Minggu. Morn
Salamah POV.
Subuh sudah memanggil ku tapi kenapa terasa mengganjal saat ku raba samping ku.
Siall. Mas al kan nggak pulang.Sesal ku saat tidak menemukan wajah semunya.
Sholat subuh berlalu, setelahnya ku masak kesukaan mas al. Karena ia janji pulang hari ini dan untuk mengunjungi mertua di pondok.
"Hummm, semoga mas al suka".
Jam menunjukkan pukul 08.00 pagi. Suara klakson terdengar nyaring di gendang telinga ku.
Tintin
Grebbb
Aku bukakan pintu gerbang bercat hitam dengan tinggi melibihi tinggi badan ku.
"Mas al. Cup" ku sambut dengan ramah dan mencium tangannya kanannya dengan hormat.
"Assalamu'alaikum bidadari" di jawab sapaan ku dengan salam dan tak lupa mencium dahiku.
"Sudah mandi?" Sambung mas al yang berjalan beriringan dengan ku.
"Sudah lah mas. Kan kita mau sowan ke rumah umi" jawab ku antusias dengan wajah berseri-seri.
"Iyh-iyh nanti ke rumah umi. Ihh senengnya kalau mau kerumunan umi" cubitan pipi sudah menjadi kebiasaannya saat menggodaku.
"Hehehe. sekarang makan mas, Salamah udah masakin sarapan untuk mas yang ganteng ini" ucap ku agak menggoda.
"Hemmm pinter ya Sekarang gombalin mamasnya ini, siapa yang ngajarin ini" katanya dengan senyum isengnya.
"Ya mas ganteng yang ngajarin, hehehehe"
"Hehehe"
~~~~~~
Setelah 1 jam berkutat di rumah . sekarang waktunya sowan kerumuh umi untuk melepas kangen dan rindu kepada mertuanya.
"Mas ayo berangkat"
"Iyh-iyh bentar sayang" al yang baru keluar dari rumah mewahnya dengan sibuk mengancing kan Jaz di badannya terlihat terburu-buru karena ulah Salamah.
"Nggak sabaran banget sih ke rumah umi" al yang menggoda istrinya dengan senyumnya dan membuka kan pintu untuk nya.
"Salamah udah kangen umi mas"
"Iyh-iyh ayo kita cusss berangkat" dengan lelucon seperti mengendarai pesawat. Al berhasil membuat lekukan Senyum di bibirnya.
Setelah di pertengahan perjalanan Al bertanya pada Salamah.
"Bidadari cantik nggak ngidam?"
"Hemm, sejauh ini belum mas. Tapi ya sering mual-mual" jawab Salamah dengan sejujur-jujurnya.
"Kalau bidadari mau minta apa-apa atau ingin sesuatu apa-apa bidadari telfon pangeran ya" panggilan alay keluar lagi dari Mulut tipis Al.
"Siap bos" jawab Salamah berlagak seperti tentara yang hormat kepada captainya.
10 menit
20 menit
30 menit
Berlalu, kini mereka Sudah sampai di tujuan. Dengan melihat gerbang tinggi yang di atasnya memamerkan tulisan pondok milik Abah al tampak gagah.
"Alhamdulillah samapai" ucap al dengan melepaskan sabuk pengaman
biasanya Salamah bergembira dan bersorak Sampai tujuan yang di inginkan. Tapi sekarang Salamah tidak seceria itu.
Mungkin Salamah bengong atau saking senangnya sampai nggak bisa berkata sepatah kata pun.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dua Hati GUS
SpiritüelKeegoisan yang terdapat pada diri seorang Gus yang tidak bisa memilih antara istri pertama dan kedua. Menurutnya ia adil tapi yang dirasakan oleh istri pertama malah sebaliknya. Selamat membaca ❤️ Cerita ini hanya fiktif/hayalan dan benar - benar t...