Memang benar rencana Tuhan lebih indah
*****
"Sayang Abi pulang" Al yang masuk rumah dengan menenteng tas di bahu kanannya.
"Abiiiiiii Ila rindu"
"Uh~ rindu ya, sini peluk-peluk, Abi juga rindu"
Tak terasa sudah 4 tahun aku menyemai bahtera rumah tangga bersama Salamah (lagi). Hidup bahagia dikaruniai 2 orang anak yang Soleh dan Solehah, meski bukan dari rahim Salamah.
"Abang ga peluk Abi juga?" Al mengeritkan satu alisnya keatas karena keheranan, melihat anak Soleh tak menyambut kepulangan nya.
"Yakin ga mau peluk Abi" pertanyaan satu kali lagi keluar dari mulut Al. Tapi tetap saja ibran menggelengkan kepalanya.
Al yang bingung dengan sikap anak sulungnya itu bertanya kepada Salamah yang datang dengan membawakan teh di cangkir kecil.
"Kenapa Abang Bun?"
"Tadi dia merajuk mau les bahasa Inggris, tapi eyangnya mau dia les tentang sejarah Islam" Al mengangguk, ternyata anak sulungnya ini lebih suka bahasa asing daripada Islam ya.
Al menyesap teh di cangkir dengan nikmat. Al memangil ibran dengan halus.
"Boy come here!"
Ibran yang merasa dipanggil oleh abinya datang dengan wajah lusuh dan tak bersetuju dengan keputusan eyangnya.
"Why bi?" Ibran sampai dan bertanya.
"There is a problem?"
Ibran menggeleng.
"Katakan saja bang, Abi tidak akan marah dengan keputusan Abang"
"Bi, Abang mau les bahasa Inggris. Tapi kenapa eyang milih sejarah Islam, huffttt Ibran terasa di kungkung" kata ibran menunduk lusuh.
"Abang, kalau Abang mau les bahasa Inggris Abi ijinin, tapi Abang tetap harus ingat iman, akhlak dan Agama Abang ya"
"Iya Bi Abang tetap ingat kok, tapi nanti eyang marah ke Abang bi, Abang takut"
Wajah ibran sudah tersenyum tapi beberapa detik kemudian wajahnya kembali lusuh.
"Nanti Abi bilang sama eyang biar Abang di bolehin les bahasa Inggris, ingat cuma les doang ya , sekolahnya tetap di MI"
"Iya siap bi, terimakasih Abi, Abang sayang abi, cup" ibran memeluk Al dan menciumnya.
"Kan gini dipeluk anak solehnya Abi, kenapa ga dari tadi" jawab al dengan membalas pelukan ibran.
"Huffttt cuma sayang Abi doang , kita ga disayang Abang dek" Rajuk Salamah berbicara dengan ila yang sibuk dengan iqro' nya.
"Laa bunda, Abi dan ibran juga sayang bunda kok" sini peluk-peluk.
Al merentangkan kedua tangannya agar Salamah ikut berbaur di pelukannya.
"Hummm, adek ga dipeluk juga" Rajuk ila dengan wajah gemasnya.
"Nggak boleh, kan ini abinya abang" goda ibran berhasil membuat ila menangis terjerit.
"Abang huaaaaaaa"
"Cupcupcup enggak Abi juga punya Ila kok , Abang sih demen banget bikin adeknya nangis"
"Hihihi maaf Abi" ibran dengan tersenyum bahagia.
*****
Hari weekand di bulan terakhir memang menyenangkan, bisa meluangkan waktu untuk keluarga full tanpa di ganggu pekerjaan lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dua Hati GUS
SpiritualKeegoisan yang terdapat pada diri seorang Gus yang tidak bisa memilih antara istri pertama dan kedua. Menurutnya ia adil tapi yang dirasakan oleh istri pertama malah sebaliknya. Selamat membaca ❤️ Cerita ini hanya fiktif/hayalan dan benar - benar t...