part 82

335 6 0
                                    

Di kediaman Maheswari
Sanskar,,,sebaik nya kita mulai menceritakan semua nya pada jiya,kita sudah berjanji pada Sahil bahwa kita akan memberi ttauhu kan bahwa Sahil adalah ayah jiya
Ucap swara yg tengah duduk di tempat tidur bersama sanskar yg tengah asik bermain bersama arav
"Ya kau benar,,baik lah aku akan bicara,,,kita akan buat jiya mengerti,
Ucap sanskar yg beranjak berdiri niat ingin memanggil jiya namun terhenti kala sanskar melihat ragini dan parinita tengah berdiri di ambang pintu kamar yg tak jauh dari keberadaan swasan
Wawasan pun saling melihat,,,
"Apa,,,jiya,,
Ucap ragini
"Ammmm,,ragini kak pari,,
Ucap swara yg sedikit bingung
"Swara sanskar apa maksud kalian
Ucap pari
"Apa kalian mendengar nya,,,,
Ucap sanskar yg menarik tangan kedua nya hingga berdiri di kamar,sanskar menutup pintu kamar nya
"Apa ini,,,,,swara
Ucap parinita
"Ya apa yg kalian dengar memang benar,itu kebenaran nya
Ucap swara
"Dengan tidak memberi tau kami sama sekali
Ucap ragini
"Kami menunggu waktu yg tepat,kami ingin membicarakan nya lebih dulu dengan jiya,kami berniat memberi tahu seluruh keluarga setelah nya
Ucap sanskar
"Kalian ini benar benar,bagai mana bisa kalian berpikir seperti itu,apa kalian tak memikirkan bagai mana jika kami mendengar nya dari mulut orang lain,,,aku tak menjamin ayah,ibu,bibi,paman akan memaafkan kalian
Ucap ragini
"Ya kami akui kami melakukan kesalahan,tapi untuk saat ini ragini,kak pari aku mohon jangan beritahu kan ini pada siapa pun,kami berjanji akan memberitahukan semua nya,tapi beri kami waktu untuk menceritakan pada jiya kami harus memberi pengertian pada jiya
Ucap swara
"Ya kau sellau saja,baik lah aku mendukung mu.apa pun yg kamu lakukan pasti itu yg terbaik,
Ucap ragini
"Baik,,,sudah kami kesini ingin membawa arav,,kami ingin bermain dengan nya,,
Ucap aprinita
"Apa kalian keberatan????
Tanya ragini pada swara melirik pada sanskar
"Hetty,,,kenapa kau melihat ku,,,,ambil lah aku tidak akan melarang kalian untuk bermain bersama anak ku,selagi itu masih aman
Ucap sanskar meledek
"Apa maksud mu kami akan mencelakai keponakan kami sendiri Haahh dasar kau ini
Ucap parinita menepuk keningnya nya
"Baik lah ini hati"
Ucap swara menyodorkan arav yg di tangan nya,,yg di ambil oleh parinita dan menggendong nya
"Baik lah sayang ayo kita bersenang senang bersama bibi" mu
Ucap parinita pada arav
"Baik lah kami pergi,,dan ya jangan sellau membawa arav jika sedang bermain bersama kami,,,sanskar
Ucap parinita spontan
Semua nya pun tertawa kecil
Ragini dan parinita pun pergi membawa arav

"Swara aku akan melihat jiya,,,
Ucap sanskar pergi
"Baik lah,,,,
Ucap swara
Sanskar pun pergi menuju kamar jiya di buka nya pintu kamar dan sedang mendapati jiya yg sedang belajar di meja belajar kamar nya
"Hay sayang
Ucap sanskar mencium Ubun"nan jiya
"Ayah,,,,
Ucap jiya tersenyum
"Apa ayah boleh bicara sebentar apa kah nyonya jiya punya waktu untuk pak sanskar
Ucap sanskar bercanda
"Tentu tuan silahkan karna Akku tak punya banyak waktu aku sibuk
Ucap jiya tak kalah serius
"Baik lah kemarilah duduk lah bersama ayah
Ucap sanskar yg tengah duduk di tempat tidur berukuran sedang milik jiya
"Sayang kau tentu mengenal paman Sahil bukan
"Ya kami pernah tinggal di rumah paman Sahil,dia baik sekali,
Ucap jiya
"Sayang sekarang kau sudah besar kau sudah berumur 7 thn,,,,dengarkan ayah,,
Kau percaya pada ku,,,
Ucap sanskar
Jiya menggelengkan kepala nya meng ya kan
"Apa kau juga percaya pada ibu swara mu
Ucap lagi sanskar
Yg di bls lagi gelengan kepala dari jiya meng ya kan
"Bagus,,,,,dengar,,,bisa kah kau menganggap paman Sahil sebagai ayah mu,,maksud ku,sekarang ibu Kavita sudah bersama paman Sahil,paman Sahil pasti sedih jika ibu Kavita bersama nya tapi ku tidak,bisa kah berjanji pada ku untuk itu,
Ucap sanskar perlahan,
"Ya ayah aku tau apa yg terjadi pada kalian,aku juga tau bahwa ibu Kavita sangat jahat pada kalian
Ucap jiya sepontan
"Tidak,,,tidak sayang ibu Kavita tidak jahat,dia melakukan itu semua karena ibu Kavita tidak sengaja percaya lah ibu Kavita mu baik,dia sangat menyayangi mu,dan jangan pernah berkata bahwa ibu Kavita jahat ok,,,
Ucap sasnakr masih memeluk tubuh mungil jiya yg berada di pangkuan nya
"Baik ayah aku janji,,,,
Ucap jiya
"Jadi kau mengerti maksud ayah,dan itu arti nya kau mau memanggil paman Sahil dengan sebutan ayah,dan tinggal bersama nya
Ucap sanskar memegang kedua pipi jiya
"Ya,,,aku mau,,,
Ucap jiya
"Bagus anak pintar,kau bisa berkujung kapan saja,ini juga rumah mu,dan tetap lah menjadi anak ayah dan ibu swara
Ucap sanskar
"Aku menyayangi mu ayah,,
Ucap jiya memeluk sanskar
Sanskar pun memeluk erat jiya mata nya mulai berkaca" menahan air mata namun ia tahan karna ia tak ingin jiya melihat nya menangis

Di ambang pintu sedari tadi swara memperhatikan mereka ia bersandar di tembok dengan air mata mengalir deras ia menyusut air mata dengan tangan nya ia menutup mulut nya tak kuasa menahan tangisnya nya sedih harus berpisah dengan orang yg sudah dia anggap nya anak
Ia berlari menuju kamar di dalam kamar ia menangis sejadi" nya ia Ter tunduk di tempat tidur menangis

"Hiks,,,,hiks,,,hiks,,,.aku tak sanggup bila harus berpisah dengan mu jiya,aku sudah sangat menyayangi mu,berat rasa nya melepas mu,jika saja kebenaran ini hanya mimpi aku ingin bangun dari tidur dan sadar dari mimpi buruk ini,,,,hiks,,hiks,,hiks,,
Sebuah tangan menyentuh pundak swara,di lihat nya sasnakr mencoba menguatkan swara meski pun swara tau ia pun tak kuat menahan nya,,,
"Aku sudah menghubungi Sahil,ia akan datang sebentar lagi,,,kita pun harus membicarakan nya pada seluruh keluarga,ayo,,
Ucap sanskar
"Aku tidak bisa sanskar,apa jiya akan pergi dari kita untuk selama nya,apa dia akan melupakan kita,,,,
Ucap swara menangis,menenggelamkan wajah nya di dada kekar sanskar
"Tidak swara dia tidak akan pernah melupakan kita,dia masih anak kita,hanya saja Sahil lebih berhak akan jiya,
Ucap sasnakr memeluk swara
"Tapi,,,sanskar Sahil berada di luar kota,bagai mana kita ingin bertemu dengan nya setiap kita merindukan nya
Ucap swara masih menangis
"Heyyy heyyy kau ini konyol,,,
Lihat lah sekarang jaman sudah canggih  kita bisa melakukan panggilan video call,kita masih bisa berinteraksi
Ucap sanskar sedikit tersenyum
Menghapus air mata di pipi swara
"Sudah berhentilah menangis,jika tidak anak kita akan melihat nya bahwa ibu nya sangat cengeng
Ucap sanskar sedikit meledek
Swara pun tersenyum,
Mereka pun pergi menuju ruang tamu/aula

KESETIA'ANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang