45 : Pemberontakan

1.2K 184 15
                                    

Berhasil membuat kedua orang itu terdiam, mereka bertiga hanya terus mengungkapkan sebuah kebenaran yang mungkin orang-orang tak akan percaya.

"...... kalian bisa berontak kapanpun yang kalian mau atau mungkin keluar dari dorm ini, selagi kalian mempunyai bukti yang cukup kuat. Dorm ini lah yang membuat kalian terisolasi dengan jalur pikiran para bigboss. Maksud gue, jalur pikiran mereka hanya ingin anak mereka menjadi pewaris di perusahaan mereka, dan bukan untuk berkeluarga. Kalian adalah generasi ke-5 masuk ke dorm ini. Dorm ini dibuat untuk anak pewaris agar mereka tahu seberapa jahatnya orang diluar sana dan menghilangkan efek percobaan bunuh diri dan depresi berat pada mereka. Itu terlihat dimana kalian harus memakai segala sesuatu alat keamanan disini."  Jelas Bryan panjang lebar.

Jaehyun dan Taehyung mulai mencerna semuanya. Mata keduanya mulai sayu, rasanya ingin menangis mendengar penjalasan Bryan.

"Maka dari itu gue mau bawa Tania pulang ke Jakarta atau mungkin gue tetep bawa dia di negara ini, intinya dia harus pergi jauh-jauh dari kalian sebelum para Boss itu mengetahui Tania dan juga kami." Imbuh Jordan.

"Ini bukan  waktu perpisahan untuk kalian berdua, tapi ini untuk kebaikan semuanya. Mungkin kita bertiga kesini bisa dibilang penyusup. Saat pesta kemarin, kita memalsukan kartu undangan untuk mencari Tania dan bertemu dengan kalian. Dan yang terakhir kita memblokir cctv dikosan ini. Mungkin kalian tidak sadar jika ada kamera memata-matai aktivitas kalian." Jelas Jordan dengan tampang serius.

"Mau gimanapun, makasih untuk kalian bertiga udah jelasin semuanya. Kita disini juga berusaha cari tahu ada suatu yang ganjil dimana identitas kita yang asli semua hilang." Ucap Taehyung, Jaehyun ikut mengangguk.

Taehyung sudah tak bisa membendung kekesalannya dan hanya menangis.

"Gue yakin anak-anak Tania nanti tumbuh mirip seperti kalian berdua." Puji Alex.

Jaehyun dan Taehyung lalu meminta ijin untuk kekamar dan melihat keadaan Tania dikamar. Jaehyun membawa sebuah kantung merah ditangannya. Melihat Tania yang kini sedang berada di kamar mandi.

"Eh Jaeh sama kang Tae. Kalian ternyata disini." Ucap Tania membalikkan tubuhnya.

Jaehyun langsung membuka botol itu. Gadis itu bingung. Pria itu lalu menuangkan bubuk itu ditelapak tangannya dan meniupkannya tepat diwajah Tania.

Gadis itu berkedip beberapa kali.

"Ada sesuatu yang aneh?" Tanya Jaehyun.

Tania mengangguk. Kedua cowok itu tersenyum.

"Bryan udah nunggu tuh diluar." Ajak Taehyung.

"Apa ini saat nya...." Monolog Tania. Gadis itu menggenggam bukunya dan memberikannya kepada Jaehyun.

"Jaga buku ini." Ucap Tania. Jaehyun dan Taehyung mengangguk.

Mereka bertiga melangkah keluar.

Melihat ketiga orang itu keluar, Bryan langsung berdiri dan mengulas senyum begitu ramah. Gadis itu melihat saudara kembarnya sedang berdiri diluar sana.

Ia lalu duduk.

"Tan ayo kita pulang. Ibu nunggu dirumah." Ucap Bryan.

Tania melihat kanan dan kirinya. Gadis itu melangkah dan mendekati Bryan. Tapi Taehyung langsung mencegatnya dan memeluknya.

"Tania, jaga diri kamu baik-baik disana...." Ucap Taehyung sambil memeluk tania.

"Iya Tae." Ucap Tania.

Taehyung melepaskan pelukannya. Dan melihat Tania yang kini melambaikan tangannya kearah dirinya. Jaehyun hanya tersenyum dan melihat kalung gadis itu dengan liontin 2 cincin nikah.

Dorm Life : Live With A Hundred PrincesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang