Satu bulan berlalu setelah acara 7 bulanan swara
Kini swasan sedang menanti kelahiran sang buah hati
Sanskar semakin perhatian pada swara membuat kavita semakin cemburu,,"Ahhh sial swara kau semakin membuat ku marah,,, tidak,, tidak kali ini aku harus membuat nya merasakan sakit yg aku rasakan
Ayoo kavita berpikir lah
Ucap kavita pada diri nya sendiri sambil mondar mandir entah apa yg ia pikir kanDi sebuah kamar swara sedang membaca majalah yg ia pegang di tangan nya
Tiba tiba satu kecupan mendarat di pipi swara
Swara menoleh tau akan kecupan yg selalu ia dapatkan setiap hari,,,"Kau sudah pulang,,,
"Heyy dari mana kau tau kalo ini aku,,,
"Aku sudah terbiasa dengan semua ini
Ucap swara tersenyum
"Apa dia nakal hari ini
Ucap sanskar memeluk menyentuh perut buncit swara dari belakang
"Tida dia sangat baik dia tau kalau ibu nya sangat lelah jadi dia cukup baik dan tidak merepotkan ku
Ucap swaar bersandar di dada kekar sanskar
"Ok swara besok jadwal mu memeriksakan kandungan mu ke rumah sakit, jadi aku akan mengantar kan mu
"Tidak sanskar biar aku pergi bersama bibi
Kau ke kantor lah
"Apa kau menolak ku untuk ikut bersama mu.
"Tidak bukan begiti maksud ku tapi,,
"Sudah diam lah nyonya sanskar maheswari aku yg akan mengantar mu
"kau sangat keras kepala
Mereka pun tersenyum saling berpelukan
Di ambang pintu kavita melihat
Ia semakin kesal
Tak lama kemudian ponsel kavita berbunyi kavita menjauh pergi dari pintu kamar swasan"Kau mau apa kau menghubungi ku
Tidak aku tidak akan pergi
Baik lah aku akan menemui mu siang ini kau puas
Kavita pun menutup ponsel nya iaDi taman
Kavita mencari sosok yg akan ia temui pandangan nua teraraj ke satu sosok yg tengah duduk di bangku taman,, kavita menghampiri nya dan ya benar saja iya lah sosok yg menghubungi kavita
Sahil
"Akhir nya kau datang juga
"Cepat katakan apa yg ingin kau bicarakan hah
"Kavita aku ingin mengatakan kalo aku sudah punya bukti
"Bukti apa maksud mu
"Kalau jiya adalah anak ku bukan sanskar
Ucap sahil dengan santai kavita tersenyum sinis
"kavita aku audah melakukan tes dna secRa diam diam dan kau tau hasil nya coxok dengan ku sedangkan tidak dengan sanskar
"Ya,,, kau benar,, sahil aku lelah setiap kali kau bertemu dengan ku kau selalu menanyakan hal yg sama haahh muak sekali
Ya kavita adalah anak mu, dia bukan darah daging sanskar itu benar sanskar bahkan tak menyentuh ku sama sekali di saat itu
Sahil aku hanya menggunakan jiya untuk melemahkan sanskar bahkan sekarang rasa nya itu sia sia saja tapi aku harap kau tidak mengatakN semua ini pasa siapa pun
"Kau memeng wanita licik berani berani nya kau melibatkan anak ku di rencana licik mu
Ucap sahil emosi memegang erat tangan kavita dengan keras
"Lepaskan aku, kau jangan lupa bahwa jiya juga anak ku aku ibu nya aku berhak atas nya
"Sekarang aku akan membawa anaku pergi, dan aku tidak akan membiarkan putri ku di asuh oleh ibu seperti mu
"Silahkan saja kalai bisa sahil jiya sudah terbiasa memangil sanskar ayah, bahkan dia tidak tau sosok mu adalah ayah nya yg sebenar nya dan ya bukan kah kedua kaka beradik itu teman mu,, tapi apakah kali ini dia akan percaya padamu jika tiba tiba kau datang dan membawa jiya pergi, terlebih swara dia sangat menyayangi jiya
"Aku tak peduli jangan samakn mereka dengan mu pemikiran kalian berbeda merka bisa berpikir dan memahami semua nya sedang kan kau kau tak berpikir sebelum melakukan apa pun sekarang jangan coba coba memanfaatkan anaku lagi kau mengerti
Sahil pergi meninggalkan kavita sedangkan kavita diam dia sangat tegang tak menyangka semua ini akan terjadiDi kediaman maheswari
"Apa jiya sudah pulang
Tanya ragini
"Entah lah mungkin kavita sudah menjemput nya karna aku tidak melihat kavita di rumah
"Ya kau benar,, swara apa aki bahgia
Tanya ragini yg dusuk berhadapan bersama swara
"Ya tentu saja kenapa kau bicara begitu
"Tidak aku hanya memastikan nya
Sebwntar lagi kita mempunyai anggota keluarga baru
Kau sangat beruntung swara
"Ya kau benar aku sangat bahagia karna aku bisa memberikan sanskar keturunan
"Ya itu impian setiap wanita
Ucap ragini menunduk sedih
"Heeyyy kau ini kenapa kau juga pasti akan suatu saat nanti
Ucap swara menghibur ragini
"Kau benar, aku juga sangat mengingin kan nya, entah kapan aku akan dibberikan kesempatan itu
Swara terdiam memikirkan sesuatu"Sudah lah swara ayo kita ke bawah apa aku tak bosan di kamar terus
Ajak raginni menuntun tangan swara
Mereka pun pergi"Ehhh swara kau,,, kemari lah nak kami sedang memilih kain sari
Ajak sujata
"Ragini swara ayo kau pilih lah kain sari yg kalian suka ayo
Ucap anapurna
Swaragini tersenyum memilih sari
"Swara lihat lah ini
"Waw ragini kau pandai sekali memilih nya itu sangat cocok untuk mu
Ragini tersenyum di lihat sosok yg sedang memperhatikan nya di sudut ruangan
Menggelengkan kepala tanda tak menyukai sari yg ragini pilih"Ahh tidak swara ini terlalu cerah untuk ku
Ragini menyimpan nya kbali
Dan melihat lihat yg lain
Di arah kan nya pada sari yg berwarna maroon yg sedang swara pegang ragini pun mengambil nya
Laks yg sedang mengamati mengangukan kepala dan mengacungkan jempol tanda suka
''Aaaa aku mau yg ini,,,
Ucap ragini merebut dari tangan swara
"Heyyy apa"an kau ini ini sari yg sedang ku pilih
Ucap swara mengerurkan kening nya
"Tapi swara aku ingin ini
Ucap ragini sesekali memandang ke arah pria yg sedang mengamati nya dan tersenyum
"Ooohhhooo ok sekarang aku tau alasan nya,,,
Ucap swara yg menyadari laks yg mempengaruhi nya swara pun tersenyum
"Baik ambilah apa pun yg kau suka akan kau dapatakan tentu yg dia suka juga kan
Ucap swara memandang laks
Ragini dan laks yg mengetahui swara melihat mereka hanya tersenyum kikuk
"Swara lihat lah ini cocok untuk mu
Ucap ana purna memperlihatakan sari berwaran biru muda
"Ya bibi itu indah sekali
"Ya kau ambilah jika kau suka
Ucap anaMereka kembali ke kamar masing masing dengan sari yg mereka pilih
Aku harus melakukan sesuatu untuk raglak,, ya aku akan membicarakn nya dengan sanskar nanti
Swara pun berlalu ke kamar mandi

KAMU SEDANG MEMBACA
KESETIA'AN
RomanceHayy ni cerita ku yg pertama moga aja pada suka tpi blum tau jdul nya,,, tpi udah ada bayangan jalur cerita nya,,,,,,,, aku sengaja ga ganti ending dri cerita swaragini all nya biar gampang bayangin nya,,,,,,,, Menceritakn k...