Hari yang di nanti semua orang telah tiba, kecuali Kayla. Hari ini adalah hari ulang tahun kerajaan. Semua orang yang mengurus istana tersenyum sumringah karena hari ini hari dimana mereka juga bisa bertemu dengan keluarga mereka. Para pelayan perempuan sibuk membicarakan siapa lelaki yang akan mereka temui di acara ulang tahun istana.
Kebahagiaan, kesenangan, kebersamaan dan pertemuan ada di sini.
Dilingkungan istana sangat sibuk, tapi didalam ruangan gadis ini sangat tenang.
"Kasur ini sepertinya di pasang magnet." Kayla masih tiduran di atas kasur, ia malas untuk bangun. Ia mengantuk saat kemarin malam terlalu banyak membaca buku. Kemarin malam ia benar-benar berambisi untuk mengalahkan Selena dengan mempelajari buku tentang cara berjalan elegan, berbicara yang berkarisma.
Tapi... Sekarang ia malas melakukannya. Ia sudah tidak memperdulikannya lagi. Jiwanya sudah terlalu mengumpul dengan kasur.
Tok tok tok
Suara ketukan pintu Kayla dengar dengan jelas, tapi ia malas untuk bersuara atau membuka pintu, ia sedang enak berbaring.
Tok tok tok
Yang kedua kalinya, Kayla masih membiarkannya.
Klek
Terdengar suara kunci kamar Kayla yang dibuka dari luar.
Brak!
Pintu di buka dengan keras, terlihat jelas Ray berdiri dengan tampang tidak bersahabat.
"Aya bangun." Ucap Ray dengan memaksa adiknya untuk bangun.
"Aku malas..." Kayla menggosok-gosok matanya lalu kembali menarik selimut sampai ke dagunya.
Srett
Ray melempar selimut itu ke lantai dan mengangkut Kayla seperti karung beras. Kayla memukul-mukul punggung Ray dengan setengah sadar karena ia masih mengantuk.
"Bersihkan dirimu." Ucap Ray setelah menurunkan Kayla di kamar mandi. Kayla melongo lalu hendak protes. Tapi Ray deny cepat menutup pintu itu.
"Dasar pemalas." Ucap Ray di balik pintu itu.
"Aku bisa mendengarmu!!" Teriak Kayla dari dalam kamar mandi. Ray geleng-geleng kepala, lalu melihat Airis yang memasuki kamar Kayla.
"Tuan." Ucap Airis sambil membawa peralatan makeup.
"Sebentar lagi juga beres. Adikku tidak pernah mandi dengan lama." Ucap Ray lalu kembali ke tempat tidur Kayla. Sembari menunggu Kayla keluar, Ray berbincang ringan dengan Airis.
Kriett
Suara pintu kamar mandi terbuka, Kayla memakai handuk kimono dengan rambut yang di gelung oleh handuk karena basah sehabis keramas.
"Airis?" Tanya Kayla saat mengetahui ada Airis di kamarnya.
"Dia yang akan mendandani mu." Ucap Ray.
"Aku akan berdandan?"
"Tentu. Kakak tahu, gadis kikuk seperti mu tidak bisa berdandan." Ucap Ray dengan sedikit menyelipkan sindiran di sana.
"Apa!?" Teriak Kayla tidak terima.
"Sudahlah. Kau tinggal duduk diam." Ray mendorong punggung Kayla dan mendudukkannya di kursi.
Airis dengan tangan lincah nya mulai beraksi. Mulai dari muka, Menata rambut, mengecat kuku sampai membantu memakaikan gaun yang Kayla beli bersama pangeran Lenz.
Selama proses merias itu, Kayla tidak bisa diam. Ia selalu risih dengan Airis yang tidak pernah selesai.
"Apakah sudah selesai?" Tanya Kayla. Ternyata bermake-up itu membutuhkan waktu yang sangat lama.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Choice [✓]
Teen Fiction[TAMAT] Cover story oleh sendiri. High Rank #2 in Fian 04/03/2019 High Rank #11 in Kutubuku 04/03/2019 High Rank #110 in Coldboy 06/05/2019 High Rank #18 in Castle 18/06/2020 Hanya dua harapan yang aku ingin. Kebebasan dan Cinta. Tapi kini aku hidu...