part 27

345 14 1
                                    

Di kamar keheningan pun terjadi,,, mereka ber 4 saling terdiam,,
"Swara kau, darimana aku sangat merindukan mu,, (ragini menghampiri dan memeluk swara)
Swara hanya menatap, dengan mata yg sembab, wajah yg lesu,
" Aku sudah atau semuanya dan aku semakin tidak percaya kalian berdua pun mengetahui nya dan bersekongkol menyembunyikan semuanya dari ku,
"Swara aku tidak bermaksud,,,
" Cukup ragini hari ini aku sudah banyak mendengar kalian terus bicara, sekarang giran ku untuk bicara,
"Swara aku mohon percayalah padaku(sanskar memegang tangan swara namun swara menepis menjauh dari nya)
" Aku tidak tau harus percaya pada siapa sekarang beri aku waktu, untuk memahami semua ini hiks,, hiks,, hiks,,, (swara mulai menangis)
"Swara aku mohon jangan menangis(ragini mulia menenangkan nya)
Swara membalikan badan nya
" Ragini aku mohon tinggalkan aku sendiri,,,
Mereka pun keluar dari kamar dan menutup pintu nya, swara mengunci pintu kamar nya dN mulai ambruk di depan pintu ia kembali menangis,,,
Di luar kamar sanskar, raglaks mulai meningalkan pintu kamar dan menuju ke bawah seluruh keluarga menunggu sanskar unruk menjelaskan nya
"Sangkar ada apa ini kenapa swara sangat buruk haa(ucapan suara)
" Nak apa yg terjadi (sambung ana purna)
"Sanskar mulai men ceritakan semuanya pada anggota keluarga dan membuat semua nya geram,
Setelah kejadian itu sikap sanskar berubah ia jarang pulang ke rumah, dan kini ia mulai menyukai minuman beralkohol, keseharian nya ia di sibukan dengan bekerja, dan pulang ke apartemen nya, ia pulang ke rumah hanya untuk menanyakan kabar swara, dan beranjak pergi lagi, semua nya berbeda tidak ada kehangatan lagi di rumah maheswari
Di rumah ragini menghubungi Ibu dan ayah nya ia menceritakan semuanya
"Salam,,,, (sebuah ucapan terlontar dari dalam rumah)
" Nyonya Sarmista, tuan syekar salam (ucap seluruh keluarga Maheswari)
"Ragini memberitahu ku dan menceritakan semuanya, kami sangat sedih, dan memutuskan untuk berkunjung ke sini
" Ma'af kan kelakuan anak kami,, kami pun tidak menyangka nya(ucap durgaprad)
"Aku ingin menemui swara di mana dia
" Ibu swara tidak pernah ke luar kamar di selalu mengunci diri di kamar, (ucap ragini)
"Lalu sanskar,,,, (Sarmista)
" Entah,, anak itu tidak pernah di rumah, dia begitu banyak berubah, ia hanya melihat keada'an swara saja lalu pergi lagi(titah sujata)
"Sarmista hanya kau yg bisa membujuk swara aku mohon buatlah dia mengerti(ucap ana purna)
Sarmista memandang ragini dan menuju kamar swara
Tok,, tok,, tok,,
"Swara,,, (ragini memanggil)
" Ibu masuk lah pintu nya tida di kunci(ucap ragini)  Sarmista pun masuk,, mata nya berkaca kaca melihat sesosok wanita sedang terduduk dengan pandangan kosong
Sarmista pun menghampiri nya dan memegang pundak nya dari arah belakang
Swara menengok dan di lihat ibu nya memandang nya
"Swara,,,
" Ibu,,,, hiks,, hiks,, hiks,, (swara memeluk nya dan menangis di pelukan ibu nya)
"Menangislah sayang kau keluarkan lah semuanya, ibu di sini,, (memeluk erat tubuhku swara)
Beberapa menit kemudian swara berhenti menangis, dan bangun dari dekapan ibu nya,
" Sampai kapan kau akan begini,,, (tanya Sarmista sambil mengusap air mata di pipi swara
"Ibu aku tidak tau harus apa,,
" Swara tidak ada gunanya kau terus bersedih semuanya tidak akan membaik jika kau begini terus menerus(ucap Sarmista)
Swara hanya terdiam memandang)
"Swara kau tidak boleh egois, kau meninggalkan kewajiban mu sebagai menantu, dan juga istri, lihat lah apa yg terjadi semuanya sedih dengan melihat mu seperti ini, banyak yg terbengkalai, ibu mengerti jika kau merasa hancur karna perbuatan sanskar, dan kavita,, tapi apa kau akan menghukum keluarga mu juga, dengan mengurung diri di kamar, bangkit lah swara semua orang membutuhkan mu, ibu yakin swara ku tidak se lemah itu swara ku pasti bisa mengatasi nya, (swara kembali memeluk ibu nya)
" Baik lah ibu akan pulang tapi ingat lah apa yg ibu katakan tadi(Sarmista mencium kening swara dan beranjak keluar kamar)
Sarmista menghapus air mata nya dan menuruni anak tangga
Semuanya memandang Sarmista dengan penuh harap
"Baim lah kami harus pergi, (ucap sekar berdiri dari duduk nya) Sarmista, sekar menyatukan kedua tangan nya
" Salam,,,
"Salam,,, (balas seluruh keluarga)
" Kuharap semuanya membaik(ucap sujata ragini mengangguk)
"Tiba tiba sanskar datang dengan baju yg tidak beraturan membuat nya kelihatan tidak terurus,,
" Ibu,,,, bagai mana keada'an swara, apakah dia sudah makan, (memandang sujata)
"Sangkar kau habis minum,, mulut mu bau alkohol, (sujata menutup hidung)
" Sanskar ibu mertua mu datang menemui swara, ku harap dia bisa membujuk swara agar menang ma'af kan mu(surga Prasad memegang pundak sanskar)
"Ibu, paman, bibi aku pergi dulu(sanskar pergi)
Di atas swara melihat semuanya, swara kembali melangkah kan kaki nya menuju kamar dan kembali masuk
Di jendela kamar nya swara melihat sanskar di luar dengan jalan sempoyongan dan terjatuh,, swara hendak mengeluarkan swara nya namun ia urungkan dan membalikan badan nya dengan air mata di pipi nya

Aduh buruk sekali cerita ku tapi mudah mudahan kalian yg baca pada suka

KESETIA'ANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang