26. Si Penguasa

7.7K 572 139
                                    

WARN! MENGANDUNG KONTEN DEWASA!

--------
26 April 2019
Wobbit berwajah imut itu diam-diam menyeramkan!

"Baby hyung!" Soobin berteriak dari kamar mandi. Beberapa saat yang lalu ia berujar jika ingin mencuci baju, dan menyuruhku untuk bermain dengan Daegi. Aku pura-pura tidak mendengar panggilannya. Lalu aku mengajak Daegi untuk bersembunyi di halaman belakang.

"Sayang!" Soobin masih memanggilku. Aku terkekeh pelan sembari memeluk Daegi. Aku bersembunyi dengan berjongkok di belakang jendela.

"Hyung, aku tahu kau bersembunyi. Keluar atau aku akan menerkammu?" Suara Soobin terdengar semakin jelas. Aku juga mendengar langkah kakinya semakin mendekat. Tidak! Jangan mendekat. Aku semakin memojokkan diri pada dinding dan memeluk Daegi erat.

Gukk!!

Daegi-ya kenapa kau menggonggong? Aku mengerucutkan bibirku. Daegi menyebalkan! Lihat, Soobin akan menemukan kita! Bagaimana jika dia memakanku?

Soobin itu seperti penguasa. Dia penguasa atas diriku. Dia menguasai hatiku, juga tubuhku. Dia bahkan akan marah besar jika orang lain menyentuhku. Wobbit besar ini benar-benar mengerikan! Aku nemeluk Daegi erat. Jangan kemari!

"Rupanya disini rubah kecilku hmmm." Soobin berjalan mendekatiku. Daegi sudah lepas dari pelukanku. Kini dia berlari meninggalkanku sendiri bersama wobbit besar ini. Daegi-ya! Kau tidak setia kawan!

"Aaaa!" Aku berteriak sembari menutup wajahku dengan kedua telapak tanganku. Aku mendengar langkah kaki Soobin yang semakin mendekat padaku. Lalu aku merasakan tangan Soobin yang merengkuhku. Ia memelukku erat. Aku tidak lagi menutup wajahku.

"Jangan memakanku tuan wobbit." Pintaku sembari mamasang wajah memelas. Aku mengerucutkan bibirku dan pura-pura terisak. Soobin tertawa sembari mengecup hidungku.

"Baiklah, aku tidak akan memakan rubah manis ini, asalkan hyung mau mandi." Soobin menggendongku dan membawaku masuk ke dalam rumah.

"Tidak mau!" Aku semakin mengerucutkan bibirku. Soobin berjalan ke arah sofa lalu ia duduk dengan aku berada di pangkuannya.

"Aku harus mencuci bajumu hyung." Soobin menatapku sembari merapihkan rambutku. Aku kembali memasang wajah memelas.

"Tidak mau! Aku ingin bermain dengan Daegi." Aku merengek sembari memeluk Soobin. Tubuh Soobin sangat wangi, aku menyukainya hehe.

"Hyung bisa kembali bermain dengan Daegi setelah mandi." Soobin masih mencoba membujukku. Tangannya mengusap kepalaku dengan lembut.

"Bagaimana jika berganti pakaian saja? Jadi kau bisa mencuci bajuku." Aku memberi usul kemudian melepas pelukanku. Aku menatap Soobin sembari mengerjapkan mata. Soobin terkekeh. Tangannya mencubit hidungku.

"Apa hyung benar-benar tidak ingin mandi?" Soobin bertanya untuk meyakinkanku. Tangannya kini memeluk pinggangku. Aku mengangguk mantap.

"Pagi ini sangat dingin. Aku tidak mau mandi. Apa aku boleh mandi di sore hari saja?" Aku bertanya sembari memiringkan kepalaku. Mataku kembali mengerjap.

"Kalau begitu, ganti pakaian hyung sekarang dan berikan padaku pakaian hyung yang kotor. Aku harus segera mencucinya." Soobin tersenyum lembut padaku. Aku mengangguk semangat. Lalu aku turun dari pangkuan Soobin dan berlari ke kamar.

Sempainya di kamar aku membuka lemari. Aku malas memilih pakaian jadi aku mengambilnya asal. Aku melepaskan pakaianku dan menggantinya dengan pakaian yang bersih berwarna putih polos. Aku menautkan alisku, pakaianku kebesaran. Ini pasti milik Soobin.

Aku berjalan ke arah cermin. Saat aku bercermin kudapati pakaian Soobin sangat besar di tubuhku. Bahkan dibagian leher juga terlalu besar hingga membuat bahuku terekspos. Aku mengerucutkan bibirku. Apa aku harus mengganti pakaianku? Tetapi aku sudah terlanjur mengenakannya. Jika aku mengembalikannya dan Soobin mengetahuinya pasti dia akan mengomeliku. Aku pun memutuskan untuk tetap memakainya.

Daily Yeonbin [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang