Karry hanya tertawa. Mereka lalu menatap sang antagonis. Ini sudah keterlaluan menurut mereka. Entah apa yang dipikiran Karry sampai adik satu-satunya Tania harus menjadi korban lainnya.
Tania kini memutar kepalanya dan memandangi Karry yang masih berdiri dengan santainya disana.
Tania lalu beranjak, dan memandangi Karry. "Ayo serang mereka!" Ucap Karry. Tania terus tak ingin bergerak, padahal jika satu perintah tidak ia laksanakan akan membuat dia tersakiti. Terutama bagian jantungnya.
Hidungnya mengeluarkan darah berwarna biru.
Dia lalu berlari mendekat. Jaemin langsung melempar pedangnya kearah Tania. Gadis itu langsung menangkapnya.
Tania bersiap untuk menusuk Karry dengan pedang ditanganya, tetapi kamu menghalanginya. Dia langsung mendadak berhenti. Ya, itu kamu menghalangi Karry. Masih dengan monster yang sama seperti sebelum-sebelumnya.
Kamu langsung menyerang Tania, dan gadis itu terdorong jauh.
"Selamat datang (Y/n) didunia kegelapan." Sambut Karry. Tania berubah menjadi Tania yang sebenarnya.
"Hah?! Selamat datang?" Bingung anak kos.
Karry tertawa bahagia, "Ya, selamat datang dikematian. Inilah jiwa (Y/n), kalian tahu? Kalau kalian menyerang jiwa (Y/n), maka (Y/n) gak akan bisa hidup kembali." Jelas Karry disana.
Tania mencoba bangkit. Dan melihat anak kos yang sedang bersembunyi dibalik panggung saat ini. Mereka seperti memberi kode agar Tania diam. Gadis itu mengerti dan mengangguk pelan.
"Ayo sini Tan, aku obati." Ucap Jungwoo. Tania perlahan berjlana dengan tangannya ke tempat Jungwoo, kakinya sama sekali tidak bisa digerakkan. Dan beberapa anak kos lainnya. Lucas membantu Tania untuk berjalan. Sedangkan sisahnya mengalihkan perhatian Karry saat ini.
Daniel bersiap untuk menembakan anak panahnya. Jihoon yang melihat itu langsung menahannya.
"Wo wo woooo..... mau ngapain? Nanti dulu jan ngegas." Ucap Jihoon. Daniel langsung menurunkan Crossbownya.
"Udah greget gue. Udah sih tuh anak langsung mati, plek gitu aja susah amat banyak cincong. Kasian nih banyakan drama gak jelas jadinya nih cerita." Gerutu Daniel. Jihoon menganga lebar.
"Ya gak gitu juga." Ucap sabar Jihoon datar.
Seluruh area disini banyak anak kos yang sedang bersembunyi. Tentunya bukan karena mereka pengecut, tapi ini untuk jaga-jaga saja. Anak kos yang kini berdiri dibelakang Jaehyun, hanya bayangan saja. Itu siapa lagi kalau bukan kelakukan Minghao. Dan syukurlah Karry tak mengetahui kalau itu hanya bayangan.
"Oke kalian gak boleh serang (Y/n). Karena cewek itu gue nemu kelemahannya dimana. Yaitu pada Tania." Ucap Jihoon di handfree. Mereka mengangguk.
Jaehyun berubah menjadi warnah merah dan membuka sayapnya yang panas. Jaemin menyiapkan pedangnya. Jungkook bersiap jika tiba-tiba kamu menyerang, dia mempunyai prisai air yang kuat. Vernon sejak tadi menonton dan terududuk disamping kursi dimana Karry saat ini berdiri, merubah dirinya menjadi tidak terlihat.
"Serang!" Ucap Karry. Kamu langsung mengibaskan sayapmu dan menyerang mereka.
Jungkook langsung mengeluarkan perisainya yang melingkari bahkan melindungi mereka dari seranganmu. Jaehyun langsung keluar dari perisai Jungkook dengan kecepatan sayapnya.
Dan mengeluarkan Slanshernya. Menembakan kearah tangan Karry. Spontan buku itu terlempar jauh. Dan Vernon langsung menahan buku itu dengan kakinya. Sebuah botol minum ditanganya siap untuk menumpahkan semua kutukan dalam buku ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dorm Life : Live With A Hundred Princes
Science FictionTerperangkap dalam satu lingkungan berisi orang aneh? Yakin gak mau? Kamu akan ditarik dalam bentuk kisah cinta rumit dalam satu asrama yang berisi lebih dari ratusan bahkan ribuan orang-orang ternama diseluruh penjuru Korea. Lalui kisah Cinta rum...