Sebelumnya...
"Kak Jungkook, kau tau? Kau telah membuat kesalahan besar pada kehidupan Tania. Kau membuat kehidupannya penuh sengsara. Kau akan menebusnya dengan apa? Permintaan maaf? Itu saja belum cukup. Penebusannya adalah kau harus mati ditangan reinkarnasinya. Tania saat itu masih mencintaimu, dia sampai bela-bela masuk ke SMA favoritemu. Tapi apa? Kau sama sekali tidak menghargai pengorbanannya sebagai seorang wanita, kau malah membuatnya merintikan air matanya. Kau tau tentang ilmu keagamaan? Tentang satu tetes yang jatuh dari mata seorang wanita kalau itu karena pria yang membuatnya menangis, maka hukumannya cukup membuatmu hemmmm, ck kau akan mendapatkan kesengsaraan dihari pembalasan nanti." Jelas Monster itu. Dia lalu tersenyum begitu melihat Jungkook yang kini ragu terhadap pilihannya.
Tubuh pemuda itu bergetar. Dia menutup kedua matanya dan tangannya tergepal.
"Jadi bagaimana? Kau lebih baik memilih mati ditangan Reinkarnasi Tania, dan menjadi para budak iblis yang kekal maka teman-temanmu akan selamat. Daripada kau nanti memilih membunuhku, maka teman-temanmu dan juga (Y/n) akan sirna saat ini juga." Ujar monster itu membuat Jungkook semakin bimbang karena pilihannya.
"Hanya kau yang bisa menyelamatkan mereka dan membayar pengorbanan seorang gadis." Lanjutnya.
Jika Jungkook yang membunuh monster itu, maka dia harus memilih salah satu dari kedua pilihan tersebut. Kalau orang lain yang membunuhnya maka monster itu mati dan semua pilihan itu akan hilang. Karena sebenarnya monster itu lahir karena dendam Tania pada Jungkook. Dan terlahir disisi jahatmu.
"Baiklah, aku akan memilih. Aku akan menjadi...." Belum selesai bicara, seorang wanita melompat masuk dengan pedang sucinya.
"AKU AKAN MEMAAFKANMU JUNGKOOK! KYA!" Wanita itu langsung menusukkan pada bagian rongga dada monster itu. Monster itu mulai meraung.
"Ingat pesanku Jungkook, jika kau dibumi ini tidak akan selamanya bahagia." Lanjut Monster itu dan menghilang dari hadapannya.
Kamu langsung terbangun, dan membuat air yang mengisi kolam ini seketika surut. Dengan terbatuk-batuk, sekilas kamu melihat seorang wanita berbadan atletis dan terlihat bukanlah seorang wanita biasa. Dia membantumu melepaskan ikatannya dengan pedangnya.
"Kau akan baik-baik saja (Y/n), kau akan baik-baik saja..." Gumam gadis berambut coklat itu yang diikat ekor kuda itu. Dia menggendongmu dan membawa kalian berdua kedasar kolam.
.
.Jaemin dan mereka semua mulai kembali ketempat mereka sebelumnya. Kamu dan Jaemin sekarang berada dikolam renang dimana tadi kalian berdua saja ditempat itu.
Sejak pedang, Batu dan guci suci itu sudah ditemukan, beberapa ingatan mereka setengah atau seperempatnya pulih. Jaemin hanya tertegun sebentar dan melihat sekelilingnya.
Sebelumnya Winwin juga sudah diobati, mereka akan membahasnya nanti di kosan mereka, agar lebih leluasa. Jihoon, ia juga berpikir apa semua kejadian ini ada hubungannya tentang kekuatan magis mereka nanti? Apa semua orang termasuk dirinya juga lupa ingatan? Apa ini sebuah wabah?
Jaemin lalu mengangguk setelah melihat teman-teman satu kosnya sudah selesai, dan menghentakkan kakinya diatas bumi. Semua menjadi sedia kala. Kolam renang juga sudah terisi penuh. Semua yang telah rusak sudah dikembalikan oleh Taeil.
"Tadia Jaemin tanya apa ya? Maaf aku lupa." Tanyamu.
Jaemin tersenyum. "Nggak jadi. Cuman mau bilang aku sayang kamu, gitu aja." Jelas Jaemin dan tiba-tiba mencium pipimu.
Dia berlari meninggalkanmu sendirian yang masih membeku disana, sembari tertawa jahil. Main serobot aja anak orang woy. Kedua pipimu memerah, dan mengejar Jaemin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dorm Life : Live With A Hundred Princes
Science FictionTerperangkap dalam satu lingkungan berisi orang aneh? Yakin gak mau? Kamu akan ditarik dalam bentuk kisah cinta rumit dalam satu asrama yang berisi lebih dari ratusan bahkan ribuan orang-orang ternama diseluruh penjuru Korea. Lalui kisah Cinta rum...