[II] O3 : Domino II

751 105 9
                                    

Tak ada unsur yang terjadi didunia nyata
Ini hanya khayalan Authornya saja

Suara bel pintu. Cowok itu langsung terbangun dari tidurnya. Ia beranjak menuju ke pintu utama. Matanya masih diusap-usapnya, wajahnya terlihat kesal.

"Mah! Pergi sana aku gak mau lihat....
eh Kakak ipar......" Ucap Soobin yang baru sadar kalau yang menekan belnya adalah Tania.

"Hai Soobin mengganggumu tidur yah? Ini sudah pagi jam 7, kamu gak terlambat?" Tanya Tania yang melihat Soobin melongo dan melihat jam tangannya.

"ASTAGA YA TUHAN KU! HARUS KE SEKOLAH!" Soobin tadinya ingin melangkah buru-buru ke kamar, tapi anak kecil yang dikakinya memeluknya.

"Paman!! Aku lindu paman Thoobin!" Ucap anak kedua kakak iparnya itu.

"Aduh Soobin jangan terburu-buru. Kak Tania tahu kamu udah pindah ke sekolah terkenal itu. Ini mungkin surat pindahanmu yang tergeletak di teras tadi, aku memungutnya." Ucapnya sembari memberi surat itu.

Soobin terdiam dan mengambil, lalu membuka amplop tersebut. Setelah dibuka ternyata memang benar isinya adalah surat pindahannya.

"Kak Tania, aku jadi lupa hahah. Ayo masuk." Ucap Soobin yang baru mempersilahkan masuk.

Wanita bersama ketiga anaknya itu masuk kedalam rumah Soobin. Tapi setelah ia melihat seseorang tertidur di sofa sebaliknya itu, ia langsung terkejut. Dan menutup mulut anak-anaknya.

"Ssttt jangan berisik, ada teman paman yang lagi tidur disana." Ucapnya berbisik.

Soobin yang baru menutup pintuh dan datang melihat apa yang terjadi. Ia baru mengeluarkan reaksinya.

"Beomgyu?" Ucap Soobin. Beomgyu mengedip-ngedipkan matanya. Walaupun terlhat buram, tapi ia masih bisa merasakan kalau ia sedang diperhatikan. Cowok itu langsung terbangun.

Ia berdiri dan membungkuk beberapa kali. Dan menempelkan kedua tangannya, menandakan maaf.

Wanita itu hanya tersenyum. "Tak apa." Ucapnya. Rasanya telinganya terlalu berisik. Ia baru ingat kalau dia tak memasang alat pendengarannya.

Soobin lalu membuka tas Beomgyu, dan memberikan alat itu kepadanya. Beomgyu terdiam sejenak. Ia langsung saja mengambil dan memasang ditelinganya.

"Ehmm kak Tania dia Beomgyu. Temenku dari SMP sampai sskarang. Maaf sebelumnya dia gak bisa....." ucap Soobin terpotong.

"Gak apa-apa aku paham kok." Ucap wanita itu yang langsung duduk sembari tersenyum, "Halo Beomgyu, salam kenal." Ucapnya. Beomgyu mengangguk dan tersenyum.

Melihat ketiga anaknya yang mulai rusuh, wanita itu meminta maaf. Dan si kecil Selina, anak bungsu dari ketiga saudara kembar ini. Melihat Beomgyu dengan erat. Matanya terlihat sering berkedip.

"Teman paman, sangat tampan." Ucap gadis kecil itu memepuk kaki Beomgyu. Cowok itu langsung mengangkatnya.

Soobin menggelengkan kepalanya.

"Soobin, sudah lama sekali kakak gak ketemu kamu. Kakak kesini mau tanya keadaan kamu dan kakakmu itu." Jelas Tania to the point. Soobin menunduk.

Dorm Life : Live With A Hundred PrincesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang