Yongha mengerjapkan kedua matanya. Memandangi sekelilingnya yang gelap. Dan juga dirinya yang sudah terikat dikursi. Walaupun begitu dia masih terlihat tetap tenang.
Samar-samar matanya melihat seseorang yang mendekat kearahnya.
"Yongha dari Departemen Keamanan. Aksi heroikmu membuatku takjub." Ucap orang sembari menepuk kedua tangannya.
"Kau menyelamatkan nyawa Jaemin dengan menduplikat Formula asliku. Itu cukup cerdik." Jelas seorang pria disana.
Yongha menebaknya jika orang itu adalah orang yang sama yang melukai Seongmin. Walaupun wajahnya berbeda, Yongha masih bisa merasakan keberadaannya. Tapi ada yang aneh dari orang tersebut.
"Kenapa kau melukai Seongmin? Dia tak salah apa-apa." Jelas Yongha yang berani mengatakannya.
"Dia sudah bersekongkol dengan orang yang masuk kedalam daftar hitam." Ujarnya yang memunggungi Yongha.
Ia seperti mengeluarkan sebuah Suntikan lain. Itu mungkin suntikan yang membuat orang-orang amnesia mendadak. Yongha masih tetap tenang setelah melihat suntikan itu.
"Dia bahkan tidak tahu protokol yang dibuat oleh mu. Kenapa dia harus dihukum? Hei, anda adalah orang masa lalu yang terlahir kembali ke masa depan, harusnya anda tahu itu adalah kesempatanmu untuk mengubah nasibmu. Anda malah berniat untuk mengubah dunia menjadi neraka." Jelas Yongha untuk mengurangi rasa gugupnya.
SAM berbalik memandanginya. "Yongha, ternyata kau lebih tahu dari anggota tim mu yang lain. Siapa anggota tim mu? Yohan? Dongpyo? Hyeongjun? Para anggota X1? Dan ini pertama kalinya aku berbincang denganmu secara dua mata."
Yongha tersenyum setelah pria yang ada didepannya ini mulai terpojok.
"Ngomong-ngomong kau mau dihukum bagaimana? Suntik amnesia atau Suntik mati?" Tanya SAM.
"Aku baru pertama kali melihat tiruan parsial manusia langsung didepan mataku. Solomon, Aidan, Minghao, tapi nama aslimu adalah A77. Itu artinya kau hanya sebuah proyek ilmiah. Seorang yang dimumikan lalu dibangkitkan kembali setelah 500 tahun? Yang muminya ditemukan tanpa kepala? Lalu para ilmuan membangkitkanmu dengan tujuan penelitian mereka, lalu berapa kali kau tersiksa disana? 1 tahun? 2 tahun?" Tanya Yongha yang berdiri dari tempatnya duduk.
Yongha terlepas dari tali yang mengikatnya tadi dengan menggunakan cincin yang dibuat khusus dengan benda tajam seperti pisau kecil saat menekan tombolnya.
Ia memandangi SAM dengan jarak yang cukup dekat. Tangan SAM terlihat bergetar, nafasnya tak teratur, tatapannya sedikit kacau memandanginya.
"Aku ingin kita bernegosiasi disini. Aku tidak akan mengirim hasil Investigasiku dalam hal ini jika kau membulatkan niatmu untuk tak menyakiti anggota Asrama 5 dan memberitahu alasanmu mengubah Soobin menjadi seorang Vampire. Atau aku akan menyebarkan hasil penyelidikanku dan membuatmu mati dengan mencabut sistemmu, Aidan?" Ucap Yongha yang menggenggam sebuat telfon Satelit ditangan kanannya.
SAM terlihat mengalihkan wajahnya, rahangnya mengeras. Ini tanda jika dia mulai marah dan hasil penyelidikannya itu benar.
"Baik, baiklah. Memang kau terlalu pintar rupanya. Tapi aku tak mau menjawab pertanyaanmu hahahah!" Ucapnya yang memegang hangun ditangan kanannya mengarahkan kearah Yongha.
Yongha mengeluarkan kedua senjatanya segera setelah melihat orang yang ternyata juga ada disampingnya menodongkan pistolnya. Yaitu Suho dengan wajah penuh darah.
Pria itu mengarahkan kearah kedua orang itu.
"Apa ini? Apa kita sedang bermain Rusian Roullete?" Tanya Yongha.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dorm Life : Live With A Hundred Princes
Science FictionTerperangkap dalam satu lingkungan berisi orang aneh? Yakin gak mau? Kamu akan ditarik dalam bentuk kisah cinta rumit dalam satu asrama yang berisi lebih dari ratusan bahkan ribuan orang-orang ternama diseluruh penjuru Korea. Lalui kisah Cinta rum...