[II] O2 : Domino I

1K 118 8
                                    

10 september 2018

Singapura, 08.00 PM

Minjae terdiam sejenak. Ia duduk dikursi dekat meja belajar, memutar-mutarkan pensilnya. Dan dengan malas memandangi gadis yang kini tidur di kasurnya dengan santainya. Menayap sinis kearah orang itu.

"Dek, sono gih pergi! Get out of my room. Temen kakak mau masuk tuh, kasihan tau di luar." Usirnya kepada adiknya yang beda 2 tahun darinya.

"No, sebelum kak Minjae ngenalin Win ke aku." Elak adik perempuannya.

Minjae memmutarkan kursinya, memandangi adik perempuannya itu.

"Dih dih.... malesin. Eh tau gak, si Win selalu nolak cewek mentah-mentah. Mana kita harus melestarikan solidaritas tau, kalau jomblo, jomblo semua." Jelas Minjae.

Bibir gadis itu mempoutkan. Ngambek, kecewa dan marah kepada kakaknya. Ia langsung beranjak dari kasur kakanya itu. Dan menyentuh knop pintu.

"Kalau gitu kakak suruh aja mereka pacaran, biar mereka gak jomblo." Gerutunya langsung membuka pintu.

Setelah membuka pintu, ternyata mereka berempat sudah berada didepan pintu kamar. Gadis itu tersipuh malu setelah melihat Win dengan wajah datarnya berdiri dibelakang Huijun.

"Umm permisi." Pamit Gadis tersebut, ia langsung berlari menuju kamarnya dan menutupnya dengan rapat.

Mereka berempat langsung mengintip dibalik pintu yang sedang terbuka. Terlihat Minjae sedang mencoret-coret sesuatu dimejanya.

"Tadi adik lo, Jae?" Tanya Seongjun. Minjae tersentak kaget dia langsung menoleh.

"Eh iya! Lo nganggetin gue bjirr."

Mereka asal nyelonong masuk ruangannya.

"Nulis apa sih?" Tanya Seongmin yang mendekatinya. Ia langsung merebut buku yang dipegang Minjae. Minjae yang ingin menarik bukunya malah cepat diambil oleh Seongmin.

"Apa nih? Gak ngerti? Jelasin." Seongmin melempar buku Minjae. Cowok yang baru saja digertak itu hanya mencoba bersabar menghadapi tingkah mereka.

Ia lalu memegang bukunya, dan menaruhnya dimeja.

"Jadi gue gak sengaja ngeliat sesuatu tapi berlangsung lama sih." Jawab Minjae dengan serius.

"Ngeliat apa sih?"

Minjae memandang keatas.

"Anu... apa yah semacam kejadian orang yang gue gak kenal terus keputer di otak gue tanpa sengaja. Lagian tadi gue gak sengaja ketiduran, mana adek gue kayak setan, main nyelonong aja." Jawab Minjae.

Win yang sedang melihat-lihat kamar temennya itu, ia tertarik pada sebuah dinding yang dipenuhi push pin dan beberapa maps, foto sekaligus identitas orang-orang yang tak diketahuinya.

"Ini apa kayaknya penting banget?" Tanya Win yang menyipitkan matanya melihat satu persatu.

"Apa yah gue gak tau. Gue kalau ngigau suka gitu." Jawab Minjae yang membingungkan. Tapi Win hanya menarik kedua alisnya.

Dorm Life : Live With A Hundred PrincesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang