kembali!

6.1K 322 55
                                    

Aku mulai membuka mataku perlahan. Aku linglung dan bingung saat mataku melihat setiap sudut kamar ini.

"Diamana aku?"

Huft, aku kembali lagi kerumah menyakitkan ini. Dan kamar yang membuat ku pergi.

Cklek

Terdengar Knop terbuka dan memperlihatkan umi datang membawa makanan. Aku mundur seolah tidak mau di dekati siapapun.

"Ndok makan dulu ya" perintah umi dengan mengelus kepalaku. Aku hanya bersimpuh di kedua kakiku dan menggeleng ketakutan.

"Maaf kan anak umi ya ndok"

Kenapa harus umi yang meminta maaf?, Dimana mas Al? Tak punya rasa iba kah Dengan keadaan ku atau dia sudah tak perduli lagi dengan ku.

"Kenapa salamah masih ada disini umi hikshiks?" Aku mulai berbicara dan menangis mengingat kejadian semalam.

"Semalam kamu di susulin tole , tiba-tiba saat sudah masuk rumah tole menggendong mu yang sedang pingsan" tutur umi.

Flashback

#Umipov

"Mi, salamah mu pulang kerumah umi"

"Loh ndok kok tiba-tiba gini mau pulang, diluar hujan Lo ndok"

"Iya mbak besok aja pulangnya, eh kok mbak kok habis nangis"

"Aku pamit dulu assalamualaikum"

Saat kamu keluar dari rumah umi memanggil al yang berada di kamar.

"Le, kenapa salamah mau pulang selarut ini? Kau apakan lagi mantu kesayangan umi?" Penuh emosi, memang emosi membara tak dapat di bendung.

Dia hanya menunduk dan terlihat menyesali kejadian tadi.

"Kau apakan lagi? Belum puas kau menyiksa batinya ? Jawab Al jawab!" Bentakan penuh emosi terus keluar.

"Maaf umi, alh hilaf umi" ucapnya lesu  dan bersujud di kaki umi.

"Susul dia sebelum selamah makin kecewa, susul mantu kesayangan umi" alawy keluar dan mengendarai mobil sampai akhirnya dia melihat mu di tengah jalan sedang menangis dan pingsan. Buru-buru al mengangkat mu dan membawamu pulan.

"Maaf kan aku mas"

Flashback off

Aku kembali memutar ingatanku saat aku terduduk dan menangis di tengah jalan sampai pandangan ku kabur dan tak terlihat apapun. Aku hanya bisa menangis dan menangis mengingat cengkraman itu.

"Maaf kan Al ya nduk" kata umi yang mengelus dan tak sengaja memegang luka akibat cengkramanya.

Akh

Aku menjuahkan tangan umi dari pundak ku, umi pun kaget dan membuka keras baju muslim ku.

"Astaghfirullah ini kenapa nduk?" Tanya umi kaget dan mengintrogasi kenapa ada luka di pundak.

"Kenapa nduk?" Umi terus mendesakku agar menjawab pertanyaannya. Tapi aku hanya semakin mengeratkan pelukan ku di kedua kaki dan menangis.

Umi kembali lagi memegang pundak ku .

Akh

"Sakit" kataku dengan merintih.

"Kenapa ini ? Diapakan Al kamu mah, katakan!" Bentak umi yang perasaannya bercampur aduk.

Tetap saja aku diam dan menangis dalam rengkuhan kakiku.

Tiba - tiba umi keluar dan terdengar suara bising di luar.

Dua Hati GUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang