[II] 18 : Red Eye

932 65 9
                                    

Seharian ini mereka berniat tidak membahas hal itu lagi. Kematian atau apalah itu intinya mereka berniat untuk bersantai sejenak ditempat yang se-Wah ini.

Sejuknya malam, terangnya rembulan, angin sepoi-sepoi dari ketek Taehyung.

Oke, skip.

"Ketek lu minggiran anje." Ucap Jungkook yang gak bisa tidur gara-gara digigit nyamuk plus rindangnya bulu ketek Taehyung yang lupa dicukur.

"Tendanya kekecilan ege. Salahin tuh Bright sialan. Ngasih tenda gak niat, kayak tenda anak kecil buat maen." Balas Taehyung.

"Heh ngapa lu pada rusuh gak jelas?" Tanya Jaehyun yang baru saja datang dan mendekati tenda Taekook.

Jaehyun disini menutupi tubuhnya dnegan sarung. Nyorotin senternya pas banget dimuka mereka berdua yang gak ada bagus-bagusnya sama sekali.

*authornya lagi ikhlas asli

"Nih anying si Taehyung. Keteknya gak kenal tempat. Mana semerbak lagi, parfume hotman paris aja kalah." Celetuk Jungkook.

Taehyung megangin keteknya dan langsung comotin ke Jungkook dengan jahilnya.

"Tae, lu disuruh kumpul juga. Malah siap-siap mau tidur." Jelas Jaehyun.

"Kapan?" Taehyung melongo. Jaehyun mengedipkan matanya melihat kondisi Taehyung yang... yah begitulah pakai celana pendek and kaos dalem 50 ribuan.

"Tadi, budeg. Ya tuhan cogan gak boleh ngomong kasar. Buruan celeng! Mau lu kena sembelih sama 20 gak punya adab itu?" Jaehyun yang mulai nyerocos kayak ibu-ibu ke anaknya ini.

Okelah mereka bertiga akhirnya melangkah menuju tempat kumpul semua murid disekolah ini. Padahal suasana lagi dingin. Tapi terpaksa mau gimana lagi acara tetep lanjut.

"Kalian mau main apa?" Tanya Bright yang wajahnya masih aja gak mengenakan sama sekali. Nawar tapi kayak ketemu buron.

"Terserah deh bang apa aja." Jawab Kevin diakhiri dengan ketawa renyah.

Kata kramat itu diucapin sama Kevin. Yang lain langsung menatap sinis kearah Kevin yang gak tau apa-apa atau bisa dibilang emang agak lemot.

Bright sekejap pergi dan sekejap pun datang lagi. Ia langsung melempar sebuah kotak kearah mereka. Langsung saja ditangkap oleh Kevin segera.

Pas dilihat ternyata kotak itu adalah papan Ouija. Papan untuk berkomunikasi dengan roh halus.

"Muka kalian kan kayak roh halus, sekalian tuh komunikasi sama roh halus." Jelas Bright, ia pun lalu pergi entah kemana.

Menohok tapi tak berblood.

Tarik nafas lalu hembuskan.

"Baik guys, ada yang main?" Tanya Kevin.

"Nyari mati lo?" Tanya Renjun.

"Meh padahal gue nawarinnya baik-baik lho. Kok dinistain terus sih heran." Gumam Kevin.

Jaemin mendekat, "Gue mau main." Jelas Jaemin yang merebut papan itu.

"Sebenernya juga ngapain kita main gituan? Komunikasi tinggal penggang tangan Hyunjae langsung ngerti. Lah apaan papan Ouija digeser-geser setannya minta di kode." Jun yang omongnya pedas.

"Tolong deh itu yang mulutnya suka nyinyir bisa gak sih pepesin aja? Greget gue." Samber Hyunjae yang gak terima kalau kekuatannya disalahgunakan cuman buat main-main.

Karena ide Jun ini ternyata berfaedah. Hyunjae langsung dilihatin oleh penghuni kos 1 yang masih berkumpul disana.

Jam masih menunjukan pukul 9 malam. Kosan 1 cowok berniat komunikasi dengan setan saat keadaan sudah sepi dan pembimbing tertidur.

Dorm Life : Live With A Hundred PrincesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang