Kembali

305 31 2
                                    

Suasana sarapan saat ini sangat hening. Mereka terlarut dalam pikirannya masing-masing,  ditambah...  Kayla yang hanya bisa diam melihat mereka makan.

"Kayla, emm... Itu... Hari ini jangan pergi ya? " Yura memecah keheningan,  gadis itu menunduk sambil memandang makanan yang ada di tangannya dengan hampa.

"Yura... " Via mengelus pundak Yura.

"Aku tahu pangeran itu sangat tampan,  tapi... Jangan ikut dengannya. Tetaplah bersama kami. "

"Tampan?  Hah,  wajahnya saja yang tampan.  Hatinya tidak. " Kayla memutar bola matanya dengan malas.

"Jadi kau tidak akan pergi? " tanya Yura sambil berharap.

"Aku tidak bisa Yura,  aku tidak bisa berada di sini. Di sana ada kakakku,  aku tidak ingin membuatnya meng-khawatirkanku. " jawab Kayla dengan bersalah.

Tak

Suara sendok yang di simpan dengan kasar di atas meja membuat membuat tiga gadis itu melirik kearah laki-laki itu.  Fian berdiri dan berlalu dari sana.

"Fian...? " gumam Yura.

"Biar aku yang mengejar. " Kayla berdiri dan segera mengejar Fian.

.

.

.

Grep

Kayla mencekal lengan Fian agar lelaki itu berhenti.

"Fian kamu kenapa? "

Sret

Fian melepaskan tangannya dan berjalan menjauh, dan tiba-tiba berhenti.

"Pergi saja jika kau ingin pergi. " ucap Fian membelakangi Kayla tanpa menoleh sedikitpun ke arah gadis itu.

"Fian... " suara Kayla bergetar.

Fian berjalan lagi tanpa memperdulikan Kayla.

"Aku kira kau bisa mengerti! " Kayla berteriak dengan keras,  tapi lelaki itu tetap tidak menoleh.

"Fian,  aku kecewa padamu. " Kayla menundukkan kepalanya sambil tersenyum miris.

Deg

Fian merasakan sesak di dada, ia langsung menoleh kearah Kayla dan menatap gadis yang sedang menunduk itu.

"Aku sangat ingin tinggal di sini bersama kalian semua,  aku berusaha melarikan diri dari istana itu, aku yang mati saat melarikan diri.  Untuk apa aku lakukan itu semua?!" Kayla berteriak sambil mengusap kasar matanya yang berkaca-kaca.

"Aku melakukannya untuk bertemu kalian!  Aku mengerti kalian tidak ingin aku pergi,  tapi apakah kalian memperdulikan posisiku saat ini?! " Kayla menggigit bibir bawahnya,  ia tidak ingin menangis saat ini,  ia ingin terlihat kuat.

"Baiklah,  jika ini yang kamu inginkan,  aku pergi. " Kayla berjalan cepat untuk pergi dari apartemen ini, terlihat Yura dan Via yang sepertinya menguping pembicaraan Kayla dan Fian.

"Ka-kayla aku. " Yura menatap sedih Kayla.

"Aku pergi. " ucap Kayla sambil tersenyum.

Sret

Fian,  lelaki itu menahan Kayla.

"Jangan pergi. " Fian menatap tajam mata Kayla. Yura dan Via mata mereka berkaca-kaca.

"Fian! " Kayla tidak mengerti apa yang diinginkan Fian sebenarnya.

"Bilang saja aku egois!  Aku memikirkan diri sendiri!  Aku tidak benar-benar ingin kau pergi. " Fian menarik gadis itu dan memeluk memeluknya erat.

My Choice [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang