32 : Akhir & Mengakhiri

1.9K 257 10
                                    

Mereka semua sudah berkumpul disebuah pesta pernikahan nyokapnya Minho. Entah apa yang ada dipikiran anak kos yang rada tijel. Mereka nungguin temen-temen kosannya didepan gapura yang menghiasi disana.

Dan yang ditunggu baru saja sampai. Ya sih yang telat seperempatnya anak kos. Jangan tanya si para junior kemana? Jimin suruh tuh anak junior dirumah ngerjain PR aja jan ikut. Gak sih, gak dapet undangannya, ya bodygurd kalau disogok gimana gak mau?

"Lama amat kalean?" Ucap Lucas. Dia berkacak pinggang, berdiri dari duduknya ditrotoar.

"Sambil balapan dulu tadi sama tukang gojek. Skuy masuk." Ajak Jungkook. Langsung kena tarik dongggg dikerah bajunya. "Apa lagi?" Tanya Jungkook.

Mereka menunjuk kearah banyak orang yang berdatangan itu. Jungkook yang melihatnya, langsung melongo lebar.

"What! Napa mantan gua ada disono lah anjer!?" Tanya Jungkook.

"Itu juga, kenapa si sasaeng ngikut?" Tanya Daniel.

Jaemin menatap arah Jaehyun. Yang ditatap hanya terdiam cuek.

"Satu..... sepuluh...... delapan belas..... enam sembilan.... Pas jadi disini semuanya udah hadir yak. Ayok kita masuk." Ucap Minho. Jangan tanya dia standby disini dari kapan? Sebagai teman baik dan gak mau teman-temannya tersesat nanti di villanya, dia jadi nunggu didepan nyari temen kosnya.

Hyunjin melihat sekeliling, banyak orang. Dimulai dari seorang bangsawan, CEO, dan juga seorang yang pernah membuat dia mengingat sesuatu.

Dia langsung mengalihkan pandangannya.

"Nyokap lo mana Min?" Tanya DK. Minho hanya mengangkat sebelah alisnya.

Memang janji suci sudah diucapkan tadi pagi, malam ini saatnya pesta pernikahan. Semua pengunjung mengenakan pakaian terbaik mereka. Hyunjin mengalihkan pandangan setelah melihat pakaian salah satu wanita yang pernah dia lihat, tapi entah dimana.

"Nyokap gue didalam. Hem, tau sendiri. Yaudah kalau kalian mau senang-senang silahkan. Semoga bahagia!" Ucap Minho sebelum pergi. Tapi selalu saja ada part yang terlalu ngeselin dinopel ini. Kerah baju Minho ditarik kebelakang.

"Mana (Y/n)? Jangan nyembunyiin kenyataan." Ucap Felix. Mereka semua menatap Minho. Minho hanya tersenyum jahil disertai kekehan tijelnya.

"Bentar lagi ada kok." Jawab Minho. Felix langsung melepas kerah Minho.

Mereka hanya melihat sekeliling, ah gimana nggak jadi bahan tontonan buat orang yang ada dipesta ini. Ribuan melihat mereka dengan tatapan hem begitulah. Banyak juga tamu undangan disini berdarah eropa etc.

Gak lama ada salah satu wanita cantik datang mendekat. "Halo." Ucap wanita itu dengan bahasa inggris.

"Can you speak english?" Tanya wanita itu. Mereka semua mengangguk, terutama Taeyong dengan serangan anggukan bertubi-tubi.

"Bisa."

"Oke, namaku Ariana Grande. Dan ini temanku Maggie. Kalian ingin berdansa dengan kami? Please." Ucap salah satu wanita itu.

Pikiran mereka hanya satu, cantik emang iya. Cuman dipikiran mereka selalu kamu dihati. Eak

"Maaf kami sedang mencari seseorang disini." Jawab RM. Salah satu perwakilan dari mereka.

"Tolong, aku memohon sangat pada kalian. Ah kau yang putih dan tinggi apa kau mau denganku?" Tanya Maggie, menunjuk Jaehyun. Lengan pria itu langsung disenggol oleh Mingyu yang ada disebelahnya.

"Maaf saya tidak bisa." Jawab Jaehyun datar.

Wanita itu kesal atas tawarannya yang ditolak.

Gak lama Kamu keluar dari sangkar. Dengan dress merahmu. Membuat kesan dirimu semakin imut. (Pict dipaling atas)

Dorm Life : Live With A Hundred PrincesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang