04 April 2019
Binnie, jangan berhenti menyayangiku!Choi Soobin itu memiliki hati yang lembut. Selembut kulitnya. Sifatku dan sifatnya sangat bertolak belakang. Aku Choi Yeonjun, si hyperaktive dan kekanakan. Dia Choi Soobin, si kalem dan dewasa.
Kami berbeda. Aku suka pisang, dia suka manggis. Aku bisa makan apa saja, dia tidak suka pedas. Aku suka bermain di luar, dia suka membaca buku. Ukuran sepatuku 265, dia 280. Aku suka caramel macchiato, dia suka coklat panas. Aku suka ungu, dia suka biru langit. Aku suka panda, dia suka anjing. Aku suka film The Intern, dia suka The Avangers. Lihat, kita sangat berbeda kan?
Choi Soobinku sangat penyayang. Hatinya terlampau hangat. Aku beruntung menjadi orang yang disayanginya. Dia tidak pernah berhenti menujukkan rasa sayangnya padaku. Meski terkadang dia sangat cerewet namun itu adalah wujud rasa sayangnya padaku.
Seperti hari ini. Aku sedang tidak enak badan. Ini semua salahku. Aku mengakuinya. Soobinku sudah melarangku untuk bermain hujan kemarin. Dia sudah melarangku berkali-kali. Namun aku tidak mendengarkannya. Aku menyesal. Maafkan aku binnie-ya.
Seharian ini aku hanya berbaring di kasur. Aku bosan. Aku ingin bermain dengan Daegi. Aku ingin berjalan-jalan di luar. Aku ingin makan es krim sundae! Bermain di siang hari seperti ini pasti sangat menyenangkan.
"Soobin-ah! Aku ingin bermain di luar!" Rengekku pada Soobin yang tengah berbaring di sampingku. Ia sibuk membaca buku tebalnya. Aku tidak tahu buku apa itu, apa judulnya dan siapa pengarangnya. Aku tidak tertarik.
"Tidak!" Ucapnya mutlak. Si kelinci besar ini benar-benar kejam! Matanya masih fokus pada buku di tangannya.
"Binnie~" Biasanya jika aku memanggilnya dengan nada seperti ini ia akan luluh.
"Tidak hyung! Berhenti merayuku dan istirahat!" Eohh kenapa tidak mempan? Biasanya cara ini sangat efektif. Apa yang terjadi? Apa Soobin sudah tidak menyayangiku?
"Soobin-ah aku ingin jalan-jalan! Lihat, aku baik-baik saja! Demamku sudah turun!" Jika nada bicara yang manis tidak mempan, baiklah aku akan merengek saja.
"Jangan merengek! Tutup mata hyung dan tidur sekarang." Kini Soobin sudah meletakkan bukunya. Matanya beralih menatapku. Lalu tangannya membetulkan selimut yang kukenakan.
Aku kesal! Tidak biasanya Soobin seperti ini. Dia selalu menuruti keinginanku. Jika memang harus menolak, ia akan berkata halus kepadaku. Kenapa dengan Soobinku hari ini? Apa dia tidak menyayangiku lagi? Apa dia sudah bosan denganku? Atau dia sedang tertarik dengan yang lain? Tidak boleh!
"Binbin~" Aku menatapnya sendu. Semoga kali ini berhasil.
"Tidur sayang." Soobin mendekatkan wajahnya di wajahku. Lalu bibir tipisnya mengecup dahiku. Setelahnya ia berbaring disampingku dan memelukku erat.
Aku pun menurut. Kupendam keinginanku hari ini untuk berjala-jalan. Soobin menyebalkan. Kenapa dia selalu memperlakukanku seperti ini? Bagaimana aku tidak akan luluh jika diperlakukan seperti ini? Srigala berbulu kelinci ini sangat licik!
Aku memejamkan mataku. Berusaha untuk tidur. Aku tidak suka tidur siang. Lebih baik bermain bersama Daegi.
Namun usapan lembut dari tangan besar Soobin di kepalaku membuatku merasakan kantuk. Usapannya sangat nyaman. Sesekali ia juga mencium pucuk kepalaku. Aku pun mempererat pelukanku. Dan tak lama kemudian aku pun terlelap.
Aku bangun dari tidur siangku sekitar pukul tiga sore. Kuamati sekeliling kamar. Tidak ada Soobin. Aku bangkit lalu duduk di atas kasur sembari mengusap mataku. Nyaman sekali tidurku.
Tak lama kemudian aku mendapati pintu kamar mandi terbuka. Setelahnya Soobin keluar dari sana. Ia mengenakan pakaian yang rapi seperti hendak berpergian. Ia melangkah mendekatiki.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daily Yeonbin [END]
RomanceIni cerita tentang Soobin x Yeonjun TXT Yeonjun; uke rusuh Soobin; seme kalem nan imut Part ganjil : Soobin POV Part genap: Yeonjun POV *Gambar diambil dari berbagai sumber, tidak ada maksud melakukan klaim ------------------- Highest rank: Tomorrow...