part 31

365 11 0
                                    

Semenjak ke jadian itu sanskar memutuskan memebri kan ruang unruk swara menyendiri,ia tidak tidur di kamar merwka sanskar lebih memsikih tidur di kamar tamu, sedangkan swara tidur di kamar nya sendiri,
Malm hari swara mulai memejam kan mata nya namun terbangun,ketukan pintu
Tok,,tok,,tok,,,
"Ya sebentar,,
Swara membuka pintu dan di lihat nya jiya wara pun memandang nya
" bibi apa aku boleh tidur di kamar mu,,
"Jiya kenapa tiba tiba kau ke sini
" bibi,,,aku tidak nyaman tidur bersama bibi utara aku ingin tidur di sini apa bileh????
"Baik lah tenru saja boleh ayo masuk,,kemarilah kau tidur lah,,,
Swara membukakan selimut untuk jiya namun mata jiya melihat sekeliling,
" mana ayah,,,apa dia sedang di kamar mandi,,
Swara diam dan bingung harus menjawab apa,
"Ayah mu sedang di kamar tamu ada pekerja'an yg harus di kerjakan
Jiya murung diam,
" kenapa kau murung,,,apa kau mau tidur bersama ayah mu???(tanya swara memegang pipi jiya)
Jiya menggelengkan kepala nya tanda ya
"Bibi kau bisa antar kan aku pada ayah kita ajak ayah untuk tidur
Swara bingung bekum pun swara menjawab nya tangan nya sudah di tarik jiya lari menju kamr tamu
Di depan kamar tamu,jiya berdiri diam swara berada di belakang jiya,
" kenapa kau diam kau masuk lah,,,
"Bibi aku takut ayah tidak mau,kau saja yg mengajak nya pasti dia akan menuruti mu
" aku,,,,,
"Ya,,,
Jekrekkkk,,,ahhhhh,,,jiya kau
Jiya medorong rubuh swara ke dalam ruangan yg terdapat sanskar sedang berbaring di tempat tidur nya,sankar terkejut dn bangun
" swara kau,,,ada ap????
"Ma'afkan aku tapi jiya,,,,
Sanskar menoleh ke belakang tubuh swara diliht nya jiya tersenyum pad nya
" ayah,,,bibi bilang kau sedang bekerja,tapi kenapa kau tidur di sini
"Ma'af kan aku aku tertidur tadi sa'at bekerja,,, dan ada apa kalian ke mari,, (tanya sangkar sambil mengangkat tubuh jiya)
" Ayah aku ingin tidur bersama kalian,,
"Di sini,,,,, (tanya sangkar memandang  swara,)
" Tidak masalah, kalian tidur di sini biar bibi tidur di kamar bibi,,, (ucap swara)
"Tidak kau juga tidur di sini(ucap jiya, membuat swara dan sangkar saling memandang bingung)
" Ayolah bibi ayah aku sudah mengantuk, (jiya sambil naik ke atas ranjang)
"Emmmm,,, jiya,,
" Tidak jiya bener, ini sudah malam ayo sebaik nya kita tidur sekarang,, (swara menuju ranjang yg di tempati jiya,)
Sanskar terdiam, dan menuju tempat tidur, mereka bertiga sekarang berada di tempat tidur dan mereka merebahkan tubuh mereka di matikan nya lampu kamar,,,
       Di pagi hari, jiya terlihat sudah berada di kamar ragini,
"Bibi terimakasih sudah mau mengikat rambut ku
" Tidak masalah, tapi jiya kemana bibi swara, kenapa kau tidak meminta nya untuk mengenang rambut mu(tanya ragini sambil menyisir rambut panjang jiya,,)
"Bibi swara mungkin masih tidur, (ucap jiya polos)
" Tidur,, lalu kau mandi bersama siapa?? Apa kau mandi sendiri(swara terheran)
"Jiya hanya menganggukan kepala
Ragini penasaran dan berlalu dari kamar menuju kamar swara, ragini membuka pintu swara, dan heran tidak ada swara di ruangan itu
" Di mana swara kenapa tidak ada jiya bilang masih tidur tapi,,
"Bi ragini,,, bibi swara tidak tidur di sini,,, (menghampiri ragini)
" Lalu tidur di mana,!!
"Semalam bibi swara dan aku tidur di kamar tamu,,,
Dan ragini pun teringat kamar tamu yg di tempati sanskar dan ia tau kalau swara dan sanskar sedang pisah kamar,,
" Kamar tamu,,,,,, lalu paman sans,,, maksud ku ayah mu,,,,, (ragini memandang jiya)
"Dia juga tidur bersama kami,,
" Benarkah itu,,, baik lah kau sebaik nya ke kamar utara, kau minta lah dia menemani mu,
Jiya pun berlari menuju kamar utaran
Sedangkan ragini menuju kamar tamu, ia membuka sedikit pintu nya dan mengintip, ragini tersenyum di balik pintu,
"Bagus lah setidak nya jiya bisa menjadi satu alasan bersatu nya lagi swara dan sanskar, (ucap ragini dalam hati) lalu ia menutup pintu nya lagi dengan pelan, dan meninggalkan tempat itu, ia berjalan sambil tersenyum sendiri, ragini tak menyadari ada orang di hadapan ya
Bruuugg,,,,, aa awww,,  suara nampan terjatuh mereka berdua bertabrakan
" Ragini apa kau tidak melihat haaah(ucap sujata sambil membereskan nampan yg berisi bunga untuk pemuja'an)
"Bibi ma'af kan aku aku tidak melihat bibi,,
" Hahaha kau tidak melihat karna kau berjalan sambil melamun
"Sujata da apa ini(ana purna datang)
" Lihat lah kelakuan menantu mu kak dia berjalan sambil melamun, samapai ia tidak melihat aku ada di hadapan nya, (oceh sujata)
"Ragini kau kenapa apa ada sesuatu, (tanya ana purna)
Namun ragini hanya tersenyum, ana dan sujata merasa heran dan saling menatap
" Hey ragini kau kenapa, (tanya sujata)
Lalu ragini menuntun tangan sujata dan ana menuju pintu kamar tamu,
Dan di buka sedikit pintu kamar, mereka melihat sepasang sedang tertidur lelap, di tempat tidur mereka membulatkan mata mereka dan dan tersenyum saling memandang,
"Apa yg sedang kalian lakukan,,,, (tiba tiba terdengar suara di belakang mereka cukup kencang
Gede bru kkkk,, suara pintu tertutup
" Kenapa kau berteriak,,, (sambil setengah menggusur tubuh utara, ny tiba tiba datang dan men jauh dari pintu kamar tamu,)
"Aa awww ibu sakit, ada apa dengan kalian kenapa kalian seperti maling di rumah kain sendiri(utara memang tangan nya ke sakitan)
" Diam lah kau tidak tau apa apa(gerutunya sujata)
Mereka bertiga pun meninggalkan utaran,
"Aku akan ke dapur (ucap sujata tersenyum)
" Ibu aku akan membantu mu(di susul ragini)
"Ada apa dengan mereka(utaran heran dan kembali naik ke kamar)
      Di kamar tamu swasana masih terlelap tidur, tangan sangkar melingkar di pinggang swara begitu pun swara terus kelapa nyaman di dada kekar sanskar, perlahan tubuh swara terusik,,, ia membuka mata nya dan di rasa nya pelukan hangat yg ia rindukan sejak lama, ia menoleh di lihat nya wajah tampan suami nya yg sedang tertidur lelap, ia terus memandang, tak sadar, begitu tersadar ia membangkitkan tubuh nya melepaskan pelukan sanskar,,, sanskar pun sama ia terpilih kejut melihat swara
" Di man jiya,,, (tanya sanskar)
"Mungkin jiya sudah bangun aku akan melihat nya
Swara berniat bangun dari tempat namun tubuh nya kembali ke dekapan sanskar,
Sanskar menarik tangan swara hingga tubuh nya kembali ambruk di pelukan sanskar, tubuh mereka kini bersentuhan hingga tidak ada celah sedikit pun
" Aku mohon jangan lakukan ini padaku swara, aku sangat merindukan mu,,, (terucap bisikan di telinga swara dengan lembut)
Swara pun menutup mata nya perasa'an nya mulia tidak terkontrol swara mulai melepas kan pelukan sanskar, dan berlalu ke luar kamar sanskar terdiam tertunduk, pasrah.

KESETIA'ANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang