Chapter sebelumnya...
"Kekuatan ilusi optik." Ucap Lami.
"Oke apa yang harus aku lakukan disini?" Tanya Jaemin.
_________________________20 februari
04.00 pm"Dimana Kevin? Daritadi bukannya sama kita? Katanya dia mau demo Ekskul Band?" Tanya Hyunjae yang sedang dibagian belakang panggung.
"Hadeh 10 menit lagi ini. Band ekskul yang terakhir lagi." Ucap YoungK yang khawatir jika murid-murid lain sudah memasuki studio.
Seseorang masuk lewat pintu staff dengan tergesah-gesah, tepatnya dibalik panggung. Bukan lain adalah pengurus osis dengan tanda dibalik lengannya yang berwarna kuning.
"Kenapa?" Tanya Hyunjae melihat Joshua yang masih mengatur nafas.
"Kevin... lagi di toilet katanya. Dia Diare lagi." Jawab Joshua yang naik turun tangga.
Sedangkan disisi lain. Kevin masih berada ditoilet dan mencocokan pecahan keramik yang berada disana. Kevin terdiam setelah keramik itu cocok dengan wastafel ditoilet ini.
Ingatannya tiba-tiba muncul dimana ia kembali menjelajahi waktu ke masa lalu, dan menemui Jaemin yang penuh darah. Tangannya bergetar hebat mendapati Jaemin yang tersungkur dilantai licin toilet pria.
"Aku harus mencegahnya kalau begitu." Monolog Kevin.
Tapi suara dobrak pintu toilet yang kencang membuat Kevin terkejut. Ia memasuki toilet dan menutupnya.
Ia mengintip dibalik celah pintu yang terkunci rapat. Tangannya tak berhenti bergetar setelah mendengar sebuah
"Hei Jaemean, do you know anything? We have extended the contract? Dan jangan sampai aku melihatmu mendekati dan mempengaruhi anak-anak baru itu, kamu mengerti? Biar mereka yang melangkah. Kau hanya cukup menunggu takdir." Jelas orang itu dengan tangannya yang berlumuran darah dan seragam putihnya.
Orang itu mencengkram keras rambut rapih Jaemin. Jaemin lalu dibenturkan dengan keras kearah wastafel. Dan, kini giliran kepalanya itu dihantamkan keras didepan cermin hingga cermin tersebut pecah dan berserakan dilantai.
Dia lalu melempar Jaemin yang sudah tak sadarkan diri ke lantai.
Kevin yang melihatnya secara langsung kejadian itu langsung menutup mulutnya dengan kedua tangannya. Ia menangis dengan derasnya dibalik toilet.
Kakinya tak bisa bergerak sama sekali. Padahal ia ingin mencegah kejadian ini tapi tak bisa. Ia takut Butterfly Effect itu lagi.
Setelah itu, orang itu menatap kamar mandi yang ditempati Kevin untuk bersembunyi. Kevin seketika terkejut dan langsung membungkam mulutnya dengan tangannya
"Kurangi point 10 dari 90. Pointmu sekarang 80 Jaemin." Ucapnya memperingatkan.
Orang itu langsung membalikan tubuhnya menghadap kamar mandi yang terkunci rapat.
"Dan kau Kevin, kau sudah melihatnya tetapi kau tak bisa mencegah kejadian ini. Kau hanya berdiam diri dikamar mandi seperti anjing kecil yang takut melihat singa yang sedang memangsa buruannya." Jelas orang itu yang mengintip dibalik cela toilet yang ditempatinya.
Senyumnya terlihat memancar. Itu senyum jahat. Kevin terus menangis didalam toilet. Sedangkan orang yang diketahui dia adalah SAM itu, hanya terus tertawa memandangi Kevin yang terus menangis didalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dorm Life : Live With A Hundred Princes
Science FictionTerperangkap dalam satu lingkungan berisi orang aneh? Yakin gak mau? Kamu akan ditarik dalam bentuk kisah cinta rumit dalam satu asrama yang berisi lebih dari ratusan bahkan ribuan orang-orang ternama diseluruh penjuru Korea. Lalui kisah Cinta rum...