gerimis menyelimuti

6.6K 320 25
                                    

Entahlah gerimis selalu senang mengusik liang mataku

****

Adzan subuh berkumandang aku yang lelah di balik selimut menikmati empuknya kasur dan hangatnya selimut. Sampai aku merasa pipiku yang dingin.

"Yang bangun ayok sholat subuh dulu"  tangannya menempel di pipiku dan aku membuka mataku perlahan melihat mas al dengan baju stelan sholat.

"Hemm" aku bergerak tidak nyaman.

"Bangun yang kamu belum mandi janub Lo" saat mas al berbicara seperti itu aku langsung bangun dan berlari ke kamar mandi agar aku tidak ketinggalan sholat subuh.

"Mah kamu ini hehehe"aku mendengar suara tawaan mas al dari balik kamar mandi.

Aku hanya diam dan tak menanggapinya sampai aku selesai mandi dan astaga aku lupa membawa baju ganti.

Spontan aku teriak kepada mas al agar mengambilkan aku baju ganti.

"Mass!"

"Apa?" Jawabnya lirih yang masih tak ku dengar.

"Masss, nyaut kek dipanggil itu, salamah capek nih teriak-teriak" ucapku sedikit ketus.

"Astaghfirullah, apa sayang?" Jawabnya yang kudengar.

"Heheh gitu kan enak di denger, mas ambilin jubah di koper kemaren mas"

Tuhan maaf aku telah menyuruh imamku . Lain kali nggak lagi nyuruh deh hehehe.

"Warna apa?" Sautnya.

"Mocca mas" tidak ada sautan, aku yakin dia masih mencarinya.

Sampai terdengar ketokan pintu.

"Ini bajunya" mas al menyodorkan baju dari celah pintu.

"Ha bener, kamu pinter deh mas"  ucapku dengan sedikit membuka pintu dan terlihat mas al dengan senyum-senyum tidak jelasnya. Dan aku baru menyadari kalau pintu kamar mandi terbuka lebar. Hufft malulah.

Aku segera menutup pintu dan menahan malu sendiri,
"Astaghfirullah"

"Kenapa sih mah?" Mas Al menggoda ku dengan tertawanya.

"Malu" jawabku dari balik pintu.

"Malu kenapa? Aku udah lihat semuanya kok hehehehe" goda mas al yang berhasil membuat pipiku merah.

Aku keluar dan menjalankan kewajiban Ku Dengan gusku , sholat subuh.

*****

Sekarang hari Minggu dimana semua keluarga berkumpul jadi satu untuk bersenda gurau menikmati waktu luang.

"Kan gitu se akur jadi umi lihatnya adem ayem hehehe" sambut umi saat kami berdua ikutan bersantai.

"Hehe nggeh mi"

"Mbak , ini nih cobain kue buatan aku" ucap Melinda centil cantik.

"Hehehe sejak kapan kamu bisa buat kue Mel?" Tanya mas al kaget dan menggodanya.

"Mas nih selalu godain Melinda. Aku ngadu nih ke mas Albi" gelagat Melinda seperti anak kecil yang membuat kita tertawa.

Dua Hati GUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang