[II] O4 : Deep-Mail

673 102 0
                                    

Tak ada unsur yang terjadi didunia nyata
Ini hanya khayalan Authornya saja

.
.
.

20 Februari 2020
Busan, Korea Selatan 03.09 AM

Jaemin terus berlari mencari kamu berada dikegelapan. Teriakan dan tangismu semakin kencang, tapi Jaemin tak mengerti apa yang terjadi dan tak bisa mencarimu. Dia menutup kedua telinganya dengan kedua tangannya.

"Jaemin! Tolong aku!"

Suara itu terus tergiang-giang dikepalanya. Jaemin terus berteriak 'Diam' untuk kesekian kalinya. Ia terduduk dan menangis.

Jaemin akhirnya langsung terbangun dengan nafas yang memburu. Ternyata itu hanya mimpinya. Ia lalu melihat sekelilingnya, ternyata didalam sebuah kamar kos dengan Jeno dan Renjun yang masih tertidur di atas kasur dengan nyenyak.

Keadaan Jaemin kini kebasahan karena keringat yang bercucuran. Padahal pendingin ruangan dikamarnya ada 2. Ia lalu menggapai smartphonenya.

"Sial.... SAM sialan! 2020! Ini dimasa depan! Foto buku itu hilang digaleri gue!" Kesal Jaemin. Ia langsung beranjak dari ranjangnya.

Jaemin berdiri didepan cermin didepan yang memantulkan bayangan dirinya. Kumis dan jenggotnya saja sudah tumbuh, rambutnya tak tertata rapih. Ia memandangi Renjun dan bergantian memandangi Jeno.

"Karena gue dari masa lalu ke masa depan. Dan sekarang berada di tahun dimana gue akan tersiksa dan mencari jalan sendiri." Ia lalu membuka pakaiannya, melihat bagian tubuhnya.

Masih ada lambang dan juga kalungnya. Kalung yang diberi Eunwoo pada hari itu. Ia segera mencuci wajahnya dikamar mandi dan memandangi wajahnya lagi. Diambilnya sebuah alat cukur untuk mencukur kumis dan jenggot tebalnya itu. Bagi Jaemin kumis dan Jenggot ini menjijikan.

Jaemin akhirnya selesai dan langsung keluar mengenakan pakaiannya.

Ia keluar dan menutup pintu kamar itu. Berlari menuju lantai 2 dimana kamarmu berada. Jaemin langsung saja mengeluarkan kartunya, dan menempelkan benda itu pada scanner.

Tiiitt!! Tiiiiittt!

Pintu terbuka. Tapi wajah Jaemin tiba-tiba berubah menjadi kecewa. Didalam sini tak ada barang apapun, tak ada kamu dan intinya kamar ini begitu kosong tak berpenghuni. Delusi mulai berputar di otak cowok itu. Melihat bayangan senyummu yang memandanginya. Wajah memerahmu saat kamu tak sengaja menabrak tubuhnya yang keras saat membuka pintu.

Jaemin mencoba mengeluarkan kekuatannya. "Sh*t, gak bisa! Gue harus gimana? Gue harus kembali dan nyelamatin (Y/n) dengan kekuatan gue." Batinnya. Ia melangkah menuju lift, memasuki lift itu. Niatnya hanya untuk memeriksa ruangan bawah tanah, dimana tempat senjata dan juga Lab. Jihoon disana.

Tring!!

Sampai ia diruangan bawah tanah. Seperti biasa isinya hanya garasi yang gelap, ia lalu menyalakan saklar. Disana sudah ada seseorang yang memandanginya dari kejauhan. Jaemin menyadari itu.

"Mau kemana, Jaem?" Tanya Jaehyun yang ternyata didalam mobilnya.

Jaemin hanya melewatinya. "Hyung juga, ngapain disini?" Tanyanya balik. Ia hanya memutari garasi, dan dimana pintu ruang bawah tanah itu disembunyikan.

Dorm Life : Live With A Hundred PrincesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang