keluarga 🍃

5.4K 346 9
                                    


Harta yang paling berharga adalah keluarga 🍃

*****

Al POV

Seperti biasa sebelum matahari menampakan sinarnya kami berdua sudah bersimpuh memohon pengampunan kepada yang maha pecinta atas dosa-dosa.

Cup

Setelah menadahkan tangan. Ku berbalik dan memberikan tanganku kepada Salamah.

Belum sempat melepas mukena Salamah sudah berlari ke kamar mandi karena perutnya telah tergoncang lagi.

Hemkk

Di kamar mandi sudah riuh dengan suara muntahan Salamah. Tapi itu tidak membuat aku terganggu. Aku pergi mengambil minyak kayu putih. Setelahnya ku olesi tengkuk dan perut di balik mukenanya.

"Keluar kan semua" perintah ku kepada Salamah dengan memijat tengkuk nya.

"Hemkk, mmmass" mutah terus dan terus sampai wajahnya pucat. Panggilan halus dengan menahan rasa mual, huh sungguh tak tega melihatnya.

"Keluarkan semua, mas ada di sini" semangat ku agar Salamah tidak drop.

"Mas tidak jijik. hemmkk hhh".

"Ndak, mas Ndak jijik, sekarang udah lega an?" Kata ku sambil memapah tubuh istriku ke dalam kamar kembali.

Langkah demi langkah ku teliti agar istriku tidak jatuh. Kurang lima langkah tubuh Salamah melemas dan pingsan. Untung aku dengan sigap memeluknya.

"Salamah, hemm Salamah" kataku yang berusaha membangunkan . Tapi hasilnya nol dia tidak bangun.

Ku gendong ke arah kasur king size ku. Dan sekali lagi ku tepuk-tepuk pipinya berharap dia bangun untuk menampakkan Senyuman.

"Bangun sayang, nggak kasihan sama mas" rintihan demi rintihan ku perlihatkan jelas di pelupuk mata ku.

Umi, Melinda dan Abi mendengar kegaduhan di kamar ku.

Toktoktok

"Le ada apa? Ko umi dengar ada ribut-ribut"

"Buka saja umi"

Cklek

"Ya Allah, mantu umi " sudah ku duga sebelumnya kalau umi sangat shock melihat keadaan Salamah.

"Umi Salamah pingsan, tadi habis muntah-muntah tubuh Salamah lemas dan pingsan. Bagaimana ini mi?" Khawatir ku saat melihat keadaan Salamah.

" Bentar umi panggilin bidan di dekat rumah"

dengan tergesa-gesa umi dan Melinda pergi memanggil bidan di dekat rumah.

1 menit

2 menit

3 menit

Bu bidan yang menangani Salamah datang. Di mulai dari melihat tekanan darah dan detak jantung nya.

" Bagaimana Bu keadaan mantu saya" tanya umi ku yang terlalu khawatir dengan Salamah.

"Alhamdulillah Ndak kenapa-kenapa, hanya saja Bu Salamah kurang asupan makanan sayur dan imun Bu salamah menurun  mungkin karena efek muntah-muntah dari kehamilan muda" penjelasan Bu bidan dengan menganalisis tubuh Salamah.

"Ini saya berikan catatan pantangan makan dan minuman yang tidak boleh ibu Salamah makan" dengan memberikan list makanan dan minuman yang tidak boleh Salamah makan.

Dua Hati GUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang