Chapter sebelumnya....
"Semua udah dijelasin sama Jeno. Kalau aku akan berjuang sendiri, kalian dan semuanya akan celaka kalau aku beritahu, aku berhak berkorban untuk kalian." Jelasnya
____________________________20 februari
11.18 AM"Aduhduuh! Pelan-pelan dong ngobatinnya." Ringis Haruto yang diobati oleh Junkyu.
Junkyu gemas dan mengobatinya dengan keras. Haruto langsung mengambil paksa kapas yang sudah diberi betadine itu.
"Lo kenapa gak ngelawan dia?" Tanya Doyum (1the9) yang duduk di kursi UKS.
Haruto terdiam. Yoshi tiba-tiba menyahut dari balik tirai, ia tidur diatas ranjang.
"Secara dia anak yang baik. Dia gak bakal mukul orang lain." Sahut Yoshi (YG.T), Jinsung (1the9) datang dengan marah dan melempari Yoshi dengan bantalnya.
"Lu nyindir kita heh?" Ucap Jinsung.
Yoshi hanya tertawa.
"Bukan gitu. Tapi... gue tahu betul Jaemin hyung itu baik selama gue di asramanya beberapa bulan yang lalu. Mata merahnya mungkin hal yang baru gue liat. Gue kira dia kerasukan atau apalah, jadi gue gak serang balik dia." Jawab Haruto yang masih mengobati dirinya sendiri.
"Gue pernah tinggal di kosan 2. Selama disana gue ngerasa mereka care - care aja. Tapi anehnya mereka bodoh dan terlihat seperti orang gangguan jiwa." Lanjut Yeonjun.
Soobin yang sedang berkeliling ikut melanjutkan. Ia memegang sebuah kotak P3K yang menunjukan obat-obatan.
"Tambahan satu lagi, mereka lupa sama keluarga mereka sendiri. Ini alasannya kenapa peraturan itu cuman ada dikosan kita." Jelas Soobin.
"Peraturan yang : 'Dilarang mengunjungi Kosan lain.' Yang itu?" Tanya Serim (CRAVITY).
Soobin berbalik dan mengangguk.
"Kita harus catat itu." Lanjut Woojin.
Yongha membuka sapu tangannya yang terdapat botol kecil yang sebelumnya itu ingin disuntikan pada mereka. Ia lalu menaruh benda itu di meja.
Suaranya yang nyaring membuat yang lain menoleh.
"Gue udah teliti kandungannya, gak ada bahan kimia. Kita sudah dilabui sama mereka. Ini cuman obat biasa. Bukan obat anti-depresan." Jelas Yongha.
Yongha menatap CCTV dipasang UKS.
Ia pun mengeluarkan pistolnya, "Setidaknya CCTV disini tak memakai peredam suara."
"Lo bawa handgun ke sekolah?" Tanya Castle J.
Suara tembakan itu hingga keluar ruangan. Orang yang berada diluar ruangan atau hanya sekedar melewati ruangan tersebut langsung berteriak dan lari.
Yongha menembakan amunisi itu tepat di depan kamera CCTV.
"Untuk berjaga-jaga." Jawabnya santai, dan memasukan benda itu kedalam jas almamaternya.
"Gue gak suka kelakuan lo yang brutal itu, Yongha." Ucap Soobin kepada Yongha yang hanya dibalas dengan kekehannya.
"Ekhem, gue juga gak suka kelakuan lo yang sok pemimpin itu, dan bodohnya lagi kita sepakat sama kudeta lo. Bahkan lebih buruknya lagi lo lebih gegabah dan bodoh." Ucap Yongha yang menunujuk kearah Soobin.
Minjae langsung melerai mereka, "Stop oke Stop! Itu udah masa lalu, jadi kita lupain. Jadi sekarang kita harus tau apa yang terjadi sama sekolah ini dan Asramanya. Ingat kesepakatan kita." Ucap Minjae.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dorm Life : Live With A Hundred Princes
Ciencia FicciónTerperangkap dalam satu lingkungan berisi orang aneh? Yakin gak mau? Kamu akan ditarik dalam bentuk kisah cinta rumit dalam satu asrama yang berisi lebih dari ratusan bahkan ribuan orang-orang ternama diseluruh penjuru Korea. Lalui kisah Cinta rum...