Jaemin memaksakan dirinya untuk bangun, tangan kanannya menahan bobot pada tubuhnya dengan sebuah pedang panjang. Dan tangan kirinya membawa sebuah kalung simbol kerajaan dirinya.
Ia lalu melihat kalung itu yang baru saja dilempar oleh Eunwoo.
"Kalau lu yang buat rencana ini, jadi dimana obat penawarnya?!" Tukas Daniel. Eunwoo terus tersenyum jahat dan mendekat kearah Daniel.
"Jadi kalian kesini nyari obatnya? Kalian gak mau tau tentang siapa suruhan Karry? Dan kenapa sejeong mau jadi patner pembuat rencana permainan ini?" Tanya Eunwoo.
Jihoon bergantian menatap Jaehyun dan Daniel yang berada disebelahnya, mereka serempak mengangguk. "Demi klarifikasi kasus ini." Ucapnya kepada anak kos yang berada dibelakangnya.
"Jadi jelaskan, bagaimana mereka berdua bisa..." Ucapan Jihoon terhenti melihat Sejeong disana.
"Mudah saja, mereka berdua sama-sama dendam. Lalu gue mengumpulkan orang-orang bijak ini untuk kerjasama. Sebenarnya gue nyuruh Karry untuk bunuh kalian diakhir permainan, tapi sungguh disayangkan ternyata dia yang terbunuh. Dan itu mungkin karena kekuatan magis kalian punya..." Ucapnya sambil menggerakan jari telunjuk dan tengahnya menekuk-nekuk.
Mereka menggeram dan menggepalkan yangan dengan kuat. Lalu ia berjalan mundur dan sesekali melirik dengan tatapan sinis ke Jaemin.
Yuta dan Mingyu akhirnya sampai dimana anak kos berkumpul. Tak lupa membawa kucing ditangannya, siapa lagi kalau bukan Winwin. Ia sendiri membawa sebuah kantung berwarna merah yang diketahuinya kalau itu berisi botol kaca dengan serbuk ajaib.
Yuta lalu menurunkan Winwin. Dan winwin pun berubah.
"Hah lega rasanya..." ucapnya, mulutnya langsing dibekap oleh Mingyu. Cowok itu berdesis mengisyaratkan tetap diam.
Winwin mengangguk dan memegang erat kantung merah itu. Mereka kembali mengintip dibalik dinding pembatas yang membatasi ruangan yang cukup luas itu.
Tapi dengan seketika lampu padam. Mereka semua melihat sekeliling mereka.
"Ini saatnya rencana kita dimulai." Ucap Jihoon sambil tersenyum ganas.
Taehyung dan kawan-kawan sekarang mulai berpikir apa yang selanjutnya mereka lakukan disebuah electric room. Sedangkan memadamkan lampu satu kota sudah mereka lakukan.
"Kata jaemin sih bakar tempat ini. Yaudah kita bakar aja tuh gedung." Ucap Taehyung.
"Kalau ngomong jangan asal. Kita tanya aja dulu ke Jisung, gimana keadaannya." Ucap Suga.
"Berarti pake rencana B." Jawab Taehyung.
"Emang rencana A nya apaan?" Tanya Rapmon.
"Oh iya ya, rencana A nya apaan?" Taehyung malah balik nanya.
Mereka nepuk dahi bersamaan.
"Yaudah kita tanya dulu." Ucap Suga. "Jis, sekitar gedung aman? Kita otw kesana." Lanjutnya.
"Aman hyung semua polisi pingsan ditempat. Butuh perlindungan gak nih? Aku yang kesana nanti." Jawab Jisung disebrang sana.
Mereka saling menatap bergantian. Suga hanya menggidikkan bahu. "Iya, salah satu dari kalian aja." Jawabnya. Tapi Rapmon langsung mencolek bahu Suga.
Mereka memutar kepala mereka saat melihat Jisung sudah berada tepat dibelakang mereka dengan atribut serba hitam yang lengkap. Senjata, rompi anti peluru, dan lainnya.
"Hai. Ayo kita gak punya waktu." Ucap Jisung sambil tersenyum.
"Topeng kamu mana jis?" Tanya Jhope.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dorm Life : Live With A Hundred Princes
Science FictionTerperangkap dalam satu lingkungan berisi orang aneh? Yakin gak mau? Kamu akan ditarik dalam bentuk kisah cinta rumit dalam satu asrama yang berisi lebih dari ratusan bahkan ribuan orang-orang ternama diseluruh penjuru Korea. Lalui kisah Cinta rum...