My Choice [✓]

Suara

Kayla membaca buku sepanjang perjalanannya menuju ke tempat les. Ia berjalan kaki sendiri tidak diantar oleh supir pribadinya, karena Kayla merasa tempat lesnya itu dekat dengan sekolahnya.

Kayla yang terlalu fokus membaca, ia menabrak seseorang didepannya.

Bruk

"Ah maafkan aku." Ucap Kayla sambil memungut buku yang berserakan di bawah.

"Ck, jangan membaca buku sambil berjalan, kamu bisa merugikan orang lain." Ucap suara dingin laki-laki itu dengan.

"A-aku minta maaf." Kayla menundukkan kepalanya, tidak melihat siapa wajah orang yang berbicara di depannya itu.

Suara jam tangan Kayla berbunyi, ia melototkan matanya saat jarum jam menunjukkan pukul 15.30 sore itu artinya les sudah di mulai.

"Ah aku terlambat ke tempat les!!" Kayla berlari menjauh dari laki laki itu. Laki-laki itu memandang punggung gadis yang menabraknya itu menjauh.

Sebenarnya laki-laki itu sengaja menabrakkan dirinya pada gadis itu, karena gadis itu berjalan semakin kepinggir jalan yang banyak kendaraan berlaju kencang. Karena gengsi untuk memberitahu, maka ia memakai cara kasar.

"Ck. Kutu buku yang tidak tahu diri." Laki-laki itu kembali berjalan dan menutup kepalanya dengan Hoodie hitamnya, lalu berjalan dengan santai di jalan itu.
.

.

.

"Kayla.. tidak biasanya kamu terlambat." Tegur guru les itu.

"Maaf Bu, tadi ada sesuatu yang terjadi." Ucap Kayla sambil duduk di bangkunya.

"Ya sudah kita lanjutkan."

Tempat les Kayla hanya berisi dua orang murid saja, karena ibu Kayla sengaja mengambil les privat agar Kayla bisa konsentrasi.

Kayla mulai membuka buku dan memulai pelajarnya.

Saat guru les itu menilai pekerjaan Kayla dan Kanya, ada kesempatan bagi mereka berdua untuk sekadar menghirup nafas atau menghilangkan stress.

"Saat datang ke sini ada apa?" Tanya Kanya teman les nya Kayla yang sedari tadi penasaran karena baru pertamakalinya Kayla telat.

"Ah, itu aku tadi tidak sengaja menabrak orang saat sedang membaca."

"Kamu membaca sambil berjalan lagi?"

Kayla menganggukkan kepalalnya sedangkan Kanya menepuk dahinya.

"Ck, bagaimana jika sesuatu yang lebih besar terjadi jika kamu membaca buku sambil berjalan?" Kanya menghela nafasnya, baru kali ini Kanya memiliki teman yang hobi membaca sambil berjalan.

"Ah heheh." Kayla hanya bisa tersenyum malu. Tidak lama kemudian, buku catatan Kayla dan Kanya telah di kembalikan, keduanya memenangkan nilai yang sama.

"Nilai kita sama seri lagi haha."

"Kamu benar."
.

.

.

"Eh pak Supri, baru saja saya mau menelpon, ternyata sudah ada di depan." Ucap Kayla sambil memasuki mobilnya.

"Pak Supri kan rajin Non..."

Dalam perjalan pulang, di dalam mobil Kayla tidak membaca buku untuk sementara, kepalanya terasa mau pecah dengan soal latihan yang ada di tempat les tadi.

"Non, kelihatannya cape." Ucap pak Supri sambil mengendarai mobil.

"Sedikit." Ucap Kayla sambil melihat ke arah kiri, disana ia melihat pantulan dirinya di kaca mobil.