49 : Gagal jadi papah

1.1K 160 0
                                    

Ujian berlangsung dramastis. Ya dramastis kayak T-Series. Gak tau T-Series? Kebangetan :v

Jihoon sekarang memutar-mutar pulpennya. Yeah, tempat duduk sekarang berbeda, sendiri-sendiri, menjomblo seperti mereka-mereka. Belakang Jihoon tentu kakak kelas 11.

Jeduak!

Lantas Jihoon mencuri-curi pandang kearah pengawas yang berada didepan, dan berlalu memutar kepalanya kebelakang. Terdapat Ten yang baru saja menjadi pelaku menendang kursinya dari belakang.

Jihoon mengisyaratkan dengan mimiknya "Apaan sih bang!!!!!?"

Ten memutar kedua bola matanya, tangannya terlipat didepan dada. Jihoon melirik kearah yang ditunjukkan Ten tadi. Ternyata Woojin (W1).

Woojin nyengir disana, terciduk oleh Jihoon. Cowok itu menyipitkan matanya menatap Woojin.

"Liat nomer....."

Woojin terlihat disana terduduk, berpura-pura mengerjakan. Jihoon berbalik. Tangannya kini menyentuh kertas jawabannya yang ada diatas meja. Hijau terang terlihat di kedua bola Mata cowok itu. Ia mulai mentransfer beberapa Jawaban yang woojin mau.

Sedangkan woojin disana, menyeringai hebat. Kedua mata yang berwarna Hijau laut itu langsung secepatnya menyalin jawaban Jihoon. Jihoon lagipula mau tak mau ia harus berbagi jawaban dengan Woojin. Bukan karena sesuatu ancaman. Tapi karena, satu hal janji bodoh Woojin.

Dan sebaliknya diruangan yang berisi Daniel dan kawan-kawannya yang lainnya.

Pengawas sendiri melewati meja Taehyung. Cowok itu sendiri tetap terfokus pada soal ujian didepannya, walaupun setetes keringat mulai turun dan jatuh dari dahinya.

Chanhee kini melihat isi otak sang pengawas yang nyatanya guru matematika itu sendiri, atau selebihnya dia adalah pembuat soal-soal ujian yang sekarang ini ia kerjakan.

"Oke sedikit lagi." Ucap Vernon. Dia menggepalkan tangannya diatas kertas ujian yang kini terisi sendiri.

"WAKTUNYA SUDAH HABIS!" Ucap sang pengawas.

Ke-25 siswa itu dengan sigap langsung mengumpulkan kertas ujian mereka didepan.

Vernon dengan yang lainnya sumringah sehabis menyelesaikan ujian mereka yang terakhir.

"Auto dapet ranking 1 nich!" Ucap Vernon, Jihoon mendelik.

"Najes di isiin dedemit aja belagu." Celetuknya.

Johnny dan ketuju temennya dateng. Keliatan tuh muka si John udah keringetan tanpa sebab. Muka udah lesu kayak mikirin sesuatu.

"Naon sih John lo gitu amat?" Tanya Taeyong yang duduk di bangku depan diluar kelas.

"Anu.." ucap Johnny terpenggal.

Mereka diam, nunggu..

Cieh nunggu yang gak peka..

"Anu apaan?" Tanya Scoups

"Anu lo kepanggang gara2 Jaehyun hyung?" Tanya Lucas kena tangkis kepalanya.

"Your mouth." Balas Jaehyun.

"Bukan Garox! tapi itu Tenma lu pada gatau apa tetangga anaknya nakal gitu. Gue takut malah kenapa-napa sama sih Tenma." Jelas Johnny.

Sedangkan dirumah tetangga...
Anak tetangga emang di kenal nakal kebangetan walopun umurnya baru 4 tahun.

Kalian pasti ingat dimana Bangchan beliin popok buat nih anak ngeselin. Tapi dia ganteng :v

Dorm Life : Live With A Hundred PrincesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang