Salamah tidur lelap di pelukanku. Aku mendengar suara deringan handphone di samping ku.
Kulihat tertera tulisan 'sayang' langsung ku angkat dan aku sedikit menjauh dari posisi sebelumnya.
"Assalamualaikum sayang" salamku dengan semringah.
"Wallaikumsalam mas. Mas gak balik, Maryam Kangen" manjanya saat telefon ku angkat.
"Iyah bentar lagi pulang yang"
"Jam berapa mas? Jangan lama-lama ya" nada protesnya ketara.
"Iya yang bentar lagi, mau di bawain apa ? Anak abi mau di bawain apa sayang?" Kataku agar mereda jengkel.
"Anak abi mau sop buah kayak yang kemarin bi" jawabnya menirukan logat anak kecil.
"Hemm ih gak boleh yang, kan baru saja sembuh , kok udah minum es ajah, kapan - kapan saya ya yang" bujukku denginada sedikit tidak suka.
"Abi..." Teriaknya manja
"Iya nanti aku beliin tapi janji jangan banyak-banyak ya" akhirnya aku yang harus mengalah.
Salamah POV
"Iyah bentar lagi pulang yang"
"Jam berapa mas? Jangan lama-lama ya"
"Iya yang bentar lagi, mau di bawain apa ? Anak abi mau di bawain apa sayang?"
"Anak abi mau sop buah kayak yang kemarin bi"
"Hemm ih gak boleh yang, kan baru saja sembuh , kok udah minum es ajah, kapan - kapan saya ya yang"
"Abi..."
"Iya nanti aku beliin tapi janji jangan banyak-banyak ya"
Astaghfirullah kesekian kalinya bungamu kuncup lagi tuhan. Untuk kesian kalinya hatimu tak terbuka dengan kenyataan ini tuhan.
Mas alawy menoleh ku yang baru saja bangun tidur dan menatapnya saat sedang menerima telfon.
"Eh Khumaira ku sudah bangun" ucapnya dengan semringah.
Aku hanya tersenyum. Ia kembali lagi ke posisi awal dan merengkuh tubuhku kembali.
"Salamah lapar?" Tanya dengan halus
Aku hanya senyum dan mengangguk. Entahlah semenjak aku mendengar pembicaraan di telfon aku sedikit malas berbicara tapi ku usahakan agar mas alawy tak mengerti.
" Bentar ya mas ambilin, minum susu juga ya biar tambah mbem pipi nya" katanya yang mau beranjak dan menoel pipi tirus ku.
"Ihh mas, sakit tau" jawabku dengan cemberut memegang pipi.
"Ihh apaan sih cuma di giniin sakit, hahahaha" mas alawy menoel pipiku lagi.
"Mass sakit ah" protesku.
Cupp
"Iya maaf, kalau gini Gak sakit" ia mencium ku
"Ihh mas ah" ucapku dengan pipi bersemu merah.
"Ciee pipinya merah" godanya yang beranjak dari dipan.
Ia berlari kedapur, tak sampai 10 menit ia kembali lagi dengan semangkuk bubur ayam dan susu di gelas kaca bening.
"Sekarang waktunya tuan putri makan" sambutnya meletakan Napan.
"Makan ya mas siapin deh"
Satu suapan, dua suapan sudah tertelan habis di mulutku . Sampai suapan ke tiga handphone mas alawy bergetar. Ia langsung mengangkatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dua Hati GUS
EspiritualKeegoisan yang terdapat pada diri seorang Gus yang tidak bisa memilih antara istri pertama dan kedua. Menurutnya ia adil tapi yang dirasakan oleh istri pertama malah sebaliknya. Selamat membaca ❤️ Cerita ini hanya fiktif/hayalan dan benar - benar t...