30. Si Romantis

6.1K 493 156
                                    

04 Mei 2019
Aku terharu! Aku menyayangimu!

Malam ini Soobin ingin mengajakku keluar. Dia menyuruhku memakai setelan jas rapi. Memangnya ada apa? Apa dia akan mengunjungi pernikahan temannya? Kenapa harus memakai pakaian formal?

"Binnieeee~ kita mau kemana?" Aku bertanya sembari mengerucutkan bibir. Soobin berdiri di belakangku. Dia tengah sibuk menyisir rambutku dengan telaten.

"Rahasia!" Ini sudah ketiga kalinya aku bertanya dengan Soobin. Tapi jawabannya selalu sama. Aku semakin mengerucutkan bibirku. Menyebalkan!

"Apa tidak ada jawaban lain?" Tanyaku kembali sembari mengangkat kepalaku untuk menatap wajah Soobin. Kini Soobin berdiri di depanku. Tangannya merapihkan dasi hitam yang kukenakan.

"Secret!" Aku kesal! Aku memalingkan wajahku. Soobin benar-benar menyebalkan! Lihat, sekarang dia tersenyum menyebalkan seperti biasanya.

"Berhenti bertanya, dan ayo berangkat. Kita hampir terlambat." Soobin berujar sembari mengecup hidungku. Aku masih mengerucutkan bibirku sembari berkacak pinggang. Soobin menatapku sembari terkekeh.

"Kondisikan bibirmu itu hyung. Atau aku akan memakanmu!" Wobbit mesum! Sangat menjengkelkan namun aku menyayanginya!

Soobin berjalan ke arah cermin. Ia merapikan kemeja putih yang ia kenakan. Aku mengamatinya dari belakang. Tubuh Soobin benar-benar bagus. Ia terlihat sempurnya dengan setelan jasnya. Kaki tingginya juga tak kalah menawan. Aku mengaguminya!

"Apa Daegi ikut?" Aku menghampiri Soobin dan berdiri di depannya. Soobin tertawa sembari memeluk pinggangku.

"Tentu saja tidak. Aku tidak mau mengajak anjing nakal itu!" Soobin berujar sembari menoleh ke Daegi.

Gukk!

Daegi menggonggong lalu berjalan keluar kamar mengabaikan Soobin. Ekornya bergoyang seakan mengejek Soobin. Aku tertawa melihatnya.

"Dasimu kurang rapi!" Aku bergerak merapikan dasi Soobin. Selama aku merapikan dasinya, Soobin tak hentinya menghujamiku dengan kecupan. Tangan kekarnya masih memeluk pinggangku.

"Hentikan Soobin-ah!" Aku menahan dada Soobin ketika ciumannya semakin menjadi-jadi. Ia terkekeh lalu mengecup dahiku sebagai penutup.

Soobin menatapku sembari tersenyum. Tangan kanannya mengusap pipiku lembut. Aku bergerak mengusap pin berbentuk kelinci yang ia kenakan di jasnya. Aku juga memakainya! Milikku berbentuk rubah lucu. Soobin bilang rubah ini mirip diriku. Kecil dan menggemaskan!

"Ayo berangkat!" Soobin menggandengku keluar dari kamar. Aku mengangguk dan mengikuti langkahnya.

Sesampainya di mobil, Soobin tidak segera menyalakan mobilnya. Ia terlihat mengambil sesuatu di sakunya. Aku menatapnya sembari memiringkan kepalaku.

"Sebelum berangkat Yeonjun hyung harus memakai ini!" Soobin menunjukkan sebuah penutup mata. Aku mengernyitkan dahiku.

"Kenapa?" Tanyaku sembari mengerjap menatap Soobin. Ia mencubit pipiku sembari tertawa.

"Hyung akan segera tahu!" Soobin menjawabku. Jawaban yang menyebalkan. Kini tangannya sibuk memakaikanku penutup mata. Sebenarnya ada apa? Kenapa Soobin sangat aneh hari ini?

"Sudah selesai! Berapa ini?" Soobin memberiku sebuah pertanyaan. Aku tidak tahu. Mataku benar-bener tertutup. Aku tidak dapat melihat apa pun. Jadi aku asal menjawab saja

"Satu!" Ucapku sembari mengerucutkan bibirku. Soobin tertawa lalu mengecup bibirku.

"Baiklah. Sepertinya benar-benar sudah tertutup rapat. Jangan mengintip atau membukanya sebelum aku menyuruh hyung untuk membukanya. Mengerti?" Kurasakan Soobin mengusap kepalaku. Aku mengangguk paham.

Daily Yeonbin [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang