Sosok

341 30 2
                                    

"Fian aku—"

"Kau tidak bisa berjanji ternyata. " Fian menghela napas kecewa. Lelaki itu mulai melangkah mundur dengan tatapan kecewa yang ia lemparkan ke arah Kayla.

Gadis itu tidak harus berbuat apa,  ia tidak bisa berjanji karena dirinya sekarang berbeda alam,  di sisi lain ia juga ingin berada di sini bersama teman-teman nya.  Fian keluar melewati pintu dengan langkah pelan.

"Aku harus bagaimana? "

Kayla menunduk dalam dan mencengkram bajunya erat.  Ia benar-benar tidak tahu harus berbuat apa.  Untuk pertamakalinya ia merasakan hal seperti ini.

"Kayla ayo makan!  Aku memesan burger! " Yura berteriak menghampiri, Kayla menyembunyikan ekspresinya dan mengubahnya menjadi ekspresi senang.  Jujur saja  Kayla mahir dalam hal ini.

"Em! " Kayla mengangguk dan mereka berjalan sampai di ruang tengah.  Mereka berempat makan dengan hening. 

"Emm makanan ini enak kan haha. " Yura memecahkan keheningan dan menyiku lengan Via.

"Ah i-iya enak haha. " ucap Via mengerti sikuan dari Yura.

Yura dan Via saling menatap,  terasa aura aneh diantara Fian dan Kayla,  sekelibat terpikir di otak kecil Yura,  cara untuk menghilangkan hal ini.

"Kayla!  Aku tidak akan menyiapkan q nyiakan kesempatan ini.  Selagi kau disini ayo belajar bersama,  karena kau yang paling pintar disini! "

"Ok. " Kayla menggangguk dengan heran.  Tidak biasanya Yura yang pemalas dan pernah muntah gara-gara belajar dan tiba tiba ingin belajar.

"Fian!  Ayo setelah ini kita belajar dikamarmu." ajak Yura,  tapi Fian mengedikan bahunya,  jawaban untuk tidak ingin.

"Oh ayolah,  aku sangat penasaran dengan kamar laki-laki. " Yura berdiri dan menarik Via lalu mereka berjalan cepat ke arah kamar Fian.  Lelaki itu hanya bisa menarik nafasnya pasrah.

"Waaa kamar laki-laki sangat berbeda!  Kayla lihat sini. "

"T-tapi itu tidak sopan. " jawab Kayla ragu saat melihat ekspresi Fian yang tidak enak.

"Sudahlah kesini!  Atau aku akan membeberkan rahasiamu disini! " mendengar hal itu sontak Kayla berdiri dan cepat naik.

"Maaf Fian!  A-aku hanya ingin harga diriku terjaga! " teriak Kayla di atas sana, yang membuat Yura dan Via tertawa dengan alasan Kayla. 

Fian hanya memasang wajah datar,  namun siapa tau,  ternyata bibirnya sedikit naik ke atas dan tidak akan terlihat oleh mata biasa.

"Yura, ini hanya kamar biasa. " ucap Kayla datar,  ia benar-benar telah merasa di tipu oleh Kayla.  Kamar Fian hanya kamar lelaki pada umumnya dan tidak ada yang istimewa.

"Duduklah. " Yura menekan pundak Kayla dan membuat gadis itu terduduk di lantai,  sekarang saatnya bagi Yura memanggil Fian.  Tapi sepertinya itu tidak perlu,  Fian sudah berada di sini sedari tadi.

Fian duduk di atas kasur dengan malas,  sedangkan Yura mulai melakukan idenya.

"Kayla bukankah kau harus mengajarkan? " tanya Yura.

"Iya. Kenapa? "

"Sekarang saatnya. " jawab Yura sambil tersenyum.

"Iya memang sekarang.  Kita semua kan akan belajar bersama. "

"Iya kau dan Fian.  Berdua.  " Jawab Yura dan melirik ke arah Fian yang sempat kaget,  tapi lelaki itu mengontrol kembali ekspresinya.

"Iya berdu— eh apa!? "

My Choice [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang