[II] O6 : Mulai Dari Awal

746 95 6
                                    

Semua orang memandanginya. Seperti menatap buronan yang baru saja keluar dari penjara. Jaemin hanya terdiam, ini kali pertamanya dia berjalan menyusuri lorong sendirian, semua mata memandanginya. Melihatnya aneh, mungkin ini faktor matanya yang berubah menjadi merah.

Setelah sampai di Lantai 4, kelasnya yaitu 11 MIPA 1. Ya didalam sana terlihat beberapa orang memandanginya. Dia masuk kedalam kelas itu dan langsung duduk dikursi bagian kedua barisan paling tengah. Mark langsung duduk disebelahnya.

Jaemin memandanginya, namun Mark hanya tersenyum. Jeno mungkin sudah memberitahu yang lain. Baguslah.

Xukun tiba dan duduk dibelakangnya. Dan mencolek bahu Jaemin.

Jaemin lalu menoleh.

Xukun memberi pesan dikertas itu dan memberikannya sepasang soflens berwarna cokelat. Xukun tersenyum.

Jaemin terdiam dan memganbil secarik kertas itu. Membukanya, lalu membacanya.

Kertas itu tertulis :

Jaemin, kamu sudah mencoba yang terbaik!
Ayo kita lewat kan bersama! Ayolah bersemangat!
Aku akan selalu mendukungmu!

Kami juga sama sepertimu! Dilihat aneh oleh orang lain, dicampakan oleh orang-orang, dan selalu dijauhi oleh teman-teman. Tapi kami selalu siap menerima keadaan

Pakai soflens ini untuk menutup warna matamu.

Ini nomerku. Xukun :
+02346655577

Jaemin tersenyum balik, dan berbisik 'terima kasih' kepada Xukun. Cowok itu hanya mengangguk senang.

"Jaemin inget, kita gak bakal maksa lo cerita lagi." Jelas Jihoon didepannya duduk dengan Baejin. Jaemin mengangguk.

Upacara pembukaan

Jaemin bari dibagain paling belakang kelasnya. Walau nyata tempat ini tertutup oleh atap sekalipun, tetap saja panasnya membuatnya gerah. Ia lalu mengibas-ngisbaskan telapak tangannya kearah wajahnya

Baru ia sadari seseorang mencolek lengannya. Dari samping. Oke, diperjelas lagi, barisan disekolah ini posisinya XII MIPA 1 ㅡ XI MIPA 1 ㅡ X MIPA 1 dan seterusnya. Dan pada saat itu juga ia bertemu dengan anak-anak penghuni kos 5. Yaitu Haruto dan beberapa teman-temannya.

Yang mencoleknya barusan adalah Junkyu. "Hai kak Jaemin!" Ucapnya menyapa.

"Kalian gak lupa kak Jaemin?" Tanya Jaemin. Mereka semua menggelengkan kepala.

"Ya mana mungkin kita lupa toh, kita kan balas budi sama kakak-kakak sekalian, hehe." Jawab Haruto. Jaemin bersyukur dan tersenyum. Namun setelah melihat Haruto didepannya rasanya ia tak tega.

Ia adalah adik kelas yang polos tentunya. Mereka baru saja pindah dan tak tahu apa-apa soal ini. Jaemin mencoba menghela nafas dan tersenyum.

"Kalian nggak disuntik?" Tanya Jaemin.

Tapi semua sudah mulai membubarkan diri. Suara Jaemin tak terdengar oleh mereka (Kosan 5). Mereka hanya pergi dari tempat itu bersama temannya.

Jaemin menghela nafas sebentar, dan melihat siapa yang berpidato tadi. Oh yes, orang itu siapa lagi kalau bukan pemilik sekolah ini. Kalung Jaemin berubah berwarna merah setelah melihat pria yang diatas podium mengenakan stelan jas putih disana. Rahangnya berubah mengeras.

Pria diatas podium itu tersenyum, "Hai Na Jaemin." Ucapnya menggunakan Microfone.

"Hai juga!" Ucapnya sembari tersenyum dan melambaikan tangan. Senyum itu langsung hilang dari wajah Jaemin. Cowok itu langsung pergi begitu saja.

Dorm Life : Live With A Hundred PrincesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang