Pergi dengannya?

260 30 4
                                    

"Aku... " lenz kembali menatap Kayla.

"Kenapa? " tanya Kayla.

"Aku melihat warna matamu berubah merah."

"Ha?! B-b-benarkah?! " Tanya Kayla sekali lagi dan Lenz mengangguk. Melihat respon Lenz,  Kayla menengok ke arah kirinya dan ia melihat kolam kecil. Kayla berlari ke arah sana dengan kaki jenjangnya.

Kayla berkedip beberapa kali saat melihat dirinya di pantulan air kolam. Seingatnya tadi matanya belum berubah.

"Bagaimana ini... " Kayla mengigit ibu jarinya dengan resah.

"Kenapa? " Lenz menyilangkan memasukkan tanganya kedalam saku celananya sambil mengangkat alis kanannya ke atas.

"Ini seperti bukan diriku. " ucap Kayla,  gadis itu berdiri dan menghadap Lenz dengan kebingungan.

"Kenapa warnanya bisa berubah seperti ini? " Kayla menunduk.

"Warna matamu memang akan berubah pada waktunya. " ucap Lenz dengan santai.

Dua orang itu menatap kearah langit yang cerah,  tapi aneh rasanya tidak panas sekali.  Apakah karena pengaruh dunia vampire?

"Lenz. " gumam Kayla sambil menatap lekat wajah Lenz.

"Hm? "

"Sejak kapan kita akrab begini?!  Dulu kau benar-benar jahat,  kau hampir membunuhku beberapa kali,  kau juga selalu menakutiku. " tanya Kayla menghancurkan suasana serius tadi.

"Kau ingin aku seperti dulu? "

"Tidak bukan begitu,  aku suka kau yang sekarang,  kau yah lumayan baik.  Tapi bukankah aneh tiba-tiba kau baik padaku? Kenapa bisa?" Kayla memiringkan kepalanya ke samping saat ia benar-benar penasaran.

"Tidak akan ku beritahu. " jawab Lenz . Kayla menghela nafas,  ia tahu Lenz akan menjawabnya begitu.

"Lenz... "

"Hm? "

"Aku suka warna mataku yang dulu,  yang warnanya kuning hijau apalah itu.  Terlihat keren. " gumam Kayla dengan jujur.

"Lebih Bagus yang ini. "

"Kenapa? "

"Kau terlihat lebih ca... " Lenz menghentikan kalimatnya,  entah kenapa mulutnya merasa bergerak sendiri, ia tidak ingin melanjutkan kata-katanya.

"Lebih apa? " Kayla mendekat satu langkah tapi Lenz membalikan tubuhnya dan menghilang dari tempat itu.

"Ck dia selalu saja berteleportasi untuk menghindari percakapan. " Kayla menendang batu yang lumayan besar di dekat kolam.

Dug

"Ha! " Kayla kaget dengan ulahnya sendiri,  batu itu terbelah dua dengan begitu mudahnya.

"I-ini karena batunya memang tidak kuat kan? "

.

.

.

"Haah...  Aku selalu menghindar. Ada apa denganku?" Lenz mengelus dadanya sendiri.

"Ehmm pangeran Lenz? "

"Ha!" Lenz kaget sendiri karena tiba-tiba ada yang mengajaknya bicara.

"Kenapa tuan? " tanya Van.

"Ck,  kau sebenarnya mau memanggilku apa?  Kau panggil aku pangeran,  kau panggil aku tuan,  dan kau panggil aku Lenz. Ck aku akan menggantungmu dan menjadikanmu makanan bangsa werewolf. "

My Choice [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang