47 : Black or White

1.1K 152 5
                                    

Pak Hyunsik, dia meminjam laptop Jihoon. Walaupun umurnya terbilang 30-an, dia paling ahli dengan namanya Hack menge-hack. Gak kalah sama Jihoon.

"Jadi gimana? Kalian kenapa gak coba aja. Mungkin Jungwoo dan Jaemin tidak ikut serta dulu." Jelas Pak Hyunsik. "Jungwoo akan melakukannya nanti, mungkin saja dari kalian akan cedera saat melakukan tes. Jungwoo akan melakukan tes  menyembuhkannya itu." Lanjutnya.

"Dan Jaemin, kalian serang dia bersamaan." Ujar selanjutnya.

"Lho kok gitu pak?" Tanya yang lain.

Jaemin hanya terdiam dengan kepala tertunduk. Terus memainkan pedangnya ketanah.

Pak Hyunsik langsung beralih ke Jihoon, ia mengisyaratkan untuk Jihoon saja yang menjelaskannya. Jihoon mengangguk.

"Hem, mungkin kalian gak tau atau mungkin beberapa dari kalian ada yang udah tau. Jadi jaemin punya kekuatan dari segala kekuatan yang ada. Maksudnya semua kekuatan dia kendalikan. Itu sebab kenapa dia menyembunyikan ini dari kalian, termasuknya lambang yang berbeda dibahunya." Jelas Jihoon.

Jungkook mengangkat tangan kanannya. "Lo udah cari tau apa maksud lambang itu?" Tanyanya.

Jihoon membalikkan tubuhnya dan melihat Laptopnya sebentar, "Mungkin udah. Ini lambang yang ada pada kerajaan musuh pangeran Vernon. Dikisahkan, Dulu ada seorang penjual bunga dari daerah kerajaan musuh, dan ia adalah teman sang putri kerajaan vernon. Tapi cowok ini mulai berpikir untuk bertemu sang putri setelah bertahun-tahun lamanya tak berjumpa, seorang putri yang ingin dinikahi pangeran vernon. Nah, karena lambang ini diketahui milik musuh, jadi cowok penjual bunga ini bertemu dengan putri walaupun dirinya harus di penggal dihadapan rakyat." Jelas Jihoon.

Jaemin hanya mendengarkan, ia sudah tahu karena Jihoon pernah menjelaskannya sejak awal dan mengapa dia mempunyai sebuah pedang. Karena pedang itu adalah pedang yang digunakan saat pembunuh memenggal kepala sang penjual bunga.

"Mereka kira penjual ini adalah seorang mata-mata kerajaan musuh. Jadi sang pemilik Lambang ini akan kesakitan saat dia mencoba mendekati wanita yang disukainya." Jelas Jihoon.

Anak kos mulai mengerti dengan hal itu.

"Gue gak mau kalian khawatir tentang hal ini. Tapi mau gimanapunㅡ gue tetep baik-baik aja. Jadi jangan khawatir." Ucap Jaemin.

"Jadi rasa sakitnya akan hilang jika wanita itu ternyata menyukainya juga." Sahut Jungwoo.

Pak Hyunsik lalu tersenyum, dan menyuruh mereka untuk berlatih duluan. Jaemin ia suruh untuk menenangkan diri terlebih dulu.

"Ayo bang Jaehyun sama..... bang Jungkook mulai dulu. And, buka bajunya!" Sahut Jihoon, membuat kedua orang yang lagi duduk dikursi penonton  mendadak melihat Jihoon dibawah sana.

"Mau cabul ya lo!" Sahut Jeonghan diatas sana dengan geram.

"Kagaklah ya kale muka sebaby face gini cabulin pedofil. Kagak kebalilk?" Jawab Jihoon.

Jaehyun dan Jungkook turun dari kursi penonton lapangan terbuka untuk olahraga ini. Mereka saling memandangi, Jaehyun menggaruk-garuk tenguknya.

"Gimana Hun?! Gak bisa gue nyerang temen gue sendiri!" Sahut Jaehyun sudah berdiri beberapa meter menghadap Jungkook.

"Buat dia marah!" Jawab Jihoon. Mereka terheran.

"Hah!?"

"Yaudah buru!"

Tatapan mereka saling tajam. Kedua mata mereka berubah.

"Gue gak bisa tapi gue harus lakuin ini Jaeh." Ucap Jungkook. "Lo tau nyakitin Tania, berarti lo ngehancurin dinding lo sendiri! Lo tau lo gak becus jaga dia!" Bentak Jungkook dengan kerasnya.

Dorm Life : Live With A Hundred PrincesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang