang nya dan menatap Swara,Ragini menggelengkan kepala nya,,,
Swara tersenyum tipis dan melanjutkan sarapan,,,
Satu persatu selesai sarapan terlihat Swara membawa tempat makanan,yg di isi nya dengan makanan yg ia masak satu persatu
Semua saling menatap heran
Namun Swara menjawab keheranan semua nya
''Ibu aku akan mengantar makanan pada sanskar,sekalian membawakan nya baju kantor,(Swara dengan wajah yg berusaha tegar,sambil meneteskan tempat makan yg akan ia bawa) sebuah tangan memegang pundak nya,Ana purna memandang nya dan membalikan badan nya hinga mereka berhadapan
"Aku tau kau sangat lah baik,kau tegar dan kau kuat,aku harap kau biasa mengatasi semua ini,
Swara tersenyum dan tertunduk mata nya mulai berlubang air mata Namun ia menahan nya,
''Ibu aku terlalu egois hingga aku mengabay kan semua kewajiban ku,bagai mana pun sangkar adalah suami ku,walau Aku belum bisa memaafkan nya tapi aku akan mencoba memahami semuanya,
"Swara aku mohon Maafkan kami ,,,(Sujaya menyatukan tangan nya )
Namun Swara dengan sigap memegang tangan Sujaya
" tidak ibu kau tidak pantas meminta maaf pada ku
,"semua nya akan baik baik saja(ucap Ragini)
"Baik lah ibu aku berangkat dulu,,,Swara melangkah kan kaki Nua meninggalkan ruangan,namun langkah nya terhenti ada yg lupa
''Oya ibu bibi,mungkin aku akan pulang terlambat ada yg harus aku beli jadi aku akan mampir ke pasar(ucap Swara)
" baik lah, hati hati lah(ucap Ana purna)
"Swara PA perlu aku temani(Rahimi menawarkan diri)
" tidak Ragini aku sendiri saja
Ragini menggelengkan kepala Meng ya kan perkataan swara
Swara keluar dan naik mobil yg di kemudian oleh supir
"Swara aku bahagia kau sudah mulai membaik,dan menerima semuanya,namun aku tidak akan pernah mema'afkan kavita (ucap Ragini dalam hati)
Di dalam mobil Swara memikirkan sesuatu,
" tenang lah semuanya kan baik baik saja(ucap Swara pada diri nya sendiri)
Swara tiba di apartemen yg di tempati sangkar,
"Pak kau boleh pulang aku akan menggunakan Taxi nanti(ucap Swara pada sopir pribadi nya,sopir nya pun mengangguk dan pergi),Swara berhenti si depan sebuah pintu,di mana pintu itu adalah kamar yg di tempati sanskar,ia membuka pintu nya,Karna swara punya kunci Nua yg di berikan sangkar pada nya waktu menempati apartemen nya dulu,
Jekreeek,,,,,pintu pun terbuka,Swara terdiam melihat SE isi kamar berantakan dan di dapati nya beberapa botol minuman ber alkohol di meja sofa yg ada di ruangan itu ia masih terdiam tak menyangka,ia mulai melangkahkan kaki nya dan menyusuri ruangan tersebut yg menurut nya sangat lekat bau minuman yg menyengat,langkah nya terhenti melihat sesosok pria ter baring di ranjang dengan masih mengenakan dasi dan sepatu posisi yg  tak beraturan,Swara mulai mendekati sangkar yg masih ter lelap dalam pengaruh alkohol,ia muali menyenruh kaki nya dan membuka sepatu yg di kenakan sangkar,ia mulai membenarkan posisi Rubuh sangkar yg tak beraturan,sesekali sangkar terusik namun ia tidak sadar masih mabuk berat,Swara hendak menyelimuti Rubuh nya dan memegang tangan nya,namun ia terkejut melihat luka di tangan sangkar,Sanjar terluka akibat memecahkan gelas yg ia pegang yg di banting nya semalam,terlihat darah sudah mulai mengering di tangan suami nya itu,Swara mulai mengobati nya dan memberikan perban di tangan sangkar dan di kecup p nya tangan San skat yg di perban dengan lembut,Swara mulai membereskan kan ruangan tersebut,ia membersihkan pecahan gelas,yg berhamburan di lantai,ia mengikatkan Sari yg ia kenakan ke pinggang nya dan mulai merapikan semua nya

Sabar Banger si  Iru yg selalu aku ingin kan coba kalo aku yg kaya gitu aduuuuhhh bisa dapat uang Bulakan berlipat kali ya wkwkwk Ko jadi curhat si😂😂😂

KESETIA'ANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang