[II] 2O : Human Sacrifice

3.5K 140 41
                                    

14.05 Pm (CET)

Pria dewasa itu berlari mengejar seorang wanita yang terus melangkah menghindarinya. Setelah sampai, Jongsuk langsung menghalangi wanita berusia 35 tahun itu. Pandangannya yang tajam menatap Jongsuk yang mengatur nafasnya.

"Sudah saya katakan, Rapatnya sudah selesai (Jerman)." Ucap gadis itu.

Ia adalah agen Swat yang mencoba masuk kedalam hutan bersama anggota lainnya. Wanita dewasa yang masih memilih untuk menjadi Single dan fokus dengan profesi sebagai seorang Polisi Amerika.

Namanya Jennifer Danielson.

"Bukan. Bukan seperti itu. Saya tahu anda ditangkap oleh mereka, lalu bagaimana anda bisa lolos? Pasti anda berbohong! (Jerman)." Tegas Jongsuk yang menunggu jawaban Jennifer.

"Pasti kau menyembunyikan sesuatu?" Tanya Jongsuk.

Jennifer mengawasi sekelilingnya, lalu memandang Jongsuk lagi. Salah satu warga negara Korea Selatan yang mewakili rapat itu.

"Tuan Lee, maaf tapi kita berjanji untuk membungkam siapa orang yang menyelamatkan kita saat itu. Setidaknya kita membawa satu mayat untuk dibawa pulang dan di otopsi. Kita hanya menunggu hasil investigasi yang lain dan juga hasil otopsi mayat itu." Jelas Jennifer yang Pamit untuk pergi.

Tapi saat memutar tubuhnya ia mendapati tubuh kekar seorang pria tinggi yang sama saat ia bertemu dengan orang misterius.

"Kenapa kau bisa masuk kesini? (Inggris)" Tanya Jennifer mendongakkan kepalanya.

"Sepertinya ada ribut-ribut, makanya aku kemari. Hola mata sipit! (Inggris)" Ucapnya sembari tersenyum.

Pria dengan tinggi menjulang itu melambaikan tangannya kearah Jongsuk. Memberikan sapaan pada pria dewasa yang melongo melihatnya.

Jennifer langsung menarik tangan pria tersebut.

"Untuk apa kau kemari?" Tanya Jennifer.

"Kau mengusirku? Oh ya aku ingat! janji itu ya kan? Kau tidak boleh memberitahu identitasku pada mereka. Tenang saja aku yang membuat janji." Jawab pria itu menatap Jennifer.

Jennifer terdiam setelah melihat kedua iris mata pada pria tersebut.

"Kau memakai soflens?" Tanya Jennifer yang menyentuh wajah pria itu.

"Ya, seperti biasa. Kau baru mengetahuinya? Bagus. Anyway aku harus menjelaskan sesuatu pada inspektur itu, aku tidak punya waktu." Pria itu melangkah menuju Jongsuk.

Jennifer kembali menghalanginya. "Tidak! Tidak boleh. Kau tidak boleh ikut-ikutan dalam kasus ini. Aku melarangmu." Jawab wanita tersebut.

"Ayolah Jennifer Danielson! Kalian hanya butuh aku, maka kasus ini akan terselesaikan dengan lebih mudah." Jawab pria tinggi itu.

Tapi tetap saja Jennifer menghalanginya lagi, kali ini ia menundukkan kepalanya. Dan mendorong tubuhnya.

"Aku.... sebenarnya selama 20 tahun aku menunggu, saat itu aku sangat kehilanganmu. Aku tidak ingin itu terulang lagi." Jelasnya gadis itu menundukkan kepalanya.

Dorm Life : Live With A Hundred PrincesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang