28 Juni 2019
Hyung!
--------------------Hari apa ini? Jika kuhitung berdasarkan bulan yang kupandang setiap malam, maka lima hari sudah aku tidak bertemu Yeonjun hyung. Appa mengetahui hubungan kami saat tidak sengaja membuka pesan dari Yeonjun hyung di ponsel eomma. Ini sangat memilukan. Appa memisahkan kami. Ia mengurungku di dalam kamar. Bukankah aku seperti seorang pengecut yang terkurung di sebuah kastil?
Aku masih tidak percaya semua akan berakhir seperti ini. Aku teringat saat aku berusaha mati-matian untuk mendapatkan Yeonjun hyung. Semua usahaku untuk bersama rubahku berakhir sia-sia. Masa depan dan rencana yang sudah kutata, semua hancur dengan begitu mudah. Aku begitu putus asa. Aku tidak nafsu makan. Tidak pula tidur dengan nyanyak. Duniaku seakan runtuh. Aku menangis untuk beberapa hari. Laki-laki harus kuat? Tidak selalu seperti itu. Sesuatu yang berkaitan dengan hati adalah kelemahan terbesar untuk manusia terutama laki-laki. Aku menangis bukan tanpa alasan. Tangisanku untuk orang yang kusayangi. Tangisan untuk melampiaskan rasa rindu yang membuatku kesakitan.
Yeonjun hyung. Aku rindu semua tentangnya. Sedang apa dia? Apa dia sudah makan? Apa yang dia makan? Apa ia makan ramyun? Apa ia tidur dengan selimut? Apa tidurnya nyenyak? Apa dia menggosok giginya sebelum tidur? Apa ia mengunci pintu setiap malam? Apa ia baik-baik saja? Apa rubahku merindukanku? Semakin lama hatiku terasa tidak nyaman mendapati pertanyaan-pertanyaan yang terus muncul di kepalaku. Setiap malam tidurku tak penah nyenyak karena mengira-ngira jawaban. Lalu akan berakhir dengan keresahan ketika jawaban yang kudapat begitu menyakitkan. Bagaimana jika rubahku terluka? Bagaimana jika ia sakit? Aku ingin menemuinya!
Kutundukkan kepala menatap kakiku. Selama appa mengurungku di kamar, aku terus berlatih berjalan. Dengan begitu aku bisa kabur dari rumah dan menemui rubahku. Sampai saat ini, kakiku sudah mulai membaik. Kakiku sudah mampu kugunakan untuk berjalan. Apa aku harus kabur hari ini juga?
krekk
Suara pintu yang terbuka membuatku menoleh ke sumber suara. Appa berdiri di ambang pintu sembari menatapku. Aku memalingkan wajahku ke arah jendela, menatap langit sore yang begitu sendu. Aku marah pada appa. Aku tidak ingin melihatnya. Bukahkah ia begitu kejam?
"Sudah makan?" Suara bariton ayah berseru diiringi suara sepatu yang bergesek dengan lantai. Appa mendekat lalu duduk di sampingku. Aku enggan bicara dengan appa. Peduli apa ia tentangku? Menanyakan apa aku sudah makan? Aku tidak butuh makan, aku butuh rubahku!
"Soobin-ah, kau-"
"Aku ingin menemui Yeonjun hyung, appa!" Entah kenapa suaraku menjadi bergetar setelah menyebut nama rubahku. Aku sangat merindukannya. Ini begitu menyakitkan. Aku menunduk menahan sesak di dadaku. Rubah itu penguatku. Hidupku tidak berguna jika dia tidak di sampingku.
"Kenapa?" Suara bariton appa kembali menyapa indra pendengarku. Aroma pewangi dari bajunya menyeruak setiap aku menghirup napas. Kutolehkan kepalaku menatap wajah appa yang semakin menua. Kerutan diwajahnya seolah memberi bukti bahwa manusia tidak selamanya muda. Sudah berapa lama aku tidak bertemu appa? Seingatku terakhir kali kami bersua saat acara kelulusan. Appa teramat sibuk hingga aku tak pernah betemu dengannya setiap pulang ke rumah.
"Yeonjun hyung sendiri di rumah." Kekhawatiranku semakin membuncah. Namun appa seolah tak peduli. Ia menengadah menatap ternit putih di atas. Aku sangat ingin melihat rubahku. Aku ingin memeluk tubuh mungilnya. Aku ingin keluar dari kastil ini lalu pergi menemui rubahku.
"Lalu kenapa? Dia seorang laki-laki, sama sepertimu. Dia bisa menjaga dirinya sendiri." Appa menoleh padaku. Mata hitam pekatnya menatapku begitu dalam. Tuhan, permudahlah semuanya. Jangan membuatku membenci appaku sendiri. Jangan membuatku muak padanya. Rubahku menyuruhku untuk menjadi anak yang baik dan penurut. Aku harus mengingat nasehatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daily Yeonbin [END]
RomanceIni cerita tentang Soobin x Yeonjun TXT Yeonjun; uke rusuh Soobin; seme kalem nan imut Part ganjil : Soobin POV Part genap: Yeonjun POV *Gambar diambil dari berbagai sumber, tidak ada maksud melakukan klaim ------------------- Highest rank: Tomorrow...