coba an🍃

7.6K 409 6
                                    

Sudah 3 bulan aku menyemai bahtera rumah tangga dengan mas al. mas al yang sudah sibuk mengajar di pondok nya dan sedangkan aku hanya di perbolehkan mengurus rumah dan tidak boleh bekerja.

Sudah sehari mas al tidak pulang. katanya sih banyak masalah di pondok. mondar-mandir kesana kemari tak jelas itu yang ku lakukan.

"Hufftt mas al kok nggak pulang- pulang ya." khawatir ku dengan melirik jam di dinding yang mengeluarkan suara tik tok tik tok.

"Apa aku harus menelepon mas al? hmmm jangan deh, siapa tau dia sibuk" dengan gelisah ku taruh ambil benda pipih itu. sampai aku berani menelefonya.

Tuttt

"Halo assalamu'alaikum dek." suara itu keluar dari benda pipih yang menghilangkan sebagian kegelisahan

"Wallaikumsalam mas, mas kapan pulang?"jawab ku dengan sudah tenang tapi tak bisa di pungkiri gelisah tetap saja berbayang-bayang.

"Insyaallah besok dek, karena di sini sibuk"nada itu kembali terdengar.tapi etsss nadanya berbeda. seperti ada yang di sembunyikan oleh mas al.

"Iya mas,aku tunggu."ucap ku menepis semua kecurigaan ku.

Al POV

"Nak bagaimana keputusan mu. apakah kamu tega melihat anak ku sakit karena perasaannya." pertanyaan itu terlontar dari pria paruh baya yang khawatir dengan anak gadisnya Karena ia sakit leokimia stadium akhir.

"Bismillah. saya bersedia pak" jawab mas al yakin, ya memang mas al yakin dengan keputusan itu.

Flashbackon

"Maryam mau kah kamu jadi pendamping hidup ku?"

"Maaf mas. Maryam harus pergi ke Singapura untuk menjalani operasi leokimia ku." jawab Maryam yang terbata-bata.

"Baik lah kalau itu keputusan mu.aku akan tunggu kedatangan mu"seulas senyuman ku berikan.

Maryam adalah teman semasa kecil di pondok. mereka akrab karena orang tua Maryam adalah donatur di pondok.

maksud al untuk menikahinya tapi di tolak Maryam Karena perawatan sakitnya.

2,3 tahun Maryam belum datang untuk menjawab lamaran itu dan akhirnya al ingin membuka hatinya untuk Salamah dan menikahi salamah.

Flashback off

Sekarang dengan tiba-tiba keluarga Maryam menghubungi ku untuk menikahi anak gadisnya.

Bagaikan disambar petir di siang bolong,aku sontak kaget dengan ucapan keluarga Maryam.

Ku yakinkan diriku untuk mempersunting Maryam,toh aku juga sudah janji dengan Maryam.

"Tapi mengapa di saat aku sedang bahagia pasti masalah satu persatu datang.aku cinta Salamah dan aku Juga berjanji pada Maryam.argghhh aku pusing" gerutu ku sambil mengacak-acak rambut.

Kulirik jam sudah menunjukkan 10 malam.ku teringat Salamah di rumah.mungkin sekarang dia menunggu ku.

****

Ku lajukan mobilku dengan kecepatan tinggi. khawatir dengan kondisi Salamah yang dari kemaren terlihat gelisah karena ku.

"Agghh bodoh kau al bodoh kau. kau telah merusak kebahagiaan bidadari kesayangan mu"

Ku pukul stir mobil dengan sekencang-kencang nya dan meratapi nasib kalau tau aku akan menikah dengan Maryam.

Ku masuk kerumah dengan perlahan. Ketukan demi ketukan tangan ku membuat suara tapi tak ada jawaban.

Dua Hati GUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang