56 [END S1]: Butterfly Effect

2.2K 162 10
                                    

.

.

FINAL SEASON 1

.

.

.

"Bicaralah apa saja!" Tawar Jaehyun.

Jaemin dan Kevin menggelengkan kepalanya bersamaan. Jaemin memandangi Kevin, dan Kevin sebaliknya.

"Ah yasudahlah." Jaehyun kembali duduk.

Jaemin sempat mengingat sesuatu. Lantas dia berdiri dan meninggalkan mereka, ia lalu mencari Tasnya. Hyunjin memandanginya tak biasa. Cowok itu langsung mengacak sekitarnya.

"Hei, hei Jaemin tenang. Gak perlu buru-buru oke? Apa yang lu cari, huh?" Ucap Hyunjin agar Jaemin tetap tenang.

Jaemin langsung berbalik, "Tas gue? Dimana?" Tanya Jaemin. Cowok itu terlihat khawatir.

Hyunjin mengelus dada, dia hampir saja jantungan karena melihat Jaemin yang sudah bercucuran keringat dan rasa cemas. Cemas?

"Oalah lu nyari tas... ada disana tuh, lo liatkan deket diujung sana tas-tas kita. Lagian lu kenapa sih? Khawatir amat? Ada sesuatu didalam tas lu?" Tanya Hyunjin.

"Ya begitu." Ucap Hyunjin dan bergegas ingin berhenti. Tapi Hyunjin menahan dan menarik tangannya.

"Jaem, ada masalah apa? Bicaralah, gue bakal dengerin lu." Tawar Hyunjin. Jaemin menoleh kebelakang.

"Yakin? Lu gak akan menyesal? Setidaknya lu bersiap-siap dulu jika ingin mendengar ceritanya." Jaemin menarik lengannya dari genggaman Hyunjin. Dia buru-buru pergi.

Hyunjin menggigit bibir bawahnya, dan memandang kecewa punggung Jaemin yang sudah menghilang. Hyunjin berkacak pinggang dan berniat untuk kembali ke rombongan.

Jaemin mengacak-ngacak ke 70 tas tersebut. Dan keyemu juga barang yang ia cari itu. Jaemin langsung saja membuka tasnya, dan melihat kotak itu masih ada. Ia lantas membuka kotak tersebut. Kalung yang dikasih Zhennan.

Cowok itu lama memandangi kalung tersebut, dan berniat memakainya. Dia hanya mencoba memakai kalung itu lagi. Lalu, sebuah cahaya hijau keluar dati kristal dari liontin tersebut.

Kalung ini seakan berkedip-kedip karna hal sesuatu yang datang. Tapi apa? Apa yang datang?

Dia mulai berjalan menuju menuruni tangga menuju lantai satu. Lantas kedipan cahaya hijau itu tiba-tiba semakin cepat. Jaemin pun bersiap dan mengeluarkan pedangnya.

Kedua matanya menyipit setelah mendapati objek cahaya hijau neon yang menyala. "Siapa disana!?" Teriak Jaemin.

"Hei! Kemari!" Ucap orang itu sembari melambaikan tangan mengajak Jaemin ketemoatnya berdiri.

"Eunwoo? Kenapa..." Wajah Jaemin terlihat bingung setelah mendapati Eunwoo yang sekarang tersenyum kepadanya.

"Ah hai Jaemin. Lu keliatan baik sepertinya." Ucap Eunwoo dengan tersenyum.

"Lo ngapain disini?" Tanya Jaemin dengan wajah kesal.

"Jaem, gak perlu kesal oke. Gue tahu lu udah sadar jadi ini waktunya gue menjelaskan sesuatu ke lu." Jelas Eunwoo dengan senyum manisnya. Ia melihat sekelilingnya

Sekeliling mereka memang banyak rumput liar yang panjangnya hampir 2 meter.

"Jelasin apa?"

Eunwoo menggaruk tenguk kepalanya, "Hem sebelumnya maafin gue. Lu tahu kan, kita terjebak oleh jebakannya jadi terpaksa gue menurutinya. Sebenernya gue gak bermaksud ngambil tatah lu dengan cara kotor. Jadi tatah lu tetep tatah lu Jaem. Tapi ini bukan saatnya untuk bahas putra mahkota." Eunwoo mengambil jeda dan memandangi kalung Jaemin.

Dorm Life : Live With A Hundred PrincesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang