Tengah malam. Semua orang tertidur, terkecuali seorang gadis yang masih membuka kedua matanya dan memandangi indahnya malam.
Tak ada suara seorangpun dikosan ini.
Hanya dia seorang diri yang masih membuka mata diruangan ini.
Dia melangkah menuju pintu kamar. Lalu membukanya, sekilas dia melihatmu sedang tidur dengan tenang. Ia melangkah keluar, tak lupa menutup pintu dengan perlahan.
Tania melihat sekeliling kosan yang luas ini.
.
.
.Winwin masih membuka matanya, sejak tadi dia juga sama tak bisa tidur. Dia terus mencari posisi tidurnya. Membolak balikkan tubuhnya. Dan memandangi kedua temannya yang sudah tertidur lelap.
Winwin melihat lengannya. Sebuah simbol kedua yang ada pada dirinya.
"Maafin gue. Maafin kalau gue sembunyiin ini dari kalian." Monolognya.
Tangannya menyentuh bagian yang diperban. Lengan atasnya. Dan beranjak dari kasurnya.
Melangkah keluar dari kamar.
Ia melihat sekelilingnya, tak ada orang. Semua orang pasti sudah tidur.
Matanya tertuju pada seseorang yang menuruni tangga. Membuat pandangannya terfokus pada orang itu.
Tania, ya Tania kini sedang berjalan menuju kearahnya. Winwin tak bisa bergerak. Mata wanita itu akhirnya mengarah kearahnya. Dia membungkuk sopan. Dan melewati Winwin yang sedang berdiri disana.
"Umm... permisi.." Ucap Winwin. Tania menoleh.
"Duh ogeb banget gue manggil dia. Udah tau gue ada masalah sama dia malah dipanggil juga." Batin Winwin.
Tania mendekat. "Iya?"
"Anu, umm... gue mau bilang sesuatu sama lu. Lu pasti ingat gue kan?" Tanya Winwin. Tania hanya mengangguk.
"Iya kamu temen sekelasku dulu. Winwin kan? Kenapa?" Tanya Tania. Gadis itu masih menunggu jawaban Winwin. Tapi pria itu masih terdiam.
Dia mendekat kearah Tania.
"Eh enggak. Nanya aja." Jawab Winwin dengan ragu. Tania hanya mengangguk. Mereka madih termenung sibuk dengan pikiran mereka masing-masing.
"Tan."
"Win."
"Kamu dulu." Ucap Tania.
Winwin masih terdiam.
Dia langsung memegang kedua bahu Tania erat. Tania sontak kaget. "Jauh. Menjauhlah. Pergi Tan!" Ucap Winwin. Tania dibuat bingung.
"Ta-tapi kenapa?" Tanya Tania.
"Gue gak mau lo kejadiannya sama kayak gue." Jelas cowok itu. Tania terdiam menatap Winwin.
.
.
.
Tok! Tok!
"(Y/n)! Tania! Apa kalian udah bangun?" Tanya seseorang diluar sana. Tania hanya melamun dan terdiam disofa dekat jendela. Sampai ia sama sekali tidak merespon panggilan Jaehyun diluar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dorm Life : Live With A Hundred Princes
Science FictionTerperangkap dalam satu lingkungan berisi orang aneh? Yakin gak mau? Kamu akan ditarik dalam bentuk kisah cinta rumit dalam satu asrama yang berisi lebih dari ratusan bahkan ribuan orang-orang ternama diseluruh penjuru Korea. Lalui kisah Cinta rum...