"Fian... " Kayla sudah berada di kamar lelaki ini. Sudah sepuluh menit lelaki itu tetap diam dan duduk di tepi kasur sambil menunduk.
"Ayolah, ada apa?" Kayla mendekat, gadis itu tetap gigih bertanya kepada lelaki itu.
"Jika kau masih diam, aku akan keluar. " saat hendak melangkah, lelaki itu menahan tangan Kayla, sesaat gadis itu menghela nafas lega karena Fian menghentikannya.
"Jangan pergi. "
"Aku masih di sini asal kau bicara degan benar—"
"Bukan, maksudku... jangan pergi selamanya." Fian mengeratkan pegangan tangannya, tapi Kayla tidak merasa sakit atau perih karena sekarang ia seorang Vampire.
"Kau tahu kan kalau aku itu sekarang seorang vampire. " Kayla menegaskan kalimat nya, kalimat itu cukup untuk menjelaskan semuanya.
"Aku tahu, aku sangat tahu. Tidak peduli siapa kau sekarang, kau tetaplah Kayla. Aku tidak ingin kehilangan siapapun lagi."
"Fian aku..." entah mengapa perasaan bersalah muncul di benak gadis itu.
"Ayahku dia seorang dokter, tapi dia tidak bisa menyelamatkan ibuku. Ibuku mati saat ayahku melakukan operasi. Lelaki itu hanya peduli pada pasien lain, seharusnya ia lebih mementingkan istrinya sendiri. Tidak lama dari itu, ayahku menikah lagi dan terlihat sangat bahagia dibandingkan saat hidup bersama ibuku. Ibuku meninggalkanku, lelaki itu juga meninggalkanku dan memilih hidup bersama perempuan itu, lalu aku dipaksa untuk menjadi dokter seperti dirinya. " Fian yang tiba-tiba bercerita itu bibirnya tersenyum miris.
Fian masih belum melepas tangan Kayla, lelaki itu terus menunduk dengan menyatukan kedua giginya dengan kesal hingga menimbulkan sedikit suara gertakan di giginya.
"Jadi itu alasanmu tidak ingin pintar dan membolos sekolah? " tanya Kayla yang sepertinya tepat sasaran karena Fian menganggukan kepalanya.
"Iya kurang lebih seperti itu. Tapi aku tidak sebodoh yang kau kira. Aku mengerti apa yang guru terangkan, aku bisa menjawab semua soal itu. Tapi aku sengaja mengisinya dengan salah. Aku ingin ayahku kecewa padaku dan tidak menuntutku menjadi dokter."
"Kita sama, aku juga di tuntut untuk menjadi nomor satu di antara yang lain. " Balas Kayla sambil tersenyum miris.
"Maka dari itu. Dari dulu aku merasa kita sama. Oleh karena nya aku mencoba mendekatimu. Dan sekarang aku tidak ingin melepaskanmu, " masih dalam posisi yang sama Fian terus menunduk.
"Jangan tinggalkan aku, tetaplah disisiku. Kumohon. "Untuk pertama kalinya Kayla melihat wajah Fian yang benar-benar terlihat putus asa, Fian yang biasanya dingin dan cuek, sekarang tidak terlihat seperti itu.
Kayla meraih tubuh Fian dan merengkuhnya dengan pelan sambil mengusap-usap kepala Fian dengan pelan, Kayla merasakan betapa lembutnya rambut Fian.
"Maafkan aku Fian, sepertinya sebentar lagi aku akan masuk kedalam daftar orang yang kau benci." Kayla bergumam pelan, namun sangat terdengar jelas di telinga Fian.
"Kalau begitu, jadikan aku Vampire. " Fian menengadahkan kepalanya ke atas dan menatap Kayla dengan mata yang sayu.
"Tidak. Fian sadarlah, kau disini tidak sendiri. Lihatlah sekelilingmu, masih ada Yura dan Via yang tulus berteman denganmu, dan menurutku kau salah. "
"Apa maksudmu?"
"Fian, kau yang melarikan diri dari semuanya, sehingga kau merasa bahwa dirimu yang di tinggalkan. "
"Kayla—" Kalimat Fian di potong degan cepat oleh Kayla.
"Aku belum selesai bicara. Menurutmu bagaimana perasaan ayahmu saat ini? Ini hanya pendapatku, tapi kurasa ayahmu tersenyum karena ia ingin membuatmu bahagia. " Jawab Kayla mencoba meyakinkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Choice [✓]
Teen Fiction[TAMAT] Cover story oleh sendiri. High Rank #2 in Fian 04/03/2019 High Rank #11 in Kutubuku 04/03/2019 High Rank #110 in Coldboy 06/05/2019 High Rank #18 in Castle 18/06/2020 Hanya dua harapan yang aku ingin. Kebebasan dan Cinta. Tapi kini aku hidu...